Maros, Inspirasmakassar,id:

Pemerintah Kabupaten Maros menggandeng Prof Gembong seorang akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menjadi fasilitator yang akan membina dan mengarahkan pengembangan inkubasi pertanian.

Pertanian zaman dahulu bergantung pada teknologi yang sederhana dan manual, seperti garpu, cetakan, ataupun bajak kerbau. Petani harus bekerja keras mengeluarkan tenaga untuk membajak tanah, menanam tanaman, serta memanen hasil. Sementara itu, pertanian saat ini sangat bergantung pada teknologi modern.

Untuk itu, saat melaunching program inkubasi pertanian di Tompobulu, Bupati Maros AS Chaidir Syam mengemukakan, program tersebut merupakan pengembangan sektor pertanian khusus pada suatu daerah, sehingga produktivitas pertanian di daerah tersebut dapat meningkat.

Mantan Ketua DPRD Maros tersebut pada Rabu, 3 Juli 2024 menyebutkan, Tompobulu dipilih sebagai daerah inkubasi pertanian karena merupakan kecamatan yang ditetapkan sebagai wilayah dalam pariwisata dan pertanian.

“Kita ketahui bersama bahwa, Tompobulu ini sudah kita tetapkan dalam rencana detail tata ruang (RDTR) pariwisata dan pertanian sehingga harapan kita ketika pengembangan wisata di Tompobulu meningkat maka akan didukung dengan hasil pertanian yang baik,” jelasnya.

 Chaidir Syam mencontohkan, Tompobulu bisa menjadi daerah penghasil buah-buahan untuk oleh-oleh jika program ini berhasil.

Selama ini, jelasnya, wisatawan yang ke Tompobulu hanya datang menikmati air terjun misalnya kemudian pulang tanpa ada oleh-oleh, ke depan diharapkan selain berwisata, pengunjung juga bisa membawa pulang oleh-oleh hasil dari pertanian Tompobulu bisa buah atau olahan.

. (wis

BAGIKAN
Berita sebelumyaPemkab Maros Siap Bangun SD Parmanen di Dusun Bara
Berita berikutnyaBupati Chaidir Syam : Ayo Mari Kita Jaga Maros
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here