Majene, Inspirasimakassar.com:
Gubernur Sulbar (batik) di sela-sela pagelaran Pesona Cakkuriri
Bupati Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Fahmi Massiara meminta keadilan pembagian hak Participating Interest (PI) eksplorasi Minyak Gas (Migas) Blok Sebuku, di Kawasan Pulau Lerelerekang. Saat ini, kawasan tersebu kembali memanas. Pemerintah Provinsi Sulbar akhirnya membuka dialog dan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Majene.
Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar, usai mengikuti Pagelaran Pesona Cakkuriri di Lapangan Bura Sendana, Kabupaten Majene, Kamis, 21 Juni 2018 mengemukakan, dialog akan berlangsung pada, Juli tahun ini, setelah pemilihan bupati Polewali Mandar.
Bupati Majene, Fahmi Massiara berharap dialog itu nantinya, bisa melahirkan solusi yang cukup adil bagi Majene. Sebelumnya, Majane ngotot mendapatkan jatah PI sebesar 50 persen. “Kalau tidak tercapai di provinsi, (masalah ini) akan dibawa ke Pemerintah Pusat.
Harapan yang sama juga datang dari Ketua DPRD Kabupaten Majene, Darmansyah . Dia meminta, dialog akan mempertemukan keinginan Pemprov Sulsel dengan Majene, “Tapi kalau masih ada perselisihan pemikiran, rujukannya harus kepada peraturan yang ada,” tegasnya.
Pulau Lereklerekang kembali menjadi sorotan publik setelah Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar berencana membuat Peraturan Gubernur (Pergub) terkait pembagian jatah PI dengan total 5 persen.
Dalam Pergub tersebut, Pemprov Sulbar mendapat jatah sebesar 3 persen dan Majene 1 persen.Sisanya 1% dibagikan kepada lima kabupaten yaitu, Polewali Mandar, Mamuju, Mamuju Tengah, Mamasa, dan Pasangkayu.
Kebijakan itu menuai protes dari Majene sebagai wilayah teritori Lerelerekang. Bahkan sejumlah aktivis sempat menggelar demonstrasi. Para pendemo mendesak Gubernur Sulbar urung menerapkan kebijakan tersebut. “Ini sudah menyimpang dari kesepakatan dan arahan Wapres pada 2015. Makanya harus ditolak.” Ketua HMI Cabang Majene, Andi Arwin Rahman. (muh sabar)