
Makassar, Inspirasimakassar.com:
Penjabat Walikota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin bersama tim gugus tugas lainnya berkeliling di sejumlah resto, rumah makan, termasuk warung-warung tempat orang banyak berkumpul di Kota Makassar. Seperti yang terlihat di Cafe Ombak dan Kampoeng Popsa yang terletak di jalan Ujung Pandang dan banyak dikunjungi warga saat malam hari.
Tim ini mendekati satu persatu para pengunjung untuk memastikan saling menjaga jarak dengan memasang satu kursi kosong yang membatasi setiap orang. “Jika makan boleh tidak menggunakan masker, tapi selesai makan pasang lagi maskernya. Tapi ingat, jaga jarak itu tetap wajib dilakukan,” tutur Prof Rudy, Senin malam, 13 Juli 2020.
Selain mengingatkan tentang protokol kesehatan, tim ini juga melakukan Rapid Test secara acak kepada warga yang ditemukan tidak menggunakan masker saat berada di tempat umum. Hal ini terlihat saat tim menyisir deretan warung penjual sarabba di jalan Sungai Cerekang. Petugas dari Dinas Kesehatan Kota Makassar yang tergabung didalam Gugus Tugas ini terlihat melakukan Rapid Test secara random kepada beberapa pengunjung yang didapati tidak menggunakan masker.
Prof Rudy juga menemui pengelola Cafe dan meminta agar disiplin menegakkan protokol kesehatan seperti yang diatur di Peraturan Walikota Makassar Nomor 36 Tahun 2020 yang sudah resmi di berlakukan. “Pengelola tempat usaha wajib menerapkan protokol kesehatan terhadap seluruh pengunjung yang datang, alat cuci tangan harus selalu disiapkan, tempat duduk mesti diatur posisi nya agar berjarak, dan pengunjung hanya boleh melepas masker saat sedang makan dan minum saja,” ujar Prof Rudy di depan pengelola Cafe Ombak.
Selain Café Ombak, Prof Rudy dan rombongan juga ke Kampoeng Popsa, salah satu Cafe yang juga ramai dikunjungi warga di malam hari. Satu persatu tim gugus tugas terlihat menyisir meja yang dikelilingi oleh pengunjung Cafe. Sedangkan di depan Gedung Kesenian Sulsel Societeit de Harmonie, tim gugus juga menemui sejumlah anak muda yang banyak berkumpul untuk dibagikan masker serta diminta menjaga jarak.
“Selain hukuman sosial, kita juga lakukan Rapid Test secara acak kepada warga yang tidak menggunakan masker. Langkah ini akan terus kita lakukan hingga betul-betul kedisiplinan dan kebiasaan menerapkan protokol kesehatan tertanam di benak seluruh warga kota,” tutup Prof Rudy. (ishadi ishak)