Luwu, Inspirasimakassar.com:

Kepala Bidang Penaiszawa Kanwil Kemenag Sulsel, H. Kaswad Sartono menyampaikan materi tentang Peran dan Fungsi Dibentuknya Penyuluh Agama Islam sebagai Satgas Zakat secara Daring (dalam jaringan).

Materi ini disampaikan di hadapan peserta Bimtek Satgas Zakat yang dirangkaikan Pengukuhan Satgas Zakat oleh Baznas Kabupaten Luwu, di aula Kantor Bappeda Luwu, Rabu, 17 Maret 2022.

Materi secara Daring disampaikan berhubung Kabid Penaiszawa yang juga mantan Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulsel berada di tempat dalam waktu yang bersamaan.

Dalam pemaparannya, Kabid Penaiszawa yang juga pernah menjabat selaku Kabid Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, mengungkapkan, pentingnya penyuluh agama Islam menjadi Satgas Zakat di kecamatan.

Dikatakan Kaswad, sebagai garda terdepan, penyuluh agama Islam memgemban tugas dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat muslim tentang pentingnya zakat sebagai kewajiban dalam beragama.

Penyuluh, lanjut, Kaswad, juga menjadi agent/pelayan yang setiap saat bekerja dalam memaksimalkan peran fungsi dan tugas tugasnya dalam pembinaan kemaslahatan umat.

”Dalam menyambut bulan suci Ramadhan ini, penyuluh sebagai Satgas Zakat harus memaksimalkan peran ‘siapa melakukan apa’,” ucapnya lagi.

Selain Kabid Penaiszawa, tampil menyampaikan materi secara tatap muka adalah Bakri, SE,I ME, (Manajemen Fundraising Pengelolaan Zakat)

Drs. H. Jufri, MA. (Peran Kemenag dan Baznas dalam Pemberdayaan Penyuluh Agama sebagai Satgas Zakat) dan Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 2014 dan Pelaksanaan UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat oleh Ketua Baznas Luwu Andi Agung Nas. (sudirman)

BAGIKAN
Berita sebelumyaPengukuhan dan Bimtek Satgas Zakat Baznas Luwu
Berita berikutnyaBAZNAS Asuransi Pengurus UPZ di BPJS Ketenagakerjaan
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here