tukang kebunTrenggalek, Inspirasimakassar.com:

Hadi Suwito, seorang tukang kebun di dalam satu sekolah di Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek berhasil mengubah knalpot bekas menjadi pompa air otomatis tanpa listrik untuk mengairi ladang.

Salah seorang pegiat komunitas pemuda di Kecamatan Panggul, Mukti mengatakan rekayasa barang bekas tersebut saat ini mampu memberikan manfaat bagi petani, karena mampu mengalirkan air dari sungai yang ada di bawah lereng bukit untuk mengairi ladang yang berjarak 300 meter.

“Hadi membuat pompa ini untuk mengairi lahan para petani yang ada di atas bukit, pisisi sungai itu lebih rendah sekitar 60 meter. Sedangkan kapasitas pompa mampu mengalirkan 400 liter air per jam. Meskipun sedikit, ini sangat membantu,” kata Mukti, Minggu (19/3/2017).

Mukti menjelaskan, untuk membuat satu rangkaian pompa air hidaulis ini, selain knalpot bekas, Hadi juga memanfaatkan beberapa piranti lain, seperti meteran gas elpiji, serta kopling motor bekas. Untuk kreatifitas ini, sebagian besar dikerjakan oleh Hadi, sedangkan Mukti dan komunitasnya hanya sebatas melakukan pembinaan.

Karya tukang kebun tersebut langsung dipamerkan kepada Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak saat melakukan blusukan ke sejumlah perbukitan di wilayah Panggul, untuk menggali potensi teknologi tepat guna.

“Ini luar biasanya, sederhana tapi memiliki manfaat yang baik bagi para petani yang ada di sekitarnya. Kami akan memberikan perhatian pada kreatifitas sejenis untuk dikembangkan lebih baik,” kata Bupati Trenggalek, Emil Dardak.

Menurutnya, hampir 70 persen wilayah di Kabupaten Trenggalek merupakan kawasan pegunungan dan perbukitan, sehingga penerapan teknologi trepat guna seperti yang dilakukan Mukti, Hadi dan komunitasnya sangat tepat. Terlebih teknologi yang diterapkan tergolong murah dan ramah lingkungan.

“Saya senang sekali bisa menemukan komunitas ini di Panggul yang proaktif dan kreatif dalam memecahkan masalah mereka. Pompa ini terbukti sudah berfungsi dan skalanya cukup lumayan,” ujarnya.

Emil menambahkan, pemerintah akan berupaya untuk aktif menggali potensi komunitas lokal dalam menggerakkan pembangunan, selain itu pihaknya juga akan melakukan pembinaan dengan melibatkan sejumlah praktisi dan ahli dibidangnya.

“Potensi di Trenggalek ini sangat luar biasanya, saya yakin masih banyak kreasi lain dari warga kami. Saat ini kami sudah komunikasi dengan Balitbang Kementerian PUPR agar sekiranya bisa kita sinergikan untuk pengembangan teknologi tepat guna,” terangnya. (din)

Sumber: detikcom

 

BAGIKAN
Berita sebelumyaPomanto Lantik Irwan Ketua IKA Mangkura
Berita berikutnyaDalam 7 Hari, Wanita 70 Tahun, Maraton di 7 Benua
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here