Kepulauan Selayar, Inspirasimakassar.com:

Hujan sehari yang mengguyur Kabupaten Kepulauan Selayar, Selasa 22 Januari 2019 mengakibatkan ribuan rumah warga tergenang. Bahkan akses jalan dari Benteng Utara menuju Tabang di Kelurahan Putabangun sempat terputus selama kurang lebih 6 jam. Sehingga warga yang hendak ke Tabang terpaksa menggunakan perahu karet. Bahkan ada warga yang terpaksa harus melewati Kolo-Kolo untuk menuju Tabang.

Demikian pula dari Buabua menuju Bonea terputus akibat sungai Buabua yang meluap. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kerugian yang dialami juga belum bisa ditaksir. Namun Bupati Kepulauan Selayar, HM Basli Ali meminta warga untuk tetap waspada dengan hujan susulan yang lebih lebat dan mengistruksikan agar posko yang ada di Bontobangun dan Putabangun serta tiga kelurahan dalam Kota Benteng diaktifkan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Selayar, H Odding Karim, MH menjelaskan,” Genangan terparah didalam Kota Benteng terjadi di Asrama Polisi Lango-Lango, Dr Muhtar, Tabang, Balang Sembo, Jl S. Parman, Jl Sam Ratulangi, Jl Ahmad Yani bagian utara dan selatan, Jl Pahlawan dan disekitar Pasar TPI Bonehalang. Bahkan jembatan Appabatu sempat terkikis oleh derasnya banjir dari pegunungan dan tanggul di sepanjang pantai barat terpaksa dibobol.” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan belum didapat data yang akurat mengenai jumlah rumah yang tergenang termasuk kerugian yang dialami oleh warga. Ada sekitar 80 warga Kota Benteng yang mengungsi ke Kantor BPBD saat ini. Bantuan logostik berupa, selimut, baju, sarung, makanan dan minuman kita sudah siapkan setelah dulakukan evakuasi dari rumah korban ke posko pengungsian. Mereka menumpuk di BPBD karena Kantor Dinas Sosial juga tergenang hingga ketinggian 1 meter.

Sedangkan SDI Benteng III di sebelah utara jembatan Buabua mencapai dua meter. 1 rumah warga dinyatakan hanyut di sekitar jembatan metro. Sejumlah pagar rumah warga dan sekolah juga sempat bobol. Sehingga untuk menaksir besaran kerugian akibat genangan air memerlukan waktu paling tidak dua hari kedepan untuk mendata jumlah rumah yang tergenang termasuk total kerugian yang dialami warga.” tambahnya.
Berdasarkan perkiraan cuaca dari BMKG Makassar bahwa selama sepekan kedepan akan terjadi cuaca buruk berupa gelombang tinggi, hujan deras yang disertai angin kencang. Mengenai jembatan yang terkikis oleh banjir sudah dalam penannganan Kadis PU dan Penataan Ruang Kepulauan Selayar dan juga sudah dilaporkan ke Balai Jalan dan Jembatan di Propinsi Sulawesi Selatan.
Karrna itu lanjut Odding Karim, dihimbau agar warga yang bermukim diselitar pesisir pantai dan pinggir sungai agar tetap waspada dan jangan lengah karena cuaca yang semakin memburuk. Dan kepada warga agar jangan melakukan penebangan secara liar dihulu untuk menghindari banjir yang lebih besar. Pemerintah Daerah telah menyiapkan sejumlah Posko induk misalnya RSUD KH Hayyung Selayar, BPBD, Dinas Sosial dan PMI.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kepulauan Selayar, Andi Baso, SH MH menuebutkan bahwa penyeberangan ferry dari Bira – Pamatata hari ini Selasa, 22 Januari hanya bisa dilakukan satu trip. Itupun sandarnya di dermaga baru dengan sebuah catatan jika terjadi kerusakan akibat kelalaian dari ASDP maka itu adalah tanggungjawab ASDP. Sedangakn untuk penyeberangan selanjutnya itu sangat tergantung cuaca dan penerbangan dari Makassar Selayar juga sempat dicansel akibat cuaca yang tidak bersahabat. Oleh sebab itu kepada warga yangbakan melakukan perjalanan keluar daerah agar mengikuti perkiraan BMKG dan petunjuk dari Syahbandar demi keselamatan penerbangan dan penyeberangan.” kata dia. (M. Daeng Siudjung Nyulle)