Makassar, Inspirasimakassar.com:Kemunculan organisasi-organisasi wanita merupakan realisasi dari cita-cita Kartini untuk memperjuangkan kedudukan sosial wanita. Di awal kemunculannya, pergerakan wanita belum begitu mempersoalkan masalah-masalah yang menyangkut, fokus mereka adalah pada perbaikan dalam hidup berkeluarga, dan meningkatkan kecakapan seorang ibu.
Bangkitnya pergerakan nasional, tidak terlepas dari kehadiran organisasi perempuan. Pola pergerakan kaum hawa ini pun memasuki semua ruang. Di pemerintahan misalnya, perempuan pernah menjadi kepala negara, menteri, gubernur, bupati, walikota, camat, dan lainnya. Mereka juga menjadi politisi, hinggga rektor. Perempuan mau membuktikan diri, mereka juga bisa dan mampu bersaing dengan pria. Organisasi keperempuanan pun terus bertumbuh. Salah satunya, Persatuan Wanita Maluku Indonesia, atau Perwama-Ina.
Organisasi yang menghimpun perempuan Maluku di perantauan ini, merupaan realisasi dari ide dan gagasan yang lahir dari tokoh perempuan hebat. Mereka memperjuangkan dan meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan asal daerah penghasil cengkih dan pala itu, agar tetap tegar menghadapi berbagai tantangan dan rintangan di abad moderen saat ini. Termasuk, mewujudkan kesetaraan dan keadilan, sehingga, dalam berbagai kesempatan apapun, perempuan Maluku tidak boleh kalah dengan pria disemua level.
Perwama-Ina yang lahir sejak 42 tahun silam, atau tepatnya, tahun 1976 ini berkomitmen, menumbuhkembangkan pranata-pranata sosial yang dimilikinya. Itu terlihat dari visi dan misi yang terangkum dalam pedoman pendirian Perwama-Ina.
Mempersatukan, serta memberdayakan potensi seluruh perempuan Maluku di perantauan. Utamanya, masyarakat yang rukun, damai dan sejahtera merupakan alur pikir yang dirangkai dalam visi organisasi yang kini sudah berada di 19 provinsi tersebut.
Sedangkan misi utamanya adalah, meningkatkan potensi perempuan Maluku untuk turut membangun masyarakat di bidang organisasi, pendidikan, sosial, ekonomi, hukum, dan HAM. Juga, turut serta meningkatkan SDM perempuan Maluku agar dapat berperan serta dalam membangun masyarakat. Aktif menyelenggarakan kegiatan sosial kemasyarakatan, guna turut membangun masyarakat Indonesia. Pembinaan perempuan Maluku untuk meningkatkan kualitas yang lebih luas. Serta, perluasan pembangunan sistem informasi menunjang program Perwama-Ina.
Perempuan Maluku di perantauan, demikian Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP Perwama-Ina), Ny.Saar Sahusilawane di sela-sela pelantikan kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perwama-Ina Sulawesi Selatan di Baruga Angin Mammiri Rumah Jabatan Walikota Makassar, Selasa, 20 Maret 2018 mengemukakan, tujuan pendirian Perwama-Ina untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan nasional pada umumnya, dan khususnya pembangunan di Maluku.
“Tujuan lain adalah, meningkatkan kesadaran dan rasa tanggungjawab bermasyarakat, bangsa dan bernegara. Dan, memupuk rasa persatuan dan kesatuan, serta meningkatkan rasa kekeluargaan,” ujar Ny.Saar Sahusilawane, seraya mengharapkan, kepengurusan Perwama-Ina Sulsel dibawah kepemimpinan , Dr.Ir. Cherly Elisabeth Siegers-Tanaman, MP, sejajar organisasi perempuan lainnya.
Pembina Perwama-Ina pusat, Hj.Ona Pattisahusiwa-Istambah dimintai komentarnya mengakui, organisasi ini tidak membedakan warna kulit, suku, dan agama. Mereka satu dalam komitmen, menjadikan perempuan Maluku lebih baik. Organisasi ini memfokuskan tujuannya pada kegiatan sosial.
“Perwama-Ina memfokuskan tujuannya pada kegiatan sosial. Organisasi ini memiliki 20 anak asuh di Ambon. Kami biayai mereka mulai dari SD-SMA. Mereka adalah anak-anak cerdas, tetapi kurang mampu,” ujar Hj.Ona Pattisahusiwa.
Kepengurusan DPD Perwama-Ina Sulsel masa bakti 2017/2022 yang dilantik terdiri dari Prida Pelupessy, Lies Pietersz, Hj.Dja Putuhena, Sherly Farouk (penasihat). Ketua Dr.Ir. Cherly Elisabeth Siegers-Tanaman, MP, Wakil Ketua kusuma Wardani,S.Km, M.Kes, Sekretaris Meisye Karolus-Sahetapi, Sekretaris I Itha Labobar, Bendahara Wisye Siahaya-Mentang, bendahara I, Dra. Maipa A.Said,S.Sos, M.Si.
Peggy Sowo-Pattikayhatu, Itje Tomasoa-Towoliu, Idha Linggojiwo, Salama Kaplale-Pattisahusiwa, S.Pt,MM (Bidang Organisasi dan Kaderisasi). Dr. Grase Saiya- Dumalang, Dra.Helena Paliama,M.Si, Elvira Meike Karolina Wairisal (Pendidikan dan Kebudayaan). Pdt. Silviana Kainama, Debby Rifat-Apituley, Nini Sulistiani Luhukai, Tati Abbas (Ekonomi dan Usaha). Osye Sahanaya, Meity Tanamal-Sahertian,S.Sos, Jeane Huka (sosial). Rahel Parannuan, Ramlah Manuputi, Hj. Sitti Syamsiah, dan Lusy Pattiselalo (Humas dan Hukum).
Hadir dalam pelantikan tersebut, Walikota Makassar diwakili Kepala Dinas Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar, Tenri A Palallo. Perwakilan organisasi perempuan seperti Badan Kerjasama Organisasi Wanita Sulsel (BKOW), Asosiasi Majelis Taklim Indonesia. Sementara dari DPP hadir diantaranya Ny.Saar Sahusilawane, sekretaris I Ny.Eva Sehralawan, dan Pembina Hj.Ona Pattisahusiwa-Istambah. (din)