Inspirasimakassar.com:
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassarar, Rudianto Lallo mengemukakan, kinerja SKPD saat ini sangatlah menurun. Bahkan tidak jarang ada beberapa SKPD yang mengeluh dalam hal pengaduan dan pelayanan masyarakat. Hasil evaluasi monitoring kinerja di triwulan sebelumnyapun, 54 SKPD masih berapa dibawah angkah 25 persen.
Legislator Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini mempertanyakan tim pendamping SKPD. Tapi buktinya kinerja juga sama, jadi buat apa ada tim pendamping segala. Kalau mau kita buka itu laporan masyarakat soal pelayanan SKPD yang sering mengeluh saat melayani masyarakat seperti Disdukcapil. Keberadaan tim yang dibentuk sejak dua tahun lalu ini dinilai tumpang tindih dengan lembaga pengawas SKPD lainnya.
Apa substansi pembentukan pendamping SKPD ini? Sementara sudah ada staf ahli, asisten dan KP3S, kalau seperti ini tidak jelas apa kewenangannya. Tidak membantu juga meningkatkan kinerja SKPD.
Rudianto menyebutkan, tidak boleh ada lembaga yang mengebiri dan mengambil alih wewenang lembaga lain. Karena tugas-tugas pendamping ini sebelumnya ditangani oleh wakil wali kota, staf ahli, asisten yang bisa mengkoordinir kinerja SKPD.
“Jangan salahkan masyarakat jika muncul opini bahwa keberadaan tim pendamping ini hanya mencari pundi-pundi atau mengamankan proyek wali kota, selama tidak mampu memotivasi SKPD untuk menggenjot programnya,” jelas Rudianto Lallo. ((naskah ini pernah dimuat BKM dengan judul Dewan Soroti Keberadaan Tim Pendamping SKPD)