Ade Fazriani Rahman

Fenomena tilang online kini telah merambat ke 262 kota dan kabupaten se- Indonesia. Makassar menjadi salah satu kota dalam penerapan e-tilang ini, diharapkan mampu menyempurnakan sistem tabel. Di Kota Daeng ini, terdapat 23 titik lokasi traffic light yang telah terpasang CCTV. Ini membuktikan, Diltlantas Polda Sulsel serius dalam penerapan sistem ini guna menghindari pungli.

Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto pun mengapresiasi inovasi tersebut. Karena dinilai selaras dengan tujuan Smart City Makassar. Yakni, keamanan dan ketertiban.

Program e-tilang ini diharapkan mempermudah masyarakat melaksanakn denda, maupun sanksinya dalam berlalu lintas. Selain dari itu, pemberantasan pungli juga menjadi salah satu pokok utamanya.

Sementara itu, penegakan hukum secara elektronik adalah, hal yang mampu mendorong unsur pembaruan, kemudahan, dan akuntanbilitas yang tinggi. Namun dari semua kelebihan sistem ini, e-tilang masih memiliki beberapa kelemahan. Seperti yang disebutkan pada kompas.com, e-tilang hanya mampu mendeteksi plat kendaraan untuk daerah tersebut saja.

Sehingga plat diluar daerah yang melakukan pelanggaran, tidak mampu untuk ditindak lanjuti. Kemudian proses pembayaran, diharapkan multibank lain mampu ikut andil guna memudahkan masyarakat.

Dalam melakukan pembayaran karena pada hakikatnya e-tilang ini diterapkan demi kepentingan masyarakat. Selain dari itu, pengendara harus mampu sadar akan peraturan dan kelengkapan suratnya.

Karena surat pelanggaran e-tilang akan dikirim lewat pos kepada pemilik kendaraan. Jadi, jika pengguna menjual kendaraan dan belum membalikkan namanya maka surat e-tilang tetap diberikan kepada nama pemilik kendaraan. Berbagai kelemahan sistem e-tilang ini tentu masih harus diperbaiki guna mengoptimalkan pelayanan maupun kedisiplinan pengguna.

Meskipun begitu, apa yang kini telah Ditlantas lakukan tetap harus diberikan apresiasi karena semua ini guna memberikan rasa tanggung jawab dan kedisiplinan para pengendara. (Ade Fazriani Rahman–mahasiswa Ilmu Komunikasi UMI Makassar)

BAGIKAN
Berita sebelumyaAbdi Asmara Minta Pemkot Segel Gudang Rocky
Berita berikutnyaSekwan : DPRD Siap Bahas 25 Ranperda
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here