Inspirasimakassar.com:
Independensi pers tetap terpelihara. Karena berani menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, juga tetap menjaga wibawa. Malah, pers diharapkan terus berdiri kokoh kekuatan kakinya. Sebaliknya, jika berpihak kepada kekuasaan, apalagi pemodal, maka pers bakal tidak netral. Jika itu terjadi, maka pers ikut tergiring dan terjerumus mengikuti tiga pilar demokrasi lainnya yakni, legislatif, eksekutif, serta yudikatif yang kini sedang ‘sakit-sakitan’ !!
Ketua Umum DPP Ikatan Wartawan Online (IWO) Indonesia Jodhi Yudono, di sela-sela pengukuhan Pengurus IWO Kabupaten Soppeng, Sabtu, 25 Agustus 2018 mengemukakan, kekuatan bangsa saat ini terletak pada pers yang kuat. Kekuatan ini, tidak sekadar karena dihuni manusia-manusia terampil yang berakhlak, melainkan juga menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan.
Karena tu, demikian Jodhi, IWO memilih membangun peradaban dalam bingkai kebudayaan. Sehingga, organisasi yang memasuki usianya ke -6 tahun ini berkeinginan, agar seluruh pilar demokrasi di Indonesia memiliki akal budi yang lebih baik. “Jika itu tercapai, yakinlah demokrasi di Indonesia kuat dan sehat. Dengan demikian, pemimpin yang lahir dari proses demokrasi yang kuat inilah, lebih baik,” tuturnya.
Di bagian lain, pria kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, 16 Mei 1963 ini melihat, perjalanan bangsa belakangan sedikit tersendat. Tidak lain, akibat kemajuan pembangunan yang dicapai bersifat material belaka. Padahal, agar bangsa ini lebih baik, maka sejatinya, membangun fundamental kebudayaan yang kuat dilandasi pemahaman komprehensif. Yakni, norma, nilai-nilai, moralitas, serta etika.
Musikus andal ini mengharapkan, setiap insan pers, utamanya yang tergabung dalam IWO agar merekatkan kebudayaan dalam setiap langkahnya. Tentunya, dengan alur pikir dan sikap yang dilandasi nilai-nilai persamaan dan persaudaraan. Makanya, “Wartawan Dijalan Kebudayaan” yang dipilih sebagai tema pengukuhan Andi Mull Makmun Hasan dan jajarannya di IWO Soppeng tahun hikmad 2018-2023 di obyek wisata air panas Lejja Park, Desa Bulue, Kecamatan Marioriawa itu, sangat tepat.
Turut hadir pada pengukuhan tersebut diantaranya, Bupati Soppeng diwakili A Fithratuddin serta sejumlah pejabat Forkopimda Soppeng. Di jajaran IWO hadir pula Wakil Sekjen IWO (Edward Panggabean), Sekretaris Dewan Etik IWO Sulsel ( Ahmad Yusran), Ketua dan Sekretaris IWO Sulsel (Zulkifli Tahir dan Hasanuddin), serta pengurus IWO Sulsel lainnya.
Saat membacakan sambutan bupati Soppeng, A Fitratuddin mengemukakan, kehadiran IWO di kabupaten yang berada di titik tengah Sulsel itu nantinya membawa angin segar bagi Pemkab. Salah satunya, agar mengekspos kegiatan pembangunan, untuk diketahui dunia. “Pemkab Soppeng selalu terbuka untuk menerima konfirmasi dari seluruh awak media, utamanya IWO,” jelas Kepala Dinas Kominfo Soppeng ini.
Pemkab Soppeng mengharapkan, IWO dengan sumber daya manusianya yang berkualitas dapat menjadi spirit baru, sekaligus lebih profesional mewartakan berbagai program pembangunan. Tentunya dengan tetap mengedepankan budaya sipakatau, sipakainge, dan sipakalebbi.
Senada dengan Bupati Soppeng, Ketua IWO Sulsel, Zulkifli Tahir meminta seluruh jajaran IWO di Kota Kelelawar itu agar tidak segan segan memberitakan peroalan yang mengemuka di tengah-tengah masyarakat.
“Jika ada persoalan, maka wartawan IWO tidak boleh tinggal diam. Harus dikritik. Sebab, kritik itu adalah salah satu cara melihat kekurangan. Jika IWO berdiam diri dan membiarkan persoalan, maka yakinlah pembangunan tidak berjalan dengan baik,” tegas bakal calon legislator Makassar ini.
Sementara itu, Andi Mull Makmun Hasan mengatakan, IWO Soppeng akan tetap menjadi pengontrol pembangunan bagi pemerintah daerah, sekaligus dapat membangun kemitraan dengan berbagai komponen masyarakat. Pengukuhan Andi Mull Makmun didahului pembacaan ikrar, serta pemberian pataka. Sementara pembacaan SK kepengurusan oleh Sekretaris IWO Sulsel, Hasanuddin. (din pattisahusiwa)