sulsel-akan-jadi-pusat-pendidikan-di-luar-jawa
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo menerima Forum Dosen Indonesia (FDI) Sulsel, di Kantor Gubernur, Selasa (6/9/2016). Syahrul bertekad menjadikan Sulsel sebagai pusat pendidikan di Luar Pulau Jawa.

INSPIRASI Makassar.com, MAKASSAR – Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, akan menjadikan Sulsel sebagai pusat pendidikan di Luar Pulau Jawa. Hal ini sebanding dengan pertumbuhan perguruan tinggi di Sulsel yang terus meningkat.

“Lima tahun lalu, perguruan tinggi di Sulsel hanya 42, sekarang sudah 348. Kami berkomitmen menjadikan Sulsel sebagai pusat pendidikan di Luar Pulau Jawa,” kata Syahrul, saat menerima Forum Dosen Indonesia (FDI) Sulsel, di Kantor Gubernur, Selasa (6/9/2016).

Dalam kesempatan itu, Syahrul meminta agar FDI Sulsel menggreat pendekatan intelektual, sebagai ciri dan karakter tersendiri dari organisasi tersebut. Apalagi, secara umum, dunia keilmuan Indonesia agak tertinggal dari negara-negara di Asean.

“Seperti apa dunia akademik kita harus disupport lebih kuat. Salah satunya, kapasitas para dosen kita. Karena itu, kita harus memperkuat forum ini sehingga bisa berkontribusi terhadap tempat dimana kita mengabdi,” ujarnya.

Ia menuturkan, pertumbuhan perguruan tinggi harus berbanding lurus dengan kualitas lulusan yang dihasilkan. Jangan sampai, mahasiswa kita menghabiskan waktu empat tahun di perguruan tinggi tanpa menghasilkan apa-apa.

“Kita harus yakinkan diri kalau kita jauh lebih baik dari Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina, meskipun sebenarnya mereka jauh di atas kita. Dibawah kita sebenarnya hanya dua, Myanmar dan Kamboja. Karena itu, dunia pendidikan menjadi sangat strategis,” tegasnya.

Sementara, Ketua DPD Forum Dosen Indonesia Sulsel, Dr. Amril Arifin, mengatakan, pihaknya datang menemui Gubernur Sulsel untuk mengundang sebagai pembicara dalam seminar dengan tema membangun jejaring dan sinergi menuju profesionalisme dosen Indonesia. Menurutnya, membangun pendidikan harus melibatkan semua pihak, pemerintah, korporasi, dan organisasi.

“Seminar ini akan dilaksanakan 15 September nanti, di Hotel Horison,” jelas Dr Amril.

Ia menambahkan, selain Gubernur Sulsel, seminar akan menghadirkan pembicara Menristekdikti, Rektor Unhas, Rektor UNM, Rektor UIN, dan Rektor UMI. Sedangkan, mewakili korporasi ada PT Semen Tonasa dan Bank Sulselbar.

“Kami juga akan menggelar konferensi internasional di tahun 2017 mendatang, agar karya ilmiah bisa jauh lebih dihargai. Mengingat, saat ini banyak hasil penelitian yang tidak terpakai,” ujarnya. (sumber: sulselprov.go.id)

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here