Globalisasi, adalah satu kekuatan sosial dunia yang mempengaruhi berbagai sektor kehidupan manusia. Baik aspek ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Globalisasi juga telah melanda berbagai kawasan dunia saat ini, menyebabkan persaingan disemua sektor kehidupan semakin tajam. Dunia tidak lagi dibatasi oleh sekat geografis, tetapi disatukan oleh nilai-nilai ideologis dan politis.
Iklim semacam ini menem¬patkan competitiveness pada prioritas paling utama. Dalam kondisi demikian, perhatian terhadap prinsip efisiensi, efektifitas, dan profesionalisme dalam pengelolaan perguruan tinggi (PT) menjadi tumpuan dan kemampuan bersaing, bersanding, dan bertanding dengan pihak lain. Era ini ditandai oleh pernyataan bahwa, hanya PT yang mampu menawarkan mutu yang tinggi dan pelayanan yang baik dapat memenangkan persaingan.
Perkembangan semacam ini menyebabkan PT dituntut semakin kompetitif dalam melayani kebutuhan masyarakat. Nilai kompetitif ini sebenarnya terletak pada kemampuan melayani mahasiswa dan menghasilkan lulusan yang baik untuk bersaing secara global. Menghadapi kondisi demikian, saatnya, berbagai PT melakukan perubahan-perubahan strategis, sehingga dapat mendukung tumbuhnya produk lulusan yang makin kompetitif.
Universitas Bosowa (Unibos) Makassar salah satunya. Sebagai salah satu PT berwawasan global, selalu memacu diri untuk bersaing secara terbuka, agar mahasiswa dan lulusannya lebih kompetitif dan komparatif. Disamping itu, kampus yang dulunya bernama Univ 45 ini selalu berusaha meningkatkan profesionalitas dan kemandirian mahasiswa, sehingga “pasar kerja” alumninya tidak hanya pada sektor infor¬mal di dalam negeri, tetapi juga bisa di luar negeri.
“Hal ini tidaklah berlebihan,” demikian Dr.Mas’ud Muhammadiyah,M.Si. Dekan Fakultas Bahasa, sekaligus Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unibos ini mengakui, kedua fakultas yang dipimpinnya kini menyiapkan berbagai kemudahan bagi mahasiswanya untuk bersaing.
Untuk itu, seluruh jajaran pengelola FKIP dan Sastra Unibos Makassar meminta seluruh mahasiswa menguasai bahasa, utamanya Inggris. Pihaknya juga telah melakukan kerjasama dengan sejumlah PT ternama di luar negeri. Diantaranya Australia, Belanda, Korea Selatan, dan Jepang. Selain tukar menukar mahasiswa, juga program doctoral bagi dosen.
“Salah seorang dosen yakni, Muliati telah mengikuti pendidikan ke Australia. Sedangkan dua alumni masing-masing Arifin mendapat beasiswa ke Belanda (khusus cacat) dan Fatma ke Korea Selatan (khusus mahasiswa kreatif). Ada juga mahasiswa Sastra Unibos atas nama Indriani Tandiabang (mewakili Pemda Sulbar) mengikuti program pertukaran pemuda ke Korea Selatan,” tuturnya.
Kerjasama dengan Australia ini menguntungkan. Pasalnya, demikian mantan wartwan Harian Pedoman Rakyat ini, mahasiswa bisa meraih dua gelar sekaligus. Program sarjana ganda (double degree), dimana mahasiswa mendaatkan dua ijazah dari Unibos dan universitas luar negeri (partner). Tentunya, kerjasama ini sangat menguntungkan mahasiswa dari PT yang kini dibawah payung Bosowa Grup dengan pendirinya tokoh nasional asal Sulsel, Aksa Machmud.
Karena itu, Mas’ud yang mempertahankan disertasi doktornya berjudul “Analisis Semiotika Bahasa Jurnalistik dalam Surat Kabar Indonesia (study kasus kampanye pemilukada Sulsel periode 2013/2018) di Pascasarjana Universitas Negeri Makassar, 3 November 2015 silam ini menandakan, kampus yang dipimpin Prof.Dr.Muh Saleh Pallu,M.Eng ini sebagai perguruan tinggi yang telah masuk pada pusaran internasional.
Keunggulan lain kuliah di Fakultas Sastra dan FKIP Unibos, Mas’ud Muhammadiyah menyebutkan, para mahasiswa bisa kuliah sambil magang, PKL, atau praktik di sedikitnya 55 unit bisnis milik Bosowa Grup.
“Alumi di Unibos juga mendapat prioritas bekerja di perusahaan Bosowa grup. Diantaranya di pabrik semen Bosowa, bank, hotel, pertanian, dan masih banyak lagi. Kesemuanya ini hanya dapat digapai oleh perguruan tinggi yang berkualitas. Untuk itu, Unibos, khususnya Fakultas Sastra dan FKIP bertekat melakukan pengelolaan secara sungguh-sungguh, diikuti dengan kerja keras dan kerja cerdas. Implementasi dari kerja ini adalah menyiapkan semua perangkat pendukung kemajuan kampus,” jelasnya.
Sedangkan bagi mahasiswa kurang mampu secara ekonomi dan berprestasi akan diberikan beasiswa dari yayasan. Berupa, beasiswa prestasi akademik, beasiswa kurang mampu, beasiswa wirausaha. Selain itu, ada juga beasiswa bidik misi, PPA, BBM, BBB, BRI, TPSDP, pertamina, Pemprov Sulsel, Mitra Bahari, PT.Vale, dan Bosowa Fondation.
Dibagian lain Mas’ud mengemukakan, fakultas yang dipimpinnya memiliki visi “menjadi fakultas yang unggul dalam melahirkan guru profesional berdaya saing global 2020. Sedangkan misinya adalah memantapkan penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang professional dan berdaya saing global. Menyelenggarakan tata kelola secara professional dan modern melalui peningkatan kapasitas, etos kerja dan penghargaan bagi civitas akademika. Misi lainnya adalah melaksanakan pendidikan berbasis melatih kemampuan dan kemandirian mahasiswa dalam memecahkan problem pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah. (din)