Makassar, Inspirasimakassar.com:

sampara sarifKetua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Makassar, Sampara Sarif, mengemukakan, pihaknya mendukung penetapan Upah Minimum Kota Rp2,7 juta lebih. Pasalnya, dalam kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Presiden nomor 78 tahun 2015, pemerintah tidak lagi berdasarkan kepada hasil survei kehidupan layak untuk menetapkan upah minimum.

Legislator Fraksi PPP ini menilai, bukan hanya menaikkan gaji para karyawnnya sesuai UMK, akan tetapi perusahaan harus memperhatikan CSRnya. UMK ditetapkan berdasarkan upah minimum tahun sebelumnya ditambah tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi Kota Makassar.

Pernyataan senada dikemukakan, anggota DPRD Makassar lainnya, Mudzakkir Ali Djamil. Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Makassar ini melihat, perhitungan seperti itu lebih menguntungkan pekerja, karena berdasarkan perkembangan kondisi di lapangan. Adapun metode survei dianggap hanya menguntungkan sebagian orang.

Mkanya, tahun ini Pemerintah Kota Makassar menetapkan UMK sebesar Rp 2,7 Juta. Menurut Mudzakkir, pada tahun depan nilai itu harus bertambah sesuai dengan meningkatnya tuntutan kehidupan.

Mudzakkir Ali Djamal mengemukakan, dirinya akan mengawasi pelaksanaan penetapan UMK. Selama ini, seringkali aturan tidak ditaati oleh sebagian pengusaha. Hal itu terjadi karena kurangnya sosialisasi oleh pemerintah.  (bko)

BAGIKAN
Berita sebelumyaGaji Tenaga Kontrak Pemkot Rp 1 Juta
Berita berikutnyaPandangan Fraksi Terhadap Penjelasan Walikota Tentang RAPBD Tahun 2018
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here