Hiu Karpet
(Dok. Thinkstock)

INSPIRASI Makassar, Raja Ampat – Perairan Raja Ampat menjadi rumah bagi berbagai jenis biota laut, termasuk hiu karpet. Bentuk hewan ini sangat unik dan membuat penasaran para penyelam.

Kekayaan laut Raja Ampat di Papua Barat sudah tak diragukan lagi. Lebih dari seribu spesies hewan laut bisa ditemukan di kabupaten yang disebut-sebut bagaikan sekeping surga yang jatuh ke bumi ini. Diantara sekian banyak ikan yang hidup di perairannya, ada salah satu yang menarik perhatian banyak penyelam yaitu hiu karpet.

Hiu karpet hanya bisa ditemukan di wilayah Raja Ampat serta Papua Nugini. Untuk wilayah Raja Ampat, ikan fantastis ini banyak berkeliaran di sekitar Waiwo.

Dikutip dari detikTravel, Kamis (26/5/2016), sesuai dengan namanya, bentuk hiu yang satu ini mirip dengan karpet. Berbeda dengan hiu kebanyakan, bentuknya lebih rata dengan rumbai-rumbai di bagian mulutnya dan badannya. Benar-benar mirip karpet!

Ukuran tubuhnya kisaran 60 cm hingga 1 meter. Warnanya kecoklatan dengan rumbai yang tampak putih gading. Warna tubuh ini memudahkan sang ikan untuk kamuflase.

Untuk bisa melihat hiu karpet, kamu harus menyelam terlebih dahulu. Hiu tersebut tinggal di dasar laut dengan kedalaman sekitar 20 meter. Jadi ketika mulai mencapai kedalaman lebih dari 15 meter, cobalah perhatikan sekeliling siapa tahu ikan itu lewat. Memang terkadang cukup sulit menemukan hiu karpet. Ikan yang bisa dibilang sebagai penunggu dasar laut Raja Ampat ini karena kamuflasenya. Sebaiknya kamu menyelam bersama pemandu yang sudah lebih ahli dalam menemukan si hiu.

Kalau bisa bertemu hiu karpet, tentunya dapat menjadi pengalaman diving tak terlupakan. Agar tidak sampai mengganggunya, perhatikan saja pergerakan ikan itu dari jarak yang dirasa aman. Kalau membawa kamera underwater, jangan lupa untuk mengabadikan ikan unik ini dalam kamera ya! (dtc)

BAGIKAN
Berita sebelumyaPekan Gawai Dayak Kalbar
Berita berikutnyaAlumni Politik Unhas Akan Reuni Lintas Angkatan
Journalist Inspirasi Makassar. Lahir di Kutai Kartanegara, 25 Juli 1972. Studi SD hingga SMP (MTs As'adiyah) diselesaikan di sebuah desa penghasil batu bara, Santan Tengah, kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Menyelesaikan S1 di Fakultas Teknik Elektro, Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Februari tahun 1999. Sementara pendidikan menengah atas ditempuh di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Watampone, Bone, Sulawesi Selatan. Mantan wartawan harian Fajar Makassar, penyiar dan reporter di radio berita Independen Fm serta kontributor Radio Berita 68H Jakarta.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here