
Salah satu bagian dari tiga rangkaian program dari Makassar Recover yakni, penguatan imunitas, atau dengan kata lain herd imunity.
Imunitas massal yang dilakukan secara massif, terstruktur dan sistematis yang dipersiapkan pemerintah kota Makassar, merupakan suatu kerangka berfikir kebijakan yang direncanakan secara baik.
Mulai dari persiapan jumlah relawan sebanyak 10. 000 orang, 5000 orang petugas kesehatan, 300 dokter, dan pembentukan master covid di kecamatan dan kelurahan, serta rencana penggunaan alat deteksi dini diri G-Nose yang akan disediakan sebanyak 1000 buah, dirangkai dengan acara festival vaksinasi, merupakan deskripsi upaya penanganan dan pengendalian pandemi covid19.
Memang, kalau ini bisa berjalan lancar dan tertata baik, gagasan Danny Pomanto, Walikota Makassar, merupakan sesuatu hal baru dalam usaha “memerangi” virus baru dari golongan SARS-CoV2 ini.
Paling tidak ,ada beberapa maksud dan tujuan program, antara lain, pertama, bahwa apa yang selama ini dilakukan oleh pemerintah kota Makassar berjalan kurang efektif, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar yang ditempuh dua kali, tidak berhasil mengendalikan penyebaran virus. Malah semakin banyak orang terpapar.
Juga dilaksanakan Pengaturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang masih berlaku hingga sekarang serta telah diperpanjang sebanyak tiga kali, pun tidak secara signifikan menurunkan penderita dari orang yang terpapar.
Kedua, kegiatan ekonomi masyarakat malah mengalami penurunan yang cukup mengganggu, baik usaha informal maupun industri, sehingga terjadi pemutusan hubungan kerja yang berimplikasi pada peningkatan angka kemiskinan, ketiga, berbagai kegiatan masyarakat termasuk urusan ibadah juga mengalami pembatasan.
Atas dasar itu, Makassar Recover ini bertujuan antara lain, pertama, untuk dilakukan suatu kegiatan yang terencana dengan baik dan dapat diukur perkembangannya setiap saat melalui penggunaan teknologi digital yang mampu memonitor setiap gerak dari populasi warga.
Ketiga, dengan melakukan kunjungan door to door pemeriksaan secara keseluruhan, tanpa kecuali dari setiap warga yang berdomisili di Makassar akan ditemukan data valid, baik yang sudah diperiksa maupun yang belum, yang sudah mendapatkan vaksin maupun yang sedang menunggu giliran.
Juga yang sedang terpapar dan lingkungan sekitar yang perlu di kunci melalui pembatasan aktifitas dari yang terdeteksi positif, serta penanganan medis bagi penderita yang disertai komorbid atau penyakit penyerta.
Keempat, tidak ada lagi atau paling tidak semua aktifitas dalam ruang telah melalui screening pengunjungnya, sehingga yang dapat memasuki ruang telah melalui pemeriksaan dan dinyatakan sehat, khususnya kegiatan usaha dalam ruang. Seperti tempat hiburan malam, bioskop dan kegiatan ekonomi lainnya yang menggunakan ruang.
Kelima, relawan dan semua sektor yang terlibat telah melalui vaksinasi sehingga dapat diyakini bukan menjadi sumber penularan. Dan, keenam, tersedianya sentra pelaporan dan pengaduan masyarakat yang perlu mendapatkan penanganan khusus dan bersifat individu, maka peran home care menjadi andalan.
Hal tersebut di atas menjadi titik perhatian serius yang akan disusun menjadi kerangka kerja dalam bentuk S O P kegiatan ini. Sistem operasional dan prosedur adalah standar pelaksanaan kegiatan yang harus dilaksanakan setiap orang yang terlibat dalam pengimplementasiannya. Sehingga ada kesegeraman gerak, kesepakatan tindakan dan kesesuaian dalam pelaksanaan kegiatan.
Hasil
Kegiatan penguatan imunitas ini melalui rentang waktu target yang akan dicapai dengan mengukur tingkat keberhasilannya melalui evaluasi yang akan dilakukan pada tiap dua pekan, sesuai masa inkubasi virus serta dikaji dan dianalisa hasilnya.
Ada tiga faktor yang akan menjadi acuan. Pertama, menurunnya positif rate-nya sampai di bawah satu digit hingga titik terendah yaitu nol persen. Kedua, tidak terjadinya fluktuasi jumlah orang terpapar. Artinya, tidak terjadi peningkatan pada setiap rentang waktu itu. Penurunan angka orang terpapar, penurunan jumlah pasien yang harus mendapatkan penanganan medis, serta meningkatnya angka kesembuhan.
Dan, ketiga, semua pintu masuk kota Makassar, baik lewat udara, laut dan darat serta pergerakan orang keluar masuk antar daerah, pada pintu batas kota, juga bandara, pelabuhan dan terminal telah terpasang G-Nose yang cukup atau cara lain pemeriksaan yang akan dilakukan.
PCR dan Swab menjadi inti pemeriksaan untuk memastikan positif negatif dari pemeriksaan tersebut. Kegiatan penguatan imunitas akan berlangsung sesuai hasil yang diperoleh. Maksudnya, ini akan menjadi kegiatan permanen hingga dinyatakan benar benar telah bebas dari virus serta adanya penegasan dari organisasi kesehatan dunia serta pemerintah yang menyatakan bahwa pandemi telah berakhir.
Oleh karena itu, kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkesinambungan dan dilakukan penyesuaian terkait dengan alat maupun cara yang diterapkan.
Partisipasi
Sebaik apapun sebuah kebijakan, program maupun kegiatan dipersiapkan, bila tidak di dukung masyarakat secara keseluruhan, maka itu tidak efektif serta hasilnya kurang baik.
Mengapa ini menjadi penekanan dalam kegiatan ini, bahkan diperlukan tindakan tegas dan memaksa setiap warga untuk ikut serta. Alasannya ada dua. Pertama bahwa ini pandemi virus yang mengancam setiap individu tanpa terkecuali. Kedua, akan mengakibatkan kerugian secara kesehatan pada setiap orang bila abai dalam ikut serta menjaga diri untuk keselamatan bersama.
Kita tahu bahwa imunitas akan terbentuk secara massif dan massal jikalau semua orang terlibat dan mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan serta memenuhi tindakan kesehatan yang harus dilakukan.
Vaksinasi adalah kunci akhir dari suatu tindakan medis yang harus dijalankan, pada saat yang sama, kewaspadaan menjaga diri dengan menjalankan protokol kesehatan merupakan upaya antisipasi. Kita belum bisa berfikir bahwa semua sudah aman dan selesai dengan menjalankan vaksinasi dan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin, namun kekebalan massal (herd imunity) yang sudah terbentuk merupakan titik awal kehidupan normal itu tercapai. Maka, new normal, kebiasaan baru di masa pandemi ini merupakan keniscayaan hidup yang tak terhindarkan. Kekhawatiran munculnya gelombang baru dan tumbuhnya varian baru dari virus ini adalah keprihatinan yang harus segera dapat diantisipasi.
Efektivitas vaksin sering dengan adanya varian baru menjadi ujian tersendiri. Sehingga, diperlukan adanya kerjsama dan kebersamaan membatasi aktivitas yang memungkinkan kita terpapar ataupun terjangkiti penyakit lainnya yang bisa menjadi penyerta kronisnya akibat yang ditimbulkan dari akselerasi covid19 dalam tubuh.
Semoga dengan Makassar Recover titik cerah tergambar dalam wajah sumringah warga menyambut. ( *Hasil Kajian Bidang Kebijakan Daerah Balitbangda Kota Makassar. **Kabid Kebijakan Daerah Balitbangda Kota Makassar)