Makassar, Inspirasimakassar.com:

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar menggandeng Gerakan Nasional Anti Narkoba (GANAS ANNAR) Majelis Ulama Indonesia  (MUI) Sulsel menggelar  Pembekalan Dai. Kegiatan yang dibuka Ketua BAZNAS Kota Makassar, H.M.Ashar Tamanggong itu diikuti 100 peserta, perwakilan berbagai lembaga keagamaan, di  Karebosi Premier Hotel, Sabtu, 31 Desember 2022.

Delapan  pemateri, sesuai keahliannya masing masing, mengupas tuntas pentingnya berzakat, infak, dan sedekah, serta penyalahgunaan narkoba. Materi materi yang disuguhkan ke peserta yang memenuhi lantai 11 hotel yang semula bernama Condotel tersebut, dengan tetap berpedoman pada tema sentral  “Wujudkan Makassar Taqwa, dengan taat Berzakat dan Bersih dari Penyalahgunaan Narkoba”.

Ke delapan pemateri masing masing Ida Putriani Y,SE. Penyuluh BNNP Sulsel ini mengurai “darurat narkoba, realitas Kota Makassar”.  Arfan Sery Yusuf,S.Ag,M.Si (Kabid Kewaspadaan Nasional Kesbangkop Kota Makassar)—mewakili  Kepala Badan Kesbangpol Kota Makassar (Drs.Zainal Ibrahim, M.Si).  Materi yang dikupas  yakni “Peran Strategis Pemda Menangani Narkoba”.

Pemateri ketiga dan keempat yakni, H.M.Ashar Tamanggong (Ketua BAZNAS Kota Makassar) tentang ‘Membersihkan Jiwa dengan Istiqamah Berzakat. Waki  Ketua III BAZNAS Kota Makassar, Dr.H.Waspada Santing  tentang “Dakwah Zakat & Anti Narkoba di Media Sosial”.

Kepala Balai Rehabilitasi Baddaoka, dr.Imam Firmansyah,Sp.KJ,SH membawakan materi “ Dinamika Rehabilitasi di Balai Rehab Baddoka”. Prof DR H Muammar Bakry, Lc., M.Ag  (Sekretaris MUI Sulsel), membawakan materi  “Penanggulangan dengan Pendekatan Agama”.  Ahmad Taslim (Wakil Ketua I BAZNAS Makassar) membahas  Dakwah Zakat dan  Anti Narkoba dengan Moderasi. Serta,  H.Jurlan Em Saho’as membahas “Pemberdayaan Melalui Ekonomi Keumatan”.

Pada pembekalan dai itu mengemuka, betapa pentingnya zakat. Titik tumpu perintah berzakat tertuang  dalam firman Allah, surat al-Baqarah ayat 267, “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu.

Malah, dalam Al’Quran Surat At-Taubah ayat 103 “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka yang dengan itu akan membersihkan dan menyucikan mereka. Dan doakanlah mereka. Sesungguhnya, doa engkau [menjadi] ketenteraman jiwa untuk mereka. Dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui”.

Zakat juga dapat mensucikan diri dari sifat “cinta harta”. Selain itu, zakat juga akan membersihkan diri dari segala sifat jelek akibat harta, seperti kikir, tamak, dan semacamnya. Zakat juga berarti membersihkan harta benda yang tinggal, di mana harta itu merupakan hak orang lain. Mereka adalah orang yang kemudian ditentukan sebagai penerima zakat.

Di Kota  Makassar saja, potensi zakat Rp1,3 triliun setiap tahun.  Angka ini besar. Karena itu, BAZNAS Kota Makassar terus berusaha mendapatkan angka tersebut, sekalipun hanya sekian persen.

Berbagai program lembaga pemerintah nonsruktural  beralamat di Jalan Teduh Bersinar nomor 5, Kecamatan Rapoccini terencana baik. Di antaranya, bantuan bulanan bagi 70 orang fakir miskin, beasiswa, sunatan massal gratis.

Program lainnya, Saudagar Tangguh Baznas yang dikemas dalam bentuk Bantuan Operasional Dhuafa Produktif. Bantuan Opersional Dhuafa Produktif ini, setidaknya karena  kebanyakan pelaku UMKM, kurang memiliki kemampuan atau kecakapan untuk meningkatkan produktivitas. Malah, masih ada pelaku ekonomi kecil ini menjatuhkan pilihan kepada rentenir. Akibatnya, keuntungan mereka dihabiskan untuk membayar utang ke rentenir.

Dalam menjalankan amanah, maka BAZNAS tidak  boleh main main dalam hal zakat. Baznas mengetahui betul para mustahik seperti diisyartakan dalam 8 golongan atau asnaf. Yakni, fakir, miskin, riqab atau biasa disebut sebagai hamba sahaya, gharim– orang yang memiliki hutang dan kesulitan melunasinya, mualaf, yaitu orang yang baru memeluk agama Islam untuk merasakan solidaritas. Termasuk, fiisabilillah– pejuang agama Islam, ibnu sabil– orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan jauh, serta amil– orang yang menyalurkan zakat. 

Di bagian juga mengemuka, bahwa, saat ini, Indonesia sudah darurat narkotika, psikotropika, dan obat terlarang, atau Narkoba. Tak tanggung tanggung, angka prevalensi penggunannya sudah mencapai lebih 1,80 persen. Ini sangat membahayakan generasi ke depan.

Makanya, upaya pencegahan, peredaran, dan  penyalahgunaan barang haram ini terus digemakan di seluruh Indonesia, oleh berbagai lembaga, termasuk BNNP, pemerintah kota, dan GANAS ANNAR MUI Sulsel.

GANAS ANNAR Sulsel  telah deklarasi perang terhadap Narkoba. Malah, GANAS ANNAR,  bukan saja berkeinginan menurunkan angka pengguna Narkoba, di Sulawesi Selatan, tetapi sekaligus memberantas penyalahgunaannya hingga ke akar akarnya. Untuk itu, perlu sinergitas seluruh komponen, bersama stakeholder, berkolaborasi memberantas barang haram ini.

 Alasannya jelas. Akibat buruk dari penggunaan Narkoba, dapat merusak anak bangsa, sehingga sulit dimaafkan. Karenanya, upaya-upaya pencegahannya melalui sistem ketahanan, baik di lingkungan, keluarga, hingga  di lingkungan pekerjaan, dan kampus. Artinya, semua upaya yang dilakukan harus dari hulu ke hilir, dan secara simultan. (din pattisahusiwa)

BAGIKAN
Berita sebelumyaMuallaf dan Seniman Peroleh Bantuan Modal UMKM BAZNAS Makassar
Berita berikutnyaKepala Bappeda Makassar Sebut  Ada Penambahan Rp10 M untuk Pembentukan BRIDA
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here