Sop Konro
Sop Konro

“Jika engkau makan sop konro
kau harus melepas dagingnya
dan mengunyah bersama nasi
agar kau bisa menikmati dunia”

Penggalan sajak yang ditulis Zawawi Imron dalam puisinya. Puisi berjudul Sop Konro itu adalah salah satu karya yang termuat dalam kumpulan puisinya berjudul, Mata Badik Mata Puisi. Zawawi memang bukan dari kalangan orang Bugis-Makassari asli. Dia orang Madura tulen, di Desa Batang-batang, ujung timur pulau Madura.

Adalah Ichwan Yos. Pria yang memilih keluar dari bank ternama untuk terjun ke bisnis kuliner, khas Makassar. Dia meyakini, kuliner Makassar tak ubahnya Bavaria di Jerman. Dimana, menu daging mendominasi banyak masakan. Sajiannya yang menggugah selera, serta aroma dan cita rasa sangat kental dengan rempah-rempah menjadi daya tarik bagi orang-orang di luar Makassar. Seperti di Bandung. Dia mendirikan Rumah Makan Marannu yang menjagokan konro sebagai menu andalannya. Rumah makan ini, tak pernah sepi pengunjung.

Sebelum menjadi pengusaha kuliner, Daeng Iwan,  sapaan Ichwan Yos, adalah karyawan bank swasta ternama di Jakarta. Sekitar tahun 1980-an, rasa jenuh menjadi pegawai menghampiri dan memilih pulang ke kampung halaman di Makassar. Di sana membuka warung makanan. Daeng Iwan pun akhirnya membawa makanan khas tanah Angin Mamiri, konro bakar ke Kelapa Gading, Jakarta.

 Konro adalah sop iga sapi yang disajikan dengan kuah kental berwarna cokelat kehitaman, dari sop konro itu kemudian lahir konro bakar. Bahkan Daeng Iwan berani mengklaim, dirinyalah pelopor sajian iga bakar. Tahun 2005 dia mengadu nasib dengan membuka cabang Konro Marannu di Bandung. Resep masakan khas Makassar yang dijualnya didapatkan dari orang tua, tetapi sedikit dimodifikasi dengan lidah orang Sunda. Daeng Iwan pun menuai sukses di ibukota Priangan dengan sajian Makassar yang memanjakan lidah.

Tahun 2007 Iwan mengadu nasib di Bandung. Pasalnya, di Kota Kembang itu kedua menu itu sudah ada. Rumah Makan Sop Konro Marannu Cabang Kelapa Gading di Jalan Riau 189. Rumah makan ini menyuguhkan coto Makassar, sop konro, konro bakar, es pisang ijo, atau es pallu butung, maupun menu yang jamak ditemui seperti nasi goreng. Semuanya enak!

Sop konro misalnya. Sop ini berisi potongan daging iga sapi, bercita rasa gurih. Kunci dari gurihnya sop ini adalah bumbu yang terbuat dari kacang tanah. Selain gurih, sop ini juga hangat. Karena terbuat dari rempah-rempah seperti merica, cengkeh, pala, dan lainnya. Sangat cocok untuk menghangatkan badan.

Selain itu ada juga konro bakar. Juga dari iga sapi dengan potongan besar yang dibakar lalu dilumuri bumbu kacang. Konro bakar dihidangkan dengan kuah sop terpisah yang ditaburi bawang goreng dan potongan bawang daun. Satu porsi konro bakar plus nasi akan sukses membuat perut Anda Kenyang. Satu porsi konro bakar dan sop konro dibandrol Rp38.000.

Selain terkenal dengan konro bakar dan sop konro, Ikhwan Yost juga menyediakan es pisang hijau juga menjadi menu wajib santap ketika Anda berkunjung. Pisang yang dibalut adonan tepung beras berwarna hijau ini disajikan dengan serutan es dengan sirup merah dan susu kental manis. Sangat cocok menjadi makanan pencuci mulut. Restoran yang buka dari pukul 10.00 hingga 22.00.

Dengan modal yang disiapkan, Iwan menyewa sebuah halaman yang cukup strategis. Persis di Jalan Riau. Jalan ini, adalah pusat aktivitas wasatawan lokal.  Lokasi ini persis di pusat kota, sehingga  terdapat banyak factory outlet. Tentunya, harga sewa tempat cukup mahal, Rp25 juta setahun pada tahun 2007.

Menurut Iwan, yang paling banyak disukai pelanggan adalah sop konro dan konro bakar. Itu terlihat jelas. Selain warga Bandung, dan sekitarnya, warga asing seperti Malaysia, Singapura, dan lainnya rutin mencicipi sajian baik sop konro, maupun konro bakar. Daging iga yang besar, beserta dengan tulangnya yang besar pula. Bumbu bakar pada daging tersebut juga sangat terasa begitu kental dan meresap.

Harga yang ditawarkan Iwan cukup terjangkau. Coto Makassar Rp20.000 semangkok. Sop konro Rp41.000 dan konro bakar Rp42.000. Sedangkan bahan baku, selain lokal, juga impor. Akhir pekan, warung miliknya Iwan disesaki pelanggan. Makanya, bersama 22 karyawannya, mampu menghabiskan 1,2 ton daging. (din-bs)

  • Cara membuat sop konro:
  • Rebus iga sapi yang telah di potong-potong sesuai ruas-ruasnya dalam 2 L air, rebus bersama dengan jahe, lengkuas, kayu manis, cengkih, daun salam, air asam jawa, dan tambahkan garam.
  • Sementara iga sapi direbus dengan api sedang, tumis bawang merah, bawang putih, merica, kluwak, kunyit, jintan, yang telah dihaluskan terlebih dahulu.
  • Tambahkan garam secukupnya.
  • Masukkan tumisan bumbu halus ke rebusan iga sapi. Tunggu hingga daging lunak dan bumbu meresap ke dalam daging.
  • Masukkan dalam mangkuk, sop konro siap disajikan
  • Untuk mempercantik tampilan sop konro taburi dengan bawang merah goreng dan daun bawang, serta perasan jeruk nipis agar lebih lezat.
  • Sajikan selagi hangat.

Cara membuat konro bakar:

  • Rebus iga sapi dalam air bersama dengan jahe, lengkuas, kayu manis, cengkih, daun salam, air asam jawa, dan garam.
  • Sementara iga sapi di rebus, tumis bahan bumbu halus hingga harum.
  • Masukkan ke dalam rebusan iga sapi, hingga bumbu menyerap dan iga menjadi matang dan lunak.
  • Tiriskan iga sapi, dan rebus kaldu hingga lebih kental.
  • Bakar iga sapi di atas bara api, sambil diolesi dengan bumbu kaldu kental hingga harum.
  • Angkat, taburi dengan bawang merah goreng, dan sajikan bersama bumbu kaldu yang kental dan perasan jeruk nipis.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here