
Peringatan Hari Jadi Bone, awalnya diprakarsai Bupati Bone ke-12 Andi Syamsu Alam. Bupati Bone 1983-1988 ini memiliki kepribadian menonjol, termasuk menjunjung tinggi nilai-nilai sejarah dan budaya.
Setelah Syamsul Alam, bupati Bone ke-13, Andi Syamsoel Alam (1988-1993) yang memiliki kedisiplinan yang cukup tinggi pun melanjutkan pelaksanaan hari lahir Bone, dan dilakukan seterusnya oleh bupati sesudahnya, hingga kini.
Salah seorang tokoh masyarakat Bone, Abdul Rivai Ras, memaknai hari jadi le-691 tahun tahun ini, sebagai bagian dari pelajaran dan momentum menghargai sejarah kabupaten yang memiliki 27 kecamatan, 44 kelurahan, dan 328 desa ini.
“Mari kita belajar dari sikap mulia dan kepribadian leluhur kita dulu, lalu renungkan, dan jadikan inspirasi bagi pengabdian kita dalam aktualisasi budaya bangsa dan kearifan lokal,” tuturnya, pada Selasa (6/4/21).
Melalui nilai-nilai sumange teallara, sebuah diksi Bugis yang sarat makna begitu mendalam. Karenanya, demikian Bro Rivai–sapaan akrab Abdul Rivai Ras, seluruh masyarakat patut mengapresiasi sejarah peradaban dan pelajaran kehidupan.
“Kalimat Siatting lima, sitonra ola, tessipano adalah ciri khas sikap leluhur kita dulu. Belajarlah pada semut yang selalu berjalan beriringan, dan tidak saling menjatuhkan agar terus merawat harmoni dalam keberagaman sosial budaya demi persatuan dan kesatuan,” imbuh Jenderal Angkatan Laut ini.
Hari jadi Kabupaten Bone saat ini mengusung tema “ya tutu ya upe, Ya capa ya cilaka” yang dalam transliterasi bahasa Indonesia dapat diartikan “Yang berhati-hati yang beruntung, yang gegabah yang celaka”.
Seperti diketahui, hari jadi kabupaten berrmoto “Sumange Tealara (teguh dalam keyakinan, kukuh dalam kebersamaan) ini ditetapkan melalui berbagai seminar, melibatkan para ahli sejarah, serta tokoh adat budaya. Kemudian ditetapkan dalam Perda Nomor 1 Tahun 1990 Tanggal 22 Maret 1990 Seri C Nomor 1 Tentang Penetapan Hari Jadi Bone.
Berdasarkan catatan sejarah, kerajaan Bone berdiri sejak tahun 1330, dengan raja pertamanya adalah Manurunge ri Matajang. Beliau memimpin Bone selama 35 tahun. Tahun 1330 inilah yang menjadi awal perhitungan hari jadi kabupaten yang kini dipimpin Andi Fashar Mahdin Padjalangi ini. ( A. Wahyu Pratama Hasbi)