Majene, Inspirasimakassar.com:

Pasca gempa yang mengguncang wilayah Majene dan sekitar pada siang kemarin dengan skala 5,9 sebanyak dua kali, membuat masyarakat panik dan memilih mengungsi ketempat ketinggian.

Untuk wilayah Majene, daerah yang paling merasakan dampak gempa adalah Kecamatan Malunda. Menurut informasi banyak rumah yang roboh yang disertai dengan longsor.

Olehnya itu, Kepolisian membangun posko pengungsian di Desa Sulai tepatnya di SMK Kota Tinggi yang didirikan oleh Satuan Brimob Polda Sulbar bersama Polres Majene sebagai tempat istirahat para warga yang mengungsi, Jumat 00.30 Wita dini hari.

Pembangunan posko pengungsian alam ini diharapkan agar masyarakat dapat beristirahat dan berteduh dari panas matahari maupun hujan.

Belum lama didirikannya posko pengungsian terjadi gempa susulan sekitar pukul 02.30 Wita dengan skala gempa lebih besar yaitu skala Mag : 6,2 sehingga membuat situasi semakin panik.

Untungnya pihak Kepolisian cepat mengambil langkah untuk menenangkan situasi dengan membantu proses evakuasi dan menghimbau masyarakat tetap tenang dan tidak panik.

Sementara itu, bantuan lainnya seperti makanan dan pakaian juga disalurkan ke posko pengungsian. Wakapolres Majene Kompol Jupri juga turun langsung ke lokasi pengungsian untuk mengendalikan situasi.

Informasi terkini di lapangan saat ini tercatat 3 Korban jiwa dan 24 korban luka yang dirawat di puskesmas sementara ribuan warga masih mengungsi. (Humas Polres Majene)

BAGIKAN
Berita sebelumyaMahasiswa Komunikasi Unismuh Makassar Praktek Jadi Wartawan
Berita berikutnya34 Meninggal Akibat Gempa 6,2 di Mamuju
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here