Makassar, Inspirsimakassar.com:
Pesta demokrasi nasional– Pemilu Legislatif (Pileg) semikin dekat. Para petarung sejak lama mempersiapkan diri meraih simpati masyarakat. Khusus di di Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Sulawesi Selatan, DPR-RI, cukup keras. Pasalnya, sejumlah petahana, dan muka lama berpengaruh dan dari partai beken turut bertengger di Dapil Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Selayar ini.
Sekalipun demikian, Calon Legislator (Caleg) asal partai wong cilik (PDI-Perjuangan), Ir.Abdul Razak Wawo tidak gentar. Ia malah menyebut, berbekal pengalaman, strategi, popularitas, sosialisasi, opini, hingga tim kerja yang solid, bakal membawanya meraih satu ‘tiket’ ke Senayan.
Abdul Razak Wawo mengakui, sekalipun pesta demokrasi lima tahunan yang akan dihelat, 17 Apri 2019 nanti, bersanding sejumlah nama besar, namun tidak membuatnya ciut. Pasalnya, simpul-simpul kemenangannya telah menyebar dan bekerja maksimal.
“Saya optimis masuk dalam salah satu dari delapan legislator ke Senayan. Karena seluruh tim kerja, hingga simpul-simpul pemenangan berpengalaman. Bahkan, strategi yang kami bangun, benar-benar mumpuni. Tujuan akhirnya, menarik simpati pemilik suara,” ujarnya.
Menyinggung strategi meraup suara, pria kelahiran Makassar, 20 Januari 1962 ini mengakui, masing-masing Caleg punya strategi dan cara. Hanya saja, dia dan tim kerja, telah mempersiapkan diri sejak lama. Dia malah memulainya dengan niatan membawa masyarakat Sulawesi Selatan pada penghidupan yang lebih baik dan lebih maju.
Sosialisasi yang dilakukan, adalah melihat sejauhmana tingkat penerimaan masyarakat danprogram kerja yang ditawarkan. Termasuk mengedepankan tagline “energi baru Sulawesi Selatan. Marah terhadap korupsi. Dan, kejujuran sangat penting”.
“Tagline kejujuran itu sangat penting. Kita harus menyampaikan kejujuran. Karena keadilan tidak bisa ditegakkan, jika kejujuran dan kebenaran tidak ditegakkan,” jelas mantan Ketua Pengurus Pusat (PP) Persaudaraan Alumni Smakara (PAS) Makassar ini.
Abdul Razak Wawo malah mendapat masukan berbagai elemen masyarakat, agar merebut suara kaum milenial. Pasalnya, kaum muda ini adalah bagian dari penentu kemajuan dan keberhasilan demokrasi. Jumlahnya pun lumayan besar.
“Mengapa millenial,” demikian masyarakat kepada Wawo, agar ke depan, Sulawesi Selatan, khususnya dan Indonesia umumnya, menghadapi persaingan global. Untuk bisa global, tentunya konten lokal harus kuat.
“Menghadapi persaingan global nantinya, sangat ditentukan generasi millenia saat ini. Karenanya, mereka harus disentuh dengan pendekatan dialogis. Diberi pemahaman dan pembelajaran, bahwa mereka adalah, generasi penerus dan harapan bangsa. Kaum ini juga memiliki kemampuan beraktivitas,” ujarnya.
Menyinggung program kerja, ketua pemertahanan budaya lokal Sulawesi Selatan ini melihat, selain memperkuat kearifan lokal, dengan memperhatikan ekonomi kecil menengah. Pasalnya, jika ketahanan ekonomi kecil ini kuat, maka ekonomi nasional, mupun dunia tidak akan terpengaruh.
Selain ekonomi, Wawo akan mengembangkan industri. “Tentunya, industri ini membutuhkan tehnologi. Apalagi, menghadapi era digital yang demikian maju saat ini,” urai Ketua Pengurus Ikatan Alumni (IKA) Unhas Jabodetabek 2015-2019 ini, di sela-sela ‘Pentas Puisi Nge-Rock” di OTW Foodstreet” Jalan Hertasning, malam tadi, seraya menambahkan, sekalipun dirinya minim materi, tetapi dengan kemampuan puluhan tahun di bidang infrastrktur, teknologi, property, dan perminyakan, dia mewakafkan diri berada di tengah-tengah masyarakat, berjuang bersama, demi kemaslahatan seluruh masyarakat. (din pattisahusiwa)