Makassar, Inpirasimakassar,com :

Dalam menjalankan tugasnya sebagai bank sentral untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah, Bank Indonesia terus melakukan sinergi bersama stakeholder terkait. Salah satu sinergi yang dilakukan yaitu menjaga inflasi melalui strategi 4K yakni Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.

Sulawesi Selatan yang merupakan salah satu provinsi penghasil beras terbesar di Indonesia, khususnya di Kawasan Timur Indonesia, perlu menjaga produktivitas dan efisiensi rantai distribusi sehingga harga beras senantiasa terjaga stabil. Sebagai bentuk kontribusi nyata, Bank Indonesia melakukan pengembangan klaster padi di Kabupaten Gowa. Pengembangan klaster padi didasarkan pada kontribusi beras sebagai salah salah satu komoditas dengan bobot inflasi terbesar serta memiliki dampak yang besar terhadap kemiskinan, dimana dari 74,80% sumbangan komoditi makanan terhadap kemiskinan, beras memiliki andil sebesar 25,87% untuk wilayah pedesaan dan 19,42% untuk wilayah perkotaan.

Bank Indonesia memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana pendukung berupa Rice Milling Unit (RMU) dan mesin poles kepada Gapoktan dalam rangka mendukung efisiensi rantai distribusi. Adapun untuk meningkatkan produktivitas, Bank Indonesia memberikan bimbingan teknis berupa penerapan metode Hazton. Bank Indonesia berharap bahwa pemberian bantuan sarana dan prasarana serta panen perdana padi hazton yang dilakukan tidak hanya dapat mendorong produktivitas padi dan menyederhanakan rantai distribusi saja, namun juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani serta pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gowa.

Pelaksanaan peresmian bantuan dan panen perdana dihadiri oleh Direktur Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Endang Kurnia Saputra, dan Wakil Bupati Gowa, Abdul Rauf Mallagani, serta turut dihadiri oleh jajaran dinas terkait baik dari tingkat provinsi maupun kabupaten. Kegiatan peresmian diawali dengan panen perdana yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian bantuan kepada gabungan kelompok tani (Gapoktan) Harapan Jaya.

“Alhamdulillah, demplot (uji coba lahan) tanam padi metode Hazton Bank Indonesia bekerjasama dengan Pemda Kabupaten Gowa menghasilkan gabah kering panen 10,4 ton per ha dari sebelumnya enam ton per ha atau meningkat 73,3%. Semoga peningkatan produktivitas lahan dapat direplikasi dan meningkatkan stock beras di Sulsel,” harap Direktur Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Endang Kurnia Saputra.

Di samping itu, BI juga memberi bantuan Program Sosial Bank Indonesia pascapanen berupa Rice Milling Unit, mesin polisher kepada Gapoktan Harapan Jaya yang disaksikam oleh Wakil Bupati Gowa.(rls)

BAGIKAN
Berita sebelumyaPutri Persipura Taklukkan PSM Makassar, Usman : SDM Papua Bisa Berprestasi di Olahraga
Berita berikutnyaHonda BeAT Favorit Pecinta Sepeda Motor
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here