
Makassar,Inspirasimakassar.com:
Upaya mendorong integrasi ekonomi dan keuangan digital dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sulawesi Selatan, bersama dengan Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulawesi Selatan melalui akselerasi program elektronifikasi transaksi Pemerintah Daerah (ETP).
Kepala KPw BI Sulawesi Selatan, Budi Hanoto menyebutkan, hadirnya program ETP diharapkan akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan keuangan inklusif, kesehatan fiskal, good governance, dan efisiensi ekonomi.
“Sebagai upaya memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan digital di Sulawesi Selatan, dibentuklah 5 (lima) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) pada tahun 2019 lalu yakni Makassar, Parepare, Maros, Gowa, dan Barru”, papar Budi Hanoto, Selasa (23/2/2021).
Budi Hanoto menegaskan, TP2DD adalah forum koordinasi antar instansi dan stakeholder terkait untuk mendorong inovasi, mempercepat dan memperluas ETP dalam rangka mewujudkan efisiensi, efektifitas, dan transparansi tata kelola keuangan.

Untuk diketahui keberadaan TP2DD memiliki 4 tugas, antara lain :
(1) Pengumpulan data dan informasi perkembangan transaksi pendapatan dan belanja Pemda baik yang dilakukan secara tunai maupun non tunai.
(2) Melakukan analisis dan identifikasi hambatan dan permasalahan terkait ETP.
(3) Melakukan langkah-langkah penyelesaian hambatan pelaksanaan ETP.
(4) Menyusun rekomendasi kebijakan, strategi, dan rencana aksi terkait ETP sesuai arah kebijakan ETP yang ditetapkan oleh Kelompok Kerja Nasional (Pokjanas) ETP.
Melalui penerapan Quick Response Indonesia Standard (QRIS) sebagai kanal pembayaran transaksi keuangan secara digital, Digitalisasi pembayaran yang bersifat contactless, menjadi salah satu unsur penting dalam mendukung meminimalkan kontak fisik dalam bertransaksi melalui QRIS, ungkapnya saat jumpa pers di Four Point by Sheraton Makassar.
Hingga Februari 2021, jumlah merchant yang telah mendaftarkan diri untuk menggunakan QRIS di Sulawesi Selatan mencapai 193.294 merchant atau tumbuh sebesar 209,3% (yoy).
Budi Hanoto mengklaim, Bank Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi digital di Sulawesi Selatan berada diposisi ke 7 secara nasional.
“Tingkat pertumbuhan tersebut berada diatas pertumbuhan nasional (120,0%; yoy) dan menjadikan Sulawesi Selatan menempati peringkat ke-7 dari segi jumlah merchant QRIS di Indonesia dan sebagai salah satu daerah dengan tingkat pertumbuhan merchant QRIS tertinggi di Indonesia,” pungkasnya. (hadi)