Adalah dokter Yati Sanaky,MSi. Suara tangisnya tiba-tiba meledak, saat Dwi Anugrah Astuty pas berhadapan dengannya untuk sungkeman. Saat itu, Yati orang pertama yang dilewati Dwi yang tak lain adik iparnya. Suara tangisnya memecah suasana sakralnya prosesi bermaaf-maafan antara pengantin dengan keluarga dekat. Tangisan dosen Kedokteran Universitas Pattimura Ambon ini membuat keluarga yang duduk berjejer sambil menunggu giliran sungkeman pun ikut menangis.

Mereka terlihat menyeka air mata, sambil menggoyang-goyang kepala. Para tamu yang memenuhi ruangan tengan rumah Bapak Rustam Rais P pun ikut menangis. Saya yang sedang membidik momen itu pun tak luput terharu. Air mata menetes begitu banyak. Hanya saja, saya tidak memperlihatkannya. Caranya, berpura-pura memotret tamu lain yang berada di bagian dapur. Disitupun saya menyempatkan diri menyeka air mata.

Yati, istri dari Yadi Matuseya dan ibu dari Kaka itu lalu memeluk Dwi. Keduanya saling berpelukan. Erat-erat. Disela-sela pelukan itu, Yati terlihat membisikan sesuatu ditelinga Dwi. Mungkin saja, dia meminta, kiranya anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Bapak Agus Sudirman,SH dan Ibu Nikma Masulili itu menjaga baik-baik adiknya yang kini telah menjadi suaminya.

Tangisan Yati cukup beralasan. Pasalnya, dia hanya tiga bersaudara. Dia dan kakak sulungnya, Yudi kini menetap di kota manise, Ambon. Adik bungsunya itu bersama ibunya di Makassar. Sebaliknya, ayahnya, Bapak Ahyat Sanaky telah lama almarhum.

Awalnya, saya mengira, justru ibu dari mempelai lelaki, Hj.Fatma Pikal yang bakal duluan menangis. Ternyata dugaan saya meleset. Suster di Rumah Sakit Regional Wahiddin Sudirohusodo Makassar itu hanya terlihat menunduk, sambil sesekali mengusap tisu yang telah dipersiapkan ditangannya.
Kedua orang tua Dwi pun tak kuasa menahan tangis. Begitu pula keluarga lainnya.

Apakah, menangis sebagai tanda luapan perasaan. Sehingga setelah mengeluarkan air mata akan terasa ringan. Yang pasti, para ahli mengatakan, menangis adalah proses keluarga air mata yang disebabkan diantaranya kesedihan, terharu, ataupun bahagia. Manfaat adalah membantu tubuh melepaskan energi negatif dan merupakan alami tubuh mengatasi perasaan yang tidak diinginkan…..dokter yati sanaky dan iparnya sama-sama menangis

BAGIKAN
Berita sebelumyaSiswa SMAN 1 Soppeng Lolos Lomba Karya Tulis Ilmiah Olimpiade PPKn Se-Kawasan Timur
Berita berikutnyaKomunitas Pendengar Radio LN Kumpul di Pantai Losari
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here