Makassar, Inspirasimakassar.com:abdi asmara

Lahan seluas tiga hektare di Kelurahan Kapasa Raya, Kecamatan Tamalanrea telah disiapkan untuk kawasan pergudangan. Pusat ekpedisi itu untuk bisa menampung 167 gudang di Kota Makassar. Hanya saja, hingga saat ini, masih terlihat gudang dalam kota yang masih beroperasi. Pemilik gudang seakan tidak menggubris Perda yang telah dikeluarkan DPRD Makassar.

Ketua Komisi A, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Abdi Asmara menegaskan, pihak Dinas Perdagangan (Disgad) agar tidak sekadar mengancam akan memberikan surat teguran melainkan sesegar mungkin melakukan penertiban. Paslanya, selama ini, Disdag hanya pandai mengumbar ancaman dengan surat teguran.

“Buktinya, sampai jatuh tempo sejak surat teguran dikeluarkan tidak ada penindakan. Kami mengharapkan agar Disdag segera merealisasikan isi dari surat teguran itu, yakni penutupan paksa atau penyegelan,” tegas legislator asal Partai Demokrat Makassar ini,” kamis 19 Oktober 2017.

Menurutnya, Disdag terlihat sekadar tebang pilih dalam penertiban gudang dalam kota. Alasannya, baru satu gudang yang dipindahkan, di Jalan Maccini Baru. Sedangkan gudang lainnya bebas beroperasi belum.

Pernyataan senada dikemukakan Wakil Ketua Komisi A, Wahab Tahir. Legislator Partai Golkar ini mengemukakan, saatnya Disdag segera melakukan penyegelan. Sebab, persoalan gudang dalam kota sudah lama diminta untuk dipndahkan, hanya saja hingga saat ini belum nampak.

Padahal, demikian Wahab,
Wahab larangan gudang dalam kota sudah ada dalam Peraturan Walikota (Perwali) nomor 20 tahun 2010 dan Peraturan Daerah (Perda) nomor 13 tahun 2009 tentang kawasan pergudangan terpadu.

“Saat ini, tidak lagi saatnya sosialisasi atau pemberian surat teguran. Sekarang kita mau lihat apakah aturan tersebut dilaksanakan atau tidak,” tegasnya. (sumber:bko)

BAGIKAN
Berita sebelumyaMasyarakat Antusias Ikuti Sosialisasi Pajak Daerah
Berita berikutnyaAdwi Awan Umar : 30 Oktober Anggota Dewan Reses
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here