
Makassar, Inspirasimakassar.com:
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar, terus mendorong pengembangan kawasan kuliner, utamanya dalam skala UMKM di ibukota Sulawesi Selatan ini. Dua tempat yang dipilih, yakni di RT02/RW04 Kelurahan Karunrung, Kecamatan Rappocini, dan di Villa Mutiara Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya.
Bantuan senilai Rp226 juta yang diserahkan pimpinan BAZNAS Kota Makassar masing-masing H.Ashar Tamanggong (ketua), Ahmad Taslim (ketua I), H.Jurlan Em Saho’as (ketua II), dan Waspada Santing (ketua III) di Kantor BAZNAS Kota Makassar, Jalan Teduh Bersinar No 5, Kamis, 1 September 2022 sore tadi.
“Jadi keseluruhan bantuan yang digelontorkan pada Kamis hari ini kepada 40 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar Rp226 juta. Bantuan ini untuk menggairahkan kembali usaha mereka ,” ujarnya.

ATM—sapaan akrab Ashar Tamanggong mengakui, bantuan yang diterima dipergunakan dengan baik dan benar. Sebab, dananya berasal dari zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang diberikan para Muzzaki di Kota makassar.
“Tujuan diberikan bantuan tersebut, selain mengentaskan kemiskinan, juga lebih meningkatkan keimanan. Sebab, BAZNAS Kota Makassar juga memiliki peran dakwah,” jelas pria Makassar, kelahiran Takalar, yang juga Ketua Lembaga Dakwah NU Kota Makassar ini.

Menyinggung sejumlah penerima yang masih berusi milenial, Ashar mengakui, anak anak muda itu adalah bonus demografi– keadaan di mana penduduk usia produktif jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif.
“Mereka ini kreatif. Apalagi memasuki era bisnis digital, banyak sekali kaum milenial yang semakin tertarik menjalankan bisnis sendiri. Dan bahkan, pemanfaatan teknologi saat ini sangat efektif untuk memasarkan produk, apalagi jika sasaran bisnis mereka adalah kawula muda yang aktif di media sosial. Nah, disini, BAZNAS Makassar tertarik untuk memberikan bantuan modal, tetapi tentunya melalui asesmen,” tutupnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Kota Makassar, H.Jurlan Em Sahoa’as menyebutkan, keseluruhan UMKM yang menerima bantuan modal usaha tahap kedua ini tentunya telah melewati sejumlah proses. Misalnya asesmen langsung ke tempat usaha, apakah layak atau tidak.

“Jadi, tentunya sejumlah tahapan yang dilakukan oleh BAZNAS Kota Makassar sebelum ditetapkan sebagai penerima bantuan. Ada survei, asesmen—apakah usahanya sekadar bertahan, atau nantinya berkembang. Jika sekadar bertahan, tetapi memiliki tanggungan anak sekolah, ataukah ada guru mengaji kampung yang memiliki usaha, mereka memiliki peluang mendapatkan bantuan,” urai Jurlan.
Bagi jurnalis yang juga sutradara ini, bantuan yang diberikan BAZNAS Kota Makassar tidak lain untuk mengangkat ekonomi keummatan. Jika ekonomi keummatann ini berkembang melalui pemberdayaan zakat, infak, dan sedekah, tentunya kelak sulit ditemukan orang miskin di Kota Daeng ini.
Magister Universitas Islam Makassar (UIM) ini menambahkan, setelah pemberian modal usaha, diharapkan usaha mereka lebih berkembang, hingga nantinya mereka menjadi pengusaha besar.

“Karena itu, setelah memberikan bantuan ini, BAZNAS akan terus melakukan pendampingan, bagaimana menjadi pengusaha sukses. Disamping itu, kami juga mengajak para pelaku usaha ini sedekah melalui celengan untuk diisi setiap subuh, agar usahanya lebih berkah,” tutup Jurlan.
Ketua RT02/RW04 Kelurahan Karunrung, Hariati dikonfirmasi terpisah mengaku bangga, sekaligus terharu atas niat baik BAZNAS Kota Makassar.
“Saya dan sejumlah warga di RT saya hari ini mendapat bantuan dari BAZNAS. Bagi kami, bantuan ini sengat penting, setidaknya sebagai tambahan modal usaha. Kepercayaan kami kepada BAZNAS karena, tidak sampai satu pekan setelah asesmen, langsung dipanggil untuk menerima bantuan ini,” ujar Hariati sambil menetaskan air mata.

Seperti diketahui, berbagai program unggulan BAZNAS Kota Makassar tahun 2022 di antaranya Saudagar Tangguh Baznas yang dikemas dalam bentuk Bantuan Operasional Dhuafa Produktif. Bantuan Opersional Dhuafa Produktif ini, setidaknya karena kebanyakan pelaku UMKM, kurang memiliki kemampuan atau kecakapan untuk meningkatkan produktivitas. Malah, masih ada pelaku ekonomi kecil ini menjatuhkan pilihan kepada rentenir. Akibatnya, keuntungan mereka dihabiskan untuk membayar utang ke rentenir.
Salah satu jalan meningkatkan dan mengangkat pelaku UMKM, maka BAZNAS Kota Makassar menghadirkan program tersebut. Program ini dapat membangkitkan pelaku ekonomi ummat, sekaligus dapat mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri layaknya Saudagar Tangguh. Seluruh bantuan modal yang diberikan tanpa pengembalian. (din pattisahusiwa)