Selayar, Inspirasimakassar.com:

Bagi penumpang KM Feri yang ingin bepergian keluar Selayar atau mau ke Selayar menggunakan transportasi laut melalui pelabuhan Pamatata dan Pelabuhan Bira, maka harus cepat-cepat datang ke pelabuhan untuk ambil antrian di pos dermaga, selanjutnya ke loket membeli tiket, baik untuk kendaraan maupun diri sendiri. Bila terlambat, maka kemungkinan besar tidak ikut.

Bukan apanya, kapal ferinya memang ada 4 armada, namun jumlah penumpangnya juga banyak, dan terbagi beberapa rute pelayaran.

Dan kalau keberangkatan tertunda karena antrian dengan nomor tinggi, maka pastikan akan menunggu sekitar 5 – 6 jam baru bisa berangkat. Itupun kalau antrian Anda sudah masuk dalam daftar muatan.

Armada kapal feri yang berada di pelabuhan Bira adalah milik PT. ASDP Indonesian Ferry yang merupakan satu-satunya operator yang melayani masyarakat Kepulauan Selayar sejak puluhan tahun lalu.

Dari pantauan media selama sepekan ini, kapal-kapal feri bermarkas di pelabuhan Bira bercampur dengan kapal-kapal nelayan dan kapal-kapal Pariwisata di pelabuhan Bira.

Sayangnya, karena 4 Armada yang bermarkas di pelabuhan ini dinilai tidak mampu melancarkan pelayanan arus lalu lintas ke dan dari Selayar.

Karena kapal feri KMP. Bontohatru yang agak besar kadang tidak melayari rute Bira – Pamatata karena ada rute lain yang dilayani.

Begitupun dengan 2 kapal lainnya juga punya jalur pelayaran keliling pulau-pulau dan singgah di pelabuhan Pattumbukang. Itupun masih sering dikeluhkan.

Arus penumpang dan kendaraan semakin ramai dipelabuhan Bira dan Pamatata, namun dinilai tidak beriring dengan peningkatan pelayanan, khususnya pelayanan ke masyarakat pengguna jasa kapal feri rute Bira – Pamatata yang akhir-akhir ini kembali menjadi buah bibir masyarakat Kepulauan Selayar.

Diberitakan sebelumnya jadwal kapal feri penyeberangan Pelabuhan Bira Bulukumba ke pelabuhan Pamatata Kepulauan Selayar dan jadwal kapal feri dari pelabuhan Pattumbukang ke wilayah kepulauan Selayar akhir-akhir ini kembali menjadi sorotan.

Bukan apanya, 2 jalur penyeberangan kapal feri ini adalah merupakan urat nadi perekonomian masyarakat Kepulauan Selayar.

Hal yang menjadi sorotan adalah tidak menentunya jadwal keberangkatan kapal dan seringnya kapal feri tidak datang tepat waktu.

Belum lagi tidak teraturnya kendaraan diareal pelabuhan dan kotornya lokasi pelabuhan.

Padahal pelabuhan Bira dan Pelabuhan Pamatata adalah gerbang utama untuk datang ke Kepulauan Selayar. (Tim/Ucok.H )

BAGIKAN
Berita sebelumyaKejar UHC, BPJS Kesehatan Perkokoh Sinergi dengan Pemangku Kepentingan Kab. Maros
Berita berikutnyaJadwal KM Peri ke Selayar tak Menentu
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here