sulDesa Tamangalle sebagai desa binaan kampus Universitas Al-Asyariah Mandar (Unasman) Polman saat ini sedang berbenah diri menuju desa wisata. Unasman sebagai mitra kerja utama dalam mewujudkan hal tersebut terus berupaya dalam mendesain Desa Tamangalle. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melaksanakan Workshop Karakter Masyarakat Desa Wisata Budaya.

Kegiatan ini dihadiri Rektor Unasman, Dr. Hj. Chuduriah Sahabuddin, M.Si berlangsung pada hari Kamis, 9 Nopember 2017 di Aula Pertemuan Desa Tamangalle. Demikian dikemukakan, Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unasman, Basri, S.Kom., MT, kepada media di ruang kerjanya, Selasa (14/11/2017).

Chuduriah Sahabuddin menegaskan, Unasman telah berusaha menjadi menara air bagi masyarakat di sekitarnya, sebagaimana arahan Ibu Koordinator Kopertis Wil. IX Sulawesi.
Program desa binaan ini tentunya akan senantiasa tindaklanjuti dan dievaluasi bersama. Unsur pemuda, tokoh masyarakat, tokoh agama, kader potensial desa, serta aparat desa yang hadir tentun menjadi saksi bahwa Unasman bukanlah lembaga mitra yang NATO “Not Action Talk Only”, tanda doktor sosiologi PPS-UNM ini.

Kegiatan ini merupakan salah satu dari 15 program strategis LPPM Unasman dalam membantu langkah awal Desa Tamangalle sebagai desa Wisata. LPPM Unasman sebagai pelaksana teknis kerjasama ini menghadirkan Mas’ud Saleh yang juga tokoh pemuda sekaligus trainer nasional.

“Kami menghadirkan Kanda Mas’ud Saleh karena pengalaman dan penelitian serta jejak rekam beliau yang sangat cocok membantu berpikir dan mendesain Desa Tamangalle sebagai Desa Wisata” kata Basri, S.Kom., MT,

Ditambahnya, bahwa workshop karakter selkita dahulukan agar SDM dan pola pikir masyarakat Desa Tamangalle terbentuk lebih awal sebelum melaksanakan program yang bersifat teknis dan fisik ke depannya.

Kegiatan berlangsung 2 jam ini, selain memberikan pemahaman karakter desa wisata kepada para tokoh masyarakat dan unsur aparat desa, juga ditutup dengan dibacakan 16 rekomendasi menu utama Desa Wisata di Tamangalle.

Model pemaparan yang sangat menarik perhatian peserta tersebut, juga menghasilkan langkah strategis dan langkah konret yang harus segera dilakukan untuk mempercepat Tamangalle sebagai Desa Wisata. (nasrullah)

BAGIKAN
Berita sebelumyaPandangan Fraksi Terhadap Penjelasan Walikota Tentang RAPBD Tahun 2018
Berita berikutnyaIrfan Djafar Pertanyakan Pengelompokan OPD
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here