DSC_3594Makassar, Inspirsimakassar.com:

Pesta demokrasi nasional– Pemilu Legislatif  (Pileg) semikin dekat. Para petarung sejak lama mempersiapkan diri meraih simpati masyarakat.  Khusus di di Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Sulawesi Selatan, DPR-RI, cukup keras. Pasalnya, sejumlah petahana, dan muka lama berpengaruh dan dari partai beken  turut bertengger di Dapil Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Selayar ini.

Sekalipun demikian, Calon Legislator (Caleg) asal partai wong cilik (PDI-Perjuangan), Ir.Abdul Razak Wawo tidak gentar. Ia malah menyebut, berbekal pengalaman,  strategi, popularitas, sosialisasi, opini, hingga tim kerja yang solid, bakal membawanya meraih satu ‘tiket’ ke Senayan.

Abdul Razak Wawo mengakui, sekalipun pesta demokrasi lima tahunan yang akan dihelat, 17 Apri 2019 nanti, bersanding sejumlah nama besar, namun tidak membuatnya ciut. Pasalnya, simpul-simpul kemenangannya telah menyebar dan bekerja maksimal.

“Saya optimis  masuk dalam salah satu dari delapan legislator ke Senayan. Karena seluruh tim kerja, hingga simpul-simpul pemenangan berpengalaman. Bahkan, strategi yang kami bangun, benar-benar mumpuni.  Tujuan akhirnya,  menarik simpati  pemilik suara,” ujarnya.

Menyinggung  strategi meraup suara, pria kelahiran Makassar, 20 Januari 1962 ini mengakui, masing-masing Caleg punya strategi dan cara. Hanya saja, dia dan tim kerja,  telah mempersiapkan diri sejak lama. Dia malah memulainya dengan niatan membawa masyarakat Sulawesi Selatan pada penghidupan yang lebih baik dan lebih maju.DSC_3568

Sosialisasi yang dilakukan, adalah melihat sejauhmana tingkat penerimaan masyarakat danprogram kerja yang ditawarkan. Termasuk mengedepankan tagline “energi baru Sulawesi Selatan. Marah terhadap korupsi. Dan, kejujuran sangat penting”.

“Tagline kejujuran itu sangat penting. Kita harus menyampaikan kejujuran. Karena keadilan tidak bisa ditegakkan, jika kejujuran dan kebenaran  tidak ditegakkan,” jelas mantan Ketua Pengurus Pusat (PP) Persaudaraan Alumni Smakara (PAS) Makassar ini.

Abdul Razak Wawo malah mendapat masukan  berbagai elemen masyarakat, agar merebut suara kaum milenial. Pasalnya, kaum muda ini adalah bagian  dari penentu kemajuan dan keberhasilan demokrasi. Jumlahnya pun lumayan besar.

“Mengapa millenial,” demikian masyarakat kepada Wawo,  agar ke depan, Sulawesi Selatan, khususnya dan Indonesia umumnya, menghadapi persaingan global. Untuk bisa global, tentunya konten lokal harus kuat.

“Menghadapi  persaingan global nantinya, sangat ditentukan generasi millenia saat ini. Karenanya, mereka harus disentuh dengan pendekatan dialogis. Diberi pemahaman dan pembelajaran, bahwa mereka adalah, generasi  penerus dan harapan  bangsa. Kaum ini juga memiliki kemampuan beraktivitas,” ujarnya.wawo

Menyinggung program kerja, ketua pemertahanan budaya lokal Sulawesi Selatan ini melihat, selain memperkuat kearifan lokal, dengan memperhatikan ekonomi kecil menengah. Pasalnya, jika ketahanan ekonomi kecil ini kuat, maka ekonomi nasional, mupun dunia tidak akan terpengaruh.

Selain ekonomi, Wawo akan mengembangkan industri. “Tentunya, industri ini membutuhkan tehnologi. Apalagi, menghadapi era digital yang demikian maju saat ini,” urai Ketua Pengurus Ikatan Alumni (IKA) Unhas Jabodetabek 2015-2019 ini, di sela-sela ‘Pentas Puisi Nge-Rock” di OTW Foodstreet” Jalan Hertasning, malam tadi, seraya menambahkan,  sekalipun dirinya  minim materi, tetapi dengan kemampuan puluhan tahun di bidang infrastrktur, teknologi, property, dan perminyakan, dia mewakafkan diri  berada di tengah-tengah masyarakat, berjuang bersama, demi kemaslahatan seluruh masyarakat. (din pattisahusiwa)

 

BAGIKAN
Berita sebelumyaDPRD Makassar Sepakati 25 Ranperda Menjadi Prolegda TA 2019
Berita berikutnyaMassardi Berbagi Ilmu Jurnalistik kepada Mahasiswa Sospol
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here