Makassar,Inspirasimakassar.com:hamzah hamid

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, menagih janji Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar agar menyediakan ruangan khusus bagi penderita kusta di Makassar.

Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Hamzah Hamid mengemukakan, pada pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2017 lalu, DPRD Makassar telah mengusulkan dinas kesehatan membangun atau menyediakan ruangan khusus untuk para penderita menular seperti salah satunya penyakit kusta.

Legislator Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Makassar ini meminta, pelayanan di RSUD Daya Makassar lebih menghargai pasien penyakit kusta yang memang betul butuh penanganan dengan baik. Ia juga berharap agar pelayanan rumah sakit tidak setengah-tengah dalam memberikan pelayanan sehingga para penderita penyakit kusta secepatnya ditangani dengan baik.

“Di RS Daya inikan bermacam-macam penyakit, mesti memang ada spesialis, disamping itu RS Daya juga perlu membuatkan ruangan bantuan untuk penyakit kusta. Pelayanannya pun juga, jangan dikerjakan setengah-setengah,” tegasnya.

Pernataan senada dikemukakan Basdir. Anggota Komisi D DPRD Makassar ini membenarkan, jika perhatian Pemkot Makassar kurang terhadap para penderita penyakit kusta. Ini terlihat dengan masih banyaknya penderita penyakit kusta mengeluhkan soal pelayanan rumah sakit, mereka diasingkan ketika ingin berobat.

“Saya sudah kritisi tahun lalu itu ke dinkes. Masa mereka bercampur baur dengan pasien umum lainnya, mereka butuh penangan lebih seperti halnya HIV/AIDS dan penyakit TBC. Mana itu ruangan yang dijanjikan dinkes akan dibuatkan setiap puskemas, kenapa belum ada sampai sekarang,” bebernya.

Selain itu, legislator Fraksi Demokrat ini juga mempertanyakan kinerja dinkes dalam menangani penyakit kusta di Makassar, Sebab diketahuinya penyakit kusta di Makassar bukannya justru berkurang, malah bertambah setiap tahunnya.”Jangankan pelayanan, bantuan dari pemkot saja untuk mereka tidak ada, kalau mau cek kebenarannya silahkan tanya itu dinsos adakah bantuan yang diberikan untuk mereka, kasian miris sekali kita lihat,” akunya.

(pernah di muat di berita kota dnegan judul Dewan Tagih Dinkes Ruang Khusus Penderita Kusta)

BAGIKAN
Berita sebelumyaIrwan Jafar : MTIR Jangan Halangi Pedagang ke Pasar Sentral
Berita berikutnyaMeilani bersumpah tak Konsumsi Narkoba
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here