Direktur IT, Kementerian Hukum dan HAM RI, Drs.Yasmon,M.L.S, usai bimbingan teknis layanan publik kekayaan intelektual, berbasis IT bersm pesert di aula Kanwil Kemenhum HAM Sulsel, Kamis, 10 Agustus 2017. (foto:dokumentasi UIT)
Makassar, Inspirasimakassar.com:
Dosen Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta yang memiliki karya tulis, karya seni, temuan penelitian, teknologi tepat guna, merk, logo yang ingin didaftarkan untuk memperoleh perlindungan hak cipta, hak kekayaan intelektual, kini sudah terbilang mudah.
Akses pendaftaran melalui lembaga Sentra HAKI, akan sangat membantu para dosen, guru, mahasiswa maupun masyarakat umum.
Salah satunya yang sudah berjalan saat ini di kampus Unhas. Menyusul tahun 2017 sejumlah PTN dan PTS diantaranya Universitas Indonesia Timur (UIT), yang segera memasuki tahapan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), demikian dikatakan Zulkarnain Hamson, S.Sos, M.Si. Kapala Humas & Kerjasama, yang juga ketua Sentra HAKI UIT, usai mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) bersama sejumlah PTN/Saya dan dinas terkait di Kantor Wilayah Kementerian Hukum & HAM Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis 10 Agustus, kemarin.
“Penandatanganan MoU Lembaga HAKI Universitas Indonesia Timur, insya Allah akan dilaksanakan pada September 2017,” ujarnya.
Juga akan diawali dengan sosialisasi pengenalan proses tahapan registrasi, pendaftaran, pengisian formulir hingga penetapan hak, yang akan dipandu oleh tim Kanwil Kemenhum HAM Sulsel. Jadwal penandatanganan MoU disesuaikan dengan kegiatan penerimaan CPNS di lingkup Kemenkum HAM, karena kesibukan jajaran pimpinan dan staf.
Menurut Zulkarnain, persiapan penandatanganan MoU, di internal UIT sudah dipersiapkan sejak Juni lalu, dikarenakan adanya pergantian Rektor dari Prof. Dr. Abd Rahman, ke Prof. Dr. Basri Wello, maka dilakukan penjadwalan ulang.
“Kami berharap demi kelancaran pendataan karya cipta di lingkup UIT, yang oleh karenanya dapat mempermudah pencapaian target UIT menuju PT yang berkualitas di Indonesia Timur.
Rektor Prof. Dr. Basri Wello, dikesempatan terpisah berharap agar sinergitas kerja antar lembaga, yang menunjang perbaikan mutu pendidikan tinggi, hendaknya terus dilakukan, agar iklim dan budaya akademik tumbuh dan berkembang di kampus.
Tantangan terberat PTS adalah menumbuhkan budaya akademik, yang berorientasi mutu, serta mampu menjawab tantangan zaman.
Lanjut kepala Humas, Untuk tahap pertama telah tersusun kurang lebih 54 judul buku, baik buku ajar maupun literatur, oleh dosen UIT pasca pelatihan penulisan yang digelar awal 2017 lalu, dan sedang dalam proses penerbitan. (zulkarnain-humas Universitas Indonesia Timur)