Makassar, Inspirasimakassar.com:

Penyuluh agama Islam telah banyak melakukan kegiatan pembinaan di tengah tengah umat, meski begitu tidak diketahui bahwa para penyuluh yang melakukan, karena tidak menyebut atau memperkenalkan diri sebagai penyuluh.

Sebaiknya penyuluh memperkenalkan identitasnya, agar masyarakat tahu bahwa, berbagai sendi kehidupan, terutama dalam pembinaan keagamaan, telah banyak dilakukan, atau melibatkan penyuluh penyuluh kita.

Kakanwil Kemenag Sulsel diwakili Kabid Penaiszawa, H. Kaswad Sartono, menyampaikan hal itu, saat membuka Pemilihan Penyuluh Teladan Tingkat Provinsi Sulsel, di Sultan Alauddin Hotel, Makassar, Jumat (1/10).

Menurut dia, eksistensi penyuluh, baik PNS, maupun non PNS, telah banyak memberi arti di masyarakat. ”Kegiatan apa saja bisa dimasuki,” kata Kaswad Sartono yang juga mantan Kabid PHU Kanwil Kemenag Sulsel.

Dia berharap, penyuluh tetap bekerja keras, membina kemaslahatan umat tanpa henti, bekerja siang dan malam dengan tekad ibadah, secara ikhlas dan sungguh sungguh.

Pelaksana Tugas Koordinator Seksi Penerangan dan Penyuluhan Bidang Penaiszawa, Hasan Pinang, S.Ag, melaporkan pemilihan penyuluh teladan ini, diikuti 46 peserta masing masing dua orang tiap kabupaten dan kota, satu penyuluh PNS dan satu penyuluh non PNS. Mereka didampingi oleh Kasi Bimas Islam Kemenag kabupaten/kota masing masing.

Setiap penyuluh menyampaikan materi penyuluhan, dan dinilai oleh dewan yuri untuk menentukan yang terbaik, untuk mewakili Sulsel ke ajang pemilihan penyuluh teladan tingkat nasional nantinya.

BAGIKAN
Berita sebelumyaPengurus Pusat FOKSI Apresiasi Tim Kabaddi Sul-Sel di PON Papua
Berita berikutnyaSulsel Siapkan 20 Peserta Terbaik ke STQHN Ternate
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here