
Makassar, Inspirasimakassar.com; Jembatan Barombong di Jalan Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate Kota Makassar menjadi sorotan dan pehatian banyak masyarakat, dan pihak terkait. Pasalnya, jembatan yang memiliki peran penting dalam menghubungkan Makassar dan Kabupaten Gowa ini mengalami berbagai tantangan. Akibatnya, pengajuan desain perencanaan berulang kali.
Pemkot Makassar pun mengajukan kembali desain perencanaan atau Detail Engineering Design (DED) untuk jembatan Barombong setelah tidak terealisasi tahun 2022 lalu. Nilai pengajuan DED tahun ini mengalami peningkatan menjadi Rp1,5 miliar. Tahun sebelumnya itu Rp500 juta, sementara pagu proyeknya sekitar Rp400 miliar.
DED merupakan dokumen desain perencanaan sebuah proyek yang diajukan ke pemerintah pusat sebelum pengajuan anggaran. Pengerjaan jembatan Baroimbong direncanakan menggunakan dua opsi, yaitu sistem kembar (twin) atau sistim bertingkat.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar, Helmy Budiman, Kamis 16 Pebruari 2023 mengemukakan, agar pengajuan permohonan anggaran dapat diterima pemerintah pusat, tentunya, perlu penyiapan dokumen pendamping yang lebih baik. Pasalnya, hingga saat ini, persuratan yang diajukan terkait pembangunan jembatan Barombong itu belum menemui kejelasan.
Seperti diketahui, untuk kelayakan jembatan Barombong hingga saat ini terus dilakukan survei, termasuk terkait penelitian laju arus, sedimen hingga kontur dari sungai, ini untuk memastikan tiang pancang yang dipasang betul-betul stabil.
Sementara untuk skema yang diajukan bisa saja mengarah ke skema yang diharapkan Walikota Makassar, Moh.Ramdhan Pomanto, yaitu skema bertingkat alias elevated untuk mengefisiensikan anggaran dari kota. Sebab, ini lebih ramah karena tidak membutuhkan pembebasan lahan yang signifikan. (adv)