Kepala daerah yang sempurna, rasanya sulit ditemukan. Betapa tidak, kepala daerah juga manusia biasa. Tapi, bila mendeskripsikan sosoknya, kita bisa kolaborasikan beberapa diantaranya sukses memimpin daerahnya. Nurdin Abdullah (Bupati Bantaeng-di Sulawesi Selatan) atau Jokowi saat memimpin Solo, misalnya.
Minimal, kepala daerah bisa menghadirkan rasa aman, memiliki karakter kombinasi visioner, dan inovatif. Serta, memiliki pemikiran luar biasa, punya kreasi dan ide-ide cemerlang. Berani, anti KKN, sekaligus dibarengi semangat menggenjot pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Dengan berpedoman dari sekian banyak teori tentang gaya kepemimpinan, mulai dari kepemimpinan otoriter, demokratis, laissez faire, situasional, atau kepemimpinan Pancasila, dan lainnya. Gaya kepemimpinan situasional cocok diterapkan kepala daerah. Karena mampu mengkolaborasikan gaya – gaya kepemimpinan yang ada untuk diterapkan pada waktu dan kondisi yang tepat.
Jika kita bersandar ke Nurdin Abdullah, maka tentunya Bupati Bantaeng ini merupakan sosok pemimpin yang inovatif dan memiliki dedikasi yang tinggi membangun daerahnya. Akademisi ini mampu membawa kabupaten yang dipimpinnya benar-benar mendapat pujian, bukan saja dari masyarakat Sulawesi Selatan, melainkan nasional. Bahkan internasional. Bantaeng kemudian menjadi salah satu kabupaten termaju, karena dipimpin bupati yang melekat darinya loncatan-loncatan pemikiran yang inovatif, visioner, dan memiliki dedikasi cukup tinggi.
Karena itu, setelah pelantikan 10 dari 11 bupati-wakil bupati hasil Pemilukada serentak, 9 Desember 2015 lalu, kemudian dilantik secara serentak pula pada 17 Pebruari 2016 di kantor gubernur Sulsel, setidaknya mengkombinasikan semangat Bupati Nurdin Abdullah, yang tak lain bersahaja dan merakyat.
Terlepas dari sosok Nurdin Abdullah, harapan terbesar kepada ke-10 pasangan bupati yang baru dilantik, selain tidak segan menyambangi langsung masyarakatnya, sekadar menyapa, ataupun berbincang – bincang untuk mendengarkan keluhan, juga memiliki gaya kepemimpinan yang membumi.
Pembaca yang budiman. Selain laporan utama diatas, di edisi Pebruari ini, kami juga menyajikan rubrik-rubrik yang bersentuhan dengan kisah-kisah inspiratif dari berbagai daerah di Indonesia. Misalnya bisnis kuliner, tips, kiat sukses, agribisnis, dan lainnya. Semoga bermanfaat. (Redaksi)