Bangsa yang besar, bukan sekadar melihat kembali sejarahnya, melainkan menghargai jasa pahlawannya. Para perempuan misalnya. Jika membaca kembali catatan sejarahnya, sejak dulu, kaum hawa ini mempunyai semangat perjuangan yang luar biasa. Diawali pelaksanaan kongres perempuan Indonesia di Yokyakarta, 22-25 Desember 1928.

Berbagai tokoh perempuan bersatu. Mereka berjuang, demi perbaikan nasib kaumnya.
Heroiknyan perjuangan ini, kemudian dijadikan sebagai hari bersejarah, setelah Soekarno, selaku presiden, mengeluarkan Dekrit Presiden. Hingga kini, setiap 22 Desember diperingati sebagai hari Ibu.
Tidaklah heran, jika Jokowi, presiden ketujuh mengakui, Hari ibu merupakan tonggak sejarah, sekaligus sebagai bagian perjuangan bangsa. “Tugas ibu berat. Tetapi, tugas tersebut menjadi mulia,” demikian mantan gubernur DKI itu di kediaman pribadi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jalan H Bau Makassar, Sabtu, 22 Desember 2018.
Begitu pula Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah. Mantan bupati Bantaeng dua periode tersebut mengemukakan, ibu begitu penting, sekaligus momentum dan menjadi ajang untuk memperkuat ukhuwah.
Sementara Ketua TP-PKK Kota Makassar, Indira Jusuf Ismail, peran perempuan sangatlah vital dalam menjawab berbagai tantangan bangsa dan negara. “Mari kita bersama tinggalkan berbagai hal yang tidak produktif dalam keseharian kita. Banyak masalah di depan, mulai dari pernikahan dini. Pemerkosaan, begal yang dilakukan anak usia dini, dan masih banyak lagi,” jelas istri Moh.Ramdham Pomanto-Walikota Makassar ini.
Disisi lain, Andi Risma P.Sultan, SS, mengakui, Ibu sangat bermakna. Bahkan, tidak bisa disamakan dengan apapun. “Secara pribadi, saya menilai, Ibu bermakna sangat dalam. Apalagi, saya kebetulan seorang ibu. Ibu, untuk dua orang anak saya,” tutur mantan karyawan Harian Pedoman Rakyat Makassar ini.
Risma yang juga politisi partai gagasan Megawati Soekarno Putri, PDI-Perjuangan ini melihat, seorang ibu haruslah cerdas menyikapi berbagai hal. Bisa menjadi anggota dari team, atau pun manager dari team itu sendiri. Utamanya, dalam rumah tangga, kehidupan keseharian lainnya yang dia perankan.
“Ibu sewajarnya mengayomi. Penyayang dan penuh kasih. Selamat hari ibu, 22 Desember 2018. Harapan saya, semoga ibu-ibu di Indonesia, khususnya di Daerah Pemilihan saya di Makassar 5 (Mamajang, Mariso, dan Tamalate) semakin sehat, berdaya juang tinggi, cerdas lahiriah dan batiniah,” harap calon legislator Makassar, Dapil Makassar 5 (Mamajang, mariso, dan Tamalate) ini.
Majalah Inspirasi kemudian mengangkat Hari jadi Ibu inilah sebagai laporan utama sebagai penutupan tahun 2018. Disamping itu, jajaran redaksi juga mengangkat rubrik-rubrik yang tentunya tidak terlepas dari tujuan kehadiran majalah ini. Yakni selalu memberi inspirasi kepada pembaca.Pembaca yang budiman. Jika ada penggalan-penggalan narasi yang keluar dari konten atau ada kehilapan dari jajaran redaksi, maka kami mohon maaf. Dan mari kita membuka lembaran baru. Sekaligus menutup tahun ke-empat majalah yang terbit Januari 2014 ini. Dan tahun 2019, kami masuk tahun kelima…Majalah ini juga diperkuat dengan website Inspirasimakassar.com. Terima kasih…. (Redaksi)