Inspirasimakassar.com:mamuju-1

Idul Fitri, merupakan momentum berharga. Pasalnya, di hari suci ummat Islam ini, dijadikan sebagai ajang silaturahmi antarsesama, sekaligus mewujudnyatakan sikap saling memaafkan. Momentum inilah turut dirasakan jajaaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju, Sulawesi  Barat. Bahkan, perayaan Idul Fitri, 1 Syawal 1439 H atau 15 Juni 2018 M tahun ini, Pemkab  Mamuju mendapatkan Piagam Penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia  (MURI) atas rekor silaturahmi khalayak dengan peserta terbanyak. Tercatat sebanyak 1.852 orang yang berjabat dengan Pemkab Mamuju dan jajaran Forkopimda.

Rekor MURI bernomor 8474/R.MURI/VI/2018) tersebut merupakan buah dari inovasi  hasil gagasan Bupati Mamuju Drs. H. Habsi Wahid, MM. Sang bupati pun bersyukur, lantaran kegiatan yang lahir dari ide-ide kratifnya tercatat di Museum Rekor Indonesia.

Jika tahun-tahun sebelumnya,  Pemkab Mamuju mendesain proses halal bi- halal dari rumah masing-masing pejabat daerah, namun tahun ini, Pemkab Mamuju bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) langsung berjabatan, sekaligus saling memaafkan di area sholat Ied di Anjungan Pantai Manakarra. Tidak hanya berjabat, Pemkab Mamuju juga menyiapkan santap lebaran di sepanjang Jalan Yosudarso. Tepatnya di depan perumahan Kodim 1418 Mamuju.

Bupati Habsi Wahid menyampaikan apresiasi yang tinggi, kepada jajaran Forkopimda Pemkab Mamuju dan Provinsi Sulawesi Barat yang telah bekerjasama dalam menyukseskan kegiatan halal bi- halal tersebut. Kegiatan tersebut akan terus dilakukan pada tahun-tahun mendatang.

“Insya allah, kegiatan halal bi- halal seperti ini akan kita lakukan terus menerus, sebab hal-hal yang baik saya kira harus kita lanjutkan,”tutur Habsi Wahid, seraya berharap dapat mempererat kembali hubungan yang sempat renggang bahkan terputus sehingga dapat kembali fitrah.mamuju-3

Berdasarkan keterangan Senior Manager MURI, Awan Rahargo kegiatan halal bi- halal yang digelar pemerintah kabupaten Mamuju layak tercatat di MURI karena merupakan kegiatan yang baru pertama kali ada di Indonesia.

“Prosesi halal bi halal yang sejatinya dilaksanakan di gedung-gedung pemerintahan, di rumah-rumah dinas. Namun kali ini,, kali ini MURI menyaksikan baru pertama kalinya halal bi- halal di laksanakan di tempat umum yakni anjungan pantai Manakarra bersama masyarakat kabupaten Mamuju,”  ujarnya. Ia berharap, kegiatan tersebut dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menggelar kegiatan serupa dengan jumlah yang lebih besar. (muh.sabar)

BAGIKAN
Berita sebelumyaTim NA-ASS Lapor Portal “Tintasulsel” ke Polisi, Begini Respon JOIN Sulsel
Berita berikutnyaHonorer tak Sesuai DIPA, Kadis Pendidikan Sulbar Berang !
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here