Konawe Utara, Inspirasimakassar.id: Komitmen pelestarian lingkungan kembali ditunjukkan oleh Pemerintah Kabupaten Konawe Utara Propinsi Sulawesi Tenggara melalui kegiatan yang bertajuk ” Mangrove Sustainability Initiative” yang digelar di Kawasan Wisata Air Panas Wawolesea. Program ini merupakan kolaborasi apik antara PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ Group), Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universtas Halu Oleo (UHO) Kendari dan Pemkab Konawe Utara (Konut) sebagai bagian dari tanggungjawab sosial perusahaan (CSR).

       Kegiatan penanaman bibit mangrove ini mengangkat tema “Satu Pohon untuk Masa Depan” bukan sekedar seremoni melainkan menjadi ajang edukasi mengenai pentingnya peran hutan mangrove dalam menjaga ekosistem pesisir dan stabilitas iklim global. Ada sekitar 150 peserta dari berbagai kalangan ikut ambil bagian, mulai dari mahasiswa FHIL UHO, pemuda, tokoh masyarakat hingga pemerintah setempat.

      Yang menjadi sorotan utama pada acara ini adalah dengan kehadiran lima pemateri dari Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan UHO Kendari. Namun yang menjadi perhatian utama adalah kehadiran Prof Dr Ir Aminuddin Mane Kandari, M.Si yang merupakan putra Selayar kelahiran Binongko Kabupaten Wakatobi. Dalam paparannya yang berjudul ” Peranan Ekosistem Mangrove dalam Menjaga Stabilitas Iklim dan Lingkungan serta Manfaat Ekologi dan Sosial Budaya bagi Masyarakat Pesisir.” Pada kesempatan itu, Prof Aminuddin Mane menegaskan bahwa mangrove bukan cuma benteng alami terhadap abrasi dan tsunami akan tetapi juga merupakan lumbung karbon yang berperan besar dalam mitigasi perubahan iklim.

       Mangrove adalah benteng kehidupan. Sebab mangrove dapat menahan gelombang, menjaga kualitas air dan sekaligus menyediakan ruang hidup bagi beragam flora dan fauna. Tidak hanya itu, ia juga membuka peluang ekonomi baru lewat sekto4 perikanan dan pariwisata.” ujar Prof Aminuddin penuh semangat sembari mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat tata kelola pesisir yang berbasis masyarakat dengan menanam kembali mangrove, meningkatkan literasi lingkungan serta menggali kearifan lokal dalam konservasi.

       Sementara itu, Dr Safril Kasim, SP, MES dalam paparannya mendorong pemerintah daerah untuk regulasi peraturan daerah dalam menata kelola pesisir harus berbasis masyarakat dengan melakukan upaya penanaman kembali mangrove. Serangkan Dr La Ode Midi l3bih menekankan pada Fungsi Ekologi Lingkungan khususnya tata pengelolaan air domestic yang layak diwilayah pesisir.

       Lain halnya materi yang dikemukakan oleh Mufidah, SP, M.Si. Ia mengingatkan fungsi sosial keberadaan mangrove khususnya pada keterlibatan perempuan, ibu-ibu dan generasi muda sebab meskipun sudah dilakukan penanaman kalau tidak dipelihara maka tidak akan memberikan manfaat yang positif bagi kelangsungan hidup manusia. Kegiatan ini ditutup oleh Dr (Cand) La Ode Agus Salim Mando, SP, M.Sc selaku moderator. Ia juga menyampaikan akan pentingnya manajemen yang komperehensip dalam melibatkan semua stake holder sebab hutan mangrove mempunyai keunikan yang memiliki multi fungsi khususnya fungsi sosial budaya.” tandasnya.

       Acara ini turut dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Konut, Ir Riyas Aritman, SP, M.Si, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Marjoni, S.KM, M.PH, Camat Wawolesea, Ita Sinar, S.KM, para Kepala Desa se Kecamatan Wawolesea, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopincam), mahasiswa FHIL UHO, pemuda, tokoh masyarakat dan karyawan PT DAAZ Group.

       Sebagai bentuk nyata kepedulian dan dukungan Direktur PT DAAZ Bara Lestari Tbk, secara simbolis menyerahkan bantuan bibit mangrove dan tempat sampah kepada Dinas Lingkungan Hidup dan stake holder lainnya sebagai langkah awal menuju konservasi pesisir yang berkelanjutan. Dengan semangat kolaboratif dan kepedulian yang tinggi terhadap alam, kegiatan ini diharapkan menjadi contoh nyata dan konkret akan aksi lingkungan yang berkelanjutan serta menyentuh langsung kebutuhan masyarakat pesisir. Sebab satu pohon yang ditanam hari ini adalah nafas masa depan bumi. (M. Daeng Siudjung Nyulle)

BAGIKAN
Berita sebelumyaMilad UIM ke-59 Diselingi Urung Rembuk Fakultas Pertanian
Berita berikutnyaAbdul Rahman,SP, MM Ketua IKA Pascasarjana Pertanian UIM
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here