Kepulauan Selayar, Inspirasimakassar.com:

Bumi Tanah Doang, bagaikan setitik “surga” yang diturunkan ke muka bumi. Alam, pulau-pulaunya, hingga bawah lautnya begitu indah. Jika anda punya waktu dan kesempatan, boleh berkunjung ke kabupaten kepulauan yang kini dipimpin Muh Basli Ali ini.
Kepulauan ini berada di bagian selatan, Provinsi Sulawesi Selatan. Di sini juga, konon dulu kala, para penyiar Islam dari tanah Arab yang hendak menyiarkan Islam ke Maluku, pernah singgah di sini.
Keindahan Selayar ini membuat pemerintah pusat memberi perhatian serius. Selasa, 26 Maret hari ini, Menteri Pariwisata, Dr Ir Arief Yahya melakukan kunjungan kerja, dalam rangka Kick Off Perencanaan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Parisiwata bagi Kabupaten Kepulauan Selayar.
Pengembangan KEK ini demikian Bupati Basli Ali, terdiri dari tiga program strategis, yakni, menjadikan Selayar sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata nasional, menjadikan Selayar sebagai pusat distribusi logistik Indonesia Timur, sekaligus menjadikan Selayar sebagai Kawasan Perikanan Terpadu .
Perjuangan Basli Ali dan wakilnya untuk mendapatkan Kepres KEK tidak main-main, sekalipun jiwa raga taruhannya. Tidak lain, keduanya mau meletakkan, sekaligus mempersembahkan kepada masyarakat Selayar, sesuatu yang bermanfaat, sekaligus dikenang sepanjang zaman.
Sebab, jika KEK teralisasi, bukan saja potensi pariwisata, melainkan berbagai bidang lainnya turut dinikmati masyarakat. Paling tidak, daerah ini didatangi berbagai investor baik regional, nasional, bahkan internasional.
Kabupaten ini memiliki banyak pulau indah. Ada taman nasional Takabonerate. Yakni, taman laut yang mempunyai kawasan atol terbesar ketiga di dunia, setelah Kwajifein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa. Luas total dari atol ini 220.000 hektar dengan sebaran terumbu karang mencapai 500 km². Kawasan ini terletak di Kecamatan Takabonerate. Sejak tahun 2005, taman ini telah di calonkan ke UNESCO menjadi Situs Warisan Dunia.
Dalam rangkaian Hari jadi Kepulauan Selayar, setiap tahunnya diadakan festival bertajuk “Sail Taka Bonerate” atau sebelumnya disebut Takabonerate Island Expedition .

Setidaknya ada sebanyak lima belas buah pulau di Taman Nasional Taka Bonerate ini, sehingga sangat bagus menyelam. Snorkeling dan wisata bahari lainnya. Topografi kawasan sangat unik dan menarik, di mana atol yang terdiri dari gugusan pulau-pulau gosong karang dan rataan terumbu yang luas dan tenggelam, membentuk pulau-pulau dengan jumlah yang cukup banyak.
Di antara pulau-pulau gosong karang, terdapat selat-selat sempit yang dalam dan terjal. Sedangkan pada bagian permukaan rataan terumbu, banyak terdapat kolam kecil yang dalam dan dikelilingi terumbu karang. Pada saat air surut terendah, terlihat dengan jelas daratan kering, diselingi genangan air yang membentuk kolam-kolam kecil.
Anda juga dapat menyisihkan waktu berwisata di Pantai Liang Kareta. Obyek wisata ini terletak di Kecamatan Bonto Lebang. Terbilang cukup unik, karena merupakan gugusan pulau tak berpenghuni. Untuk ke sini, Anda bisa menggunakan perahu Katinting dari Kota Benteng. Hanya sekitar satu setengah jam. Di sini, pesona pasir putih seakan menyambut kehadiran anda. Gugusan tebing karang yang membentuk setengah lingkaran ke dalam, menjadi pertanda Liang Kareta.
Sepanjang mata memandang, terlihat lautan yang membiru. Sedangkan di bibir pantai, terlihat pasir putih terbentang luas. Terihat pula gradasi warna biru gelap dan biru toska–sebagai pembeda laut dalam dan dangkal.
Di sini pula, menjadi alternatif wisatawan lokal, maupun mancanegara bisa menikmati desahan angin sepoi-sepoi dari atas tebing-tebing karang. Keindahan laut dan pasir putihnya sangat mempesona. Pohon camar laut yang tumbuh tak beraturan membuat sejuk suasana pantai Liang Kareta. Seakan menggoda kita untuk tidur di atas gantungan Hammock, atau sekadar beristirahat diatas padepokan-padepokan yang telah tersedia.

Tak jauh dari sini, terlihat lubang besar menyerupai Sumur. Diameternya sekitar 50 meter, dikelilingi tumbuhan merambat. Namanya Liang Balo Jaha–sebuah liang yang penamaannya berdasarkan peristiwa aneh, yakni penemuan sebuah jenazah yang terdampar di kawasan ini.
Sebelum Anda ke pulau-pulau nan indah itu, terlebih dahulu singgah di Benteng. Kecamatan Benteng merupakan ibu kota Kabupaten Kepulauan Selayar. Kecamatan ini berada di pinggir laut (berhadapan langsung dengan Pulau Pasi).
Untuk ke sini, tersedia sarana transportasi yang paling dekat adalah Dermaga Rauf Rahman. Satu satunya lapangan udara di Kepulauan Selayar adalah Bandar Udara H. Aroeppala. Letaknya di Padang, beberapa kilometer di sebelah selatan Benteng tepatnya di Desa Bontosunggu, Kecamatan Bontoharu.

Kabupaten dengan luas wilayah 10.503,69 km² (wilayah daratan dan lautan) ini berpenduduk sebanyak 123.283 jiwa. Memiliki 2 sub area wilayah pemerintahan, yakni wilayah daratan meliputi kecamatan Benteng, Bontoharu, Bontomanai, Buki, Bontomatene, dan Bontosikuyu, serta wilayah kepulauan meliputi kecamatan Pasimasunggu, Pasimasunggu Timur, Takabonerate, Pasimarannu, dan Pasilambena ini juga memiliki pelabuhan penyeberangan Fery di Pamatata.
Pelabuhan ini letaknya di Desa Pamatata, Kecamatan Bontomatene. Pelabuhan ini merupakan pintu gerbang utama memasuki daratan Kabupaten Kepulauan Selayar.
Pelabuhan ini disinggahi kapal yang berlayar dari arah timur menuju barat Indonesia. Demikian juga sebaliknya. Perencanaan Kepulauan Selayar menjadi arus Timur-Barat Indonesia via laut, mengingatkan kita pada peta arus perdagangan kawasan kepulauan Nusantara beberapa abad yang lalu.
Saat itu, Pulau Selayar menjadi pusat transit kapal-kapal saudagar dari berbagai penjuru. Hal itu ditandai dengan banyaknya situs barang antik di dasar laut. Dan secara logika posisi Kepulauan Selayar strategis menghubungkan timur dan barat, demikian juga wilayah utara dan selatan.

Kondisi geologi di kepulauan ini juga merupakan kelanjutan dari wilayah geologi Sulawesi Selatan yang tersusun jenis batuan sediment. Struktur geologi Kepulauan Selayar menunjukkan struktur-struktur dan penyebaran batuan berarah Utara – Selatan dan miring melandai ke arah Barat. Sedangkan pantai timur, umumnya terjal dan langsung dibatasi laut dalam yang cenderung merupakan jalur sesar. (daeng siujung-din)