Jakarta, Inspirasimakassar.com:
Dalam rangka menyambut Musayawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Lembaga Profesi Ekonomi dan Keuangan (LPEK PB PMII) menggelar Webinar Internasional. Tema yang diusung adalah “Integrasi Ahlussunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah dalam Kode Etik Akuntan”.

“Kegiatan ini digagas oleh LPEK PB PMII guna menyambut Muspimnas PB PMII yang diselenggarakan di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Senin 17 November 2022. Muspimnas ini bakal dihadiri oleh ribuan kader PMII dari Sabang sampai Merauke” terang
Direktur LPEK PB PMII, Muhammad Aras Prabowo, S.E,. M.Ak.

Selain itu, kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Program Studi Akuntansi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), kemudian live melalui youtube TV NU, UNUSIA TV dan PMII Official.

“Tujuan kegiatan ini, sebagai upaya mengitegrasikan antar Ahlussunnah Wal Jama’ah An Nahdliyah, dengan bidang ilmu kader PMII, khususnya kader jurusan akuntansi. Kita harapkan PMII Rayon Ekonomi se-Indonesia menjadi wadah bagi lahirnya Akuntan yang Aswajais” jelas Aras.

Ketua Panitia Webinar Internasional, Lusiana Putri Ahmadi, S.E,. M.Ak menyampaikan, berdasarkan data isian link pendaftaran peserta, kegiatan nantinya didominasi kader PMII, belum termasuk peserta yang mengikuti melalui tiga kanal youtube.

Menurut Ketua Devisi LPEK PB PMII ini, narasumber yang dihadirkan adalah Dr. Fariz Alnizar. M.Hum (Wakil Rektor III UNUSIA) dan Dr. KH. Paniran, Ak,. M.Si,. CA,. CPA (Pimpinan KJA Dr. Paniran, Ak,. M.Si,. CA,. CPA), sementara Dr. KH. Ali Masykur Musa, M.Si, M.Hum (Ketua Umum PP ISNU/Anggota BPK-RI 2009–2014) berhalangan hadir, kegiatan dibuka langsung oleh Muhammad Abdullah Syukri (Ketua Umum PB PMII).

Muhammad Abdullah Syukri mengemukakan, kegiatan ini bentuk kaderisasi kader PMII yang diselenggarakan Lembaga Profesi Ekonomi dan Keuangan PB PMII.

“Saat ini, selain kita melakukan kaderisasi dalam membentuk kepemimpinan dan penguatan ideologi kader, focus baru dalam kepengurusan adalah bagaimana membangun skill, kapabilitas dan kredibilitas kader dibidang profesi. Untuk itu, kita buatkan wadah Lembaga Profesi Ekonomi dan Keuangan PB PMII,” jelas Ade sapaan Ketua Umum PB PMII.

Sementara itu, Dr. Fariz Alnizar. M.Hum memaparkan, oprasionalisasi Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam perilaku sehari-hari dan dalam profesi. Beliau menyakini bahwa selain dalam berperilaku secara sosial, Ahlussunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah juga bisa dioprasionalisasikan dalam perilaku professional, seperti akuntan.

“Tapi tentu kosep oprasionalisasi Aswaja dalam profesi akuntan lebih dipahami oleh Sahabat-sahabat yang berprofesi akuntan” jelas Wakil Rektor III Unusia ini.

“Saya meyakini, nilai-nilai Aswaja bisa menjawab tantangan zaman, termasuk dalam perkembangan profesi akuntan”, paparnya menjawab pertanyaan peserta.

Hanya saja, katanya, perlu kajian akademik secara intens untuk mengintegrasikan Ahlussunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah dengan kode etik akuntan, bahkan kode etik profesi yang lain.

Dr. KH. Paniran, Ak,. M.Si,. CA,. CPA menjelaskan, peluang dan tantangan sarjana Akuntansi kedepan. Ada keunikan dan karakter tersediri bagi warga Nahdalatul Ulama sebagai seorang Akuntan dari pada yang lain, khususnya dalam segi etika.

Warga Nahdalatul Ulama diajarkan pemahaman agama berdasarkan Ahlusunnah Wal Jama’ah An Nahdliyah yang di dalamnya sangat kental dengan dengan nilai etis yang bisa menguatkan kode etik sebagai seorang akuntan jelas Pimpinan Kantor Jasa Akuntan (KJA).

“Sebelum ada kode etik profesi akuntan, Nahdlatul Ulama sudah lebih dulu mengajarkan nilai-nilai etika melalui Ahlussunnah Wal Jama’ah An Nahdliyah, misalnya saya, dari kecil didik dalam keluarga NU dan ditanamkan tentang nilai-nilai dalam berperilaku dan itu terbawa dalam perilaku professional” jelas Dr. KH. Paniran.

Kegiatan yang berlangsung melalui Zoom Meeting dan kanal youtube TV NU secara live diikuti oleh 125 peserta melalui Zoom dan lebih dari 500 melalui TV NU. Acara berlangsung 16 November 2022 melalui pukul 13:00 s.d 15:00 WIB diikuti oleh mayoritas kader PMII dari seluruh dunia dan masyarakat umum. Kegiatan berlangsung sangat apik, karena antusias peserta bertanya kepada kedua narasumber. (relise)

BAGIKAN
Berita sebelumyaBiden : Amerika Serikat siap kerjasama atasi tantangan global
Berita berikutnyaWabup Selayar Uji Peserta PKA PPSDM Kemendagri Regional Makassar
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here