Pinrang, inspirasimakassar.id:
Abrasi yang terjadi di Dusun Babana, Desa Bababinanga, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), bukan baru kali ini terjadi.

Namun, Abrasi sungai yang terjadi kali ini sudah sangat parah dan telah merusak ratusan hektar tambak dan kebun warga, bahkan mengancam keselamatan warga bila terus terjadi tanpa perhatian dari Pemerintah, ungkap seorang warga saat usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP), di gedung DPRD Pinrang, Kamis 30 Mei 2024

Sementara Kepala Desa (Kades) Bababinanga, Muhammad Taiyeb, mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran Anggota DPRD Pinrang, khususnya Komisi II meninjau langsung lokasi abrasi di Babana, karena ini sangat dinanti warga Babana.

“Semoga kehadiran Anggota DPRD Pinrang dan beberapa instansi terkait berkunjung ke kampung ini, secepatnya bisa membantu menangani dampak abrasi yang sudah meresahkan warga.”ucapnya

Karena, menurutnya, abrasi yang terjadi sudah sangat parah dan telah merusak ratusan hektar tambak dan kebun warga. Itulah sebabnya, kenapa warga menolak keras jika ada yang ingin menambang di Babana. Ini karena, mereka khawatir jika ada aktivitas tambang bisa memperparah abrasi sungai yang memang sudah parah”, ungkap Muhammad Taiyeb.

Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pinrang, Dr. Rhommy, mengungkapkan bahwa, sesuai pantauan langsung di lokasi, dan berdasarkan Perda RTRW dan RUTR ini memang termasuk daerah kawasan.

Kedepan, kata Rhommy, kita akan lakukan tindakan dalam rangka penanggulangan bencana, agar ini tidak berlarut-larut. Utamanya untuk penguatan dan normalisasi sungai di daerah muara, berupa penguatan alur sungai yang ada dibentangan ini. Sehingga, lanjutnya, masyarakat juga dapat hidup aman, lestari bersama kondisi lingkungannya.

“Untuk bibir sungai akan diupayakan penguatan tanggul sungai berupa pemasangan batu gajah. Sedangkan sedimentasi, kita akan coba galakkan penanaman pohon mangrove”, terang Dr. Rhommy.

Kepala bidang (Kabid) Irigasi Dinas PSDA Pinrang, Muhammad Husni, bahwa setelah bencana sebelumnya, kami langsung melakukan tindakan dengan mengusulkan untuk penanganan pasca bencana yang terjadi di Babana ini.

” Suratnya langsung kami kirim ke Balai Besar Pompengan Jeneberan di Makassar. Jadi sementara ini, kami menunggu tindak lanjut dari Balai Besar untuk penanganan yang terjadi di Babana.”ungkapnya

Secara teknis, karena kondisi disini adalah muara sungai, tentu terjadi pendangkalan, jadi memang harus ada penanganan penguatan tanggul disepanjang muara sungai. Ini karena alur sungai sudah mulai berpindah.

“Mudah-mudahan secepatnya ada tindak lanjut dari Balai Besar Pompengan Jeneberan”, harap Husni.(ks)

BAGIKAN
Berita sebelumyaAnwar Farouk Geram atas Kehadiran W Super Club
Berita berikutnyaPj. Bupati: Beda pilihan adalah hal yang wajar
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here