
Mamuju, Inspirasimakassar.com:
Sesungguhnya, alam sudah memberikan tanda tanda bagi mereka yang mau memberi dan berbagi kebaikan. Dan, alangkah bahagianya bila antarsesama saling memberi, saling berbagi, dan saling membantu dalam berbagai bentuk dan kesempatan. Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) yang juga Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sulsel– Professor Husain Syam (PHS) misalnya.
Rabu, 20 Januari 2021, Professor Husain Syam bersama jajarannya memberikan bantuan kepada pengungsi baik di Kabupaten Majene, maupun di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Setidaknya, bantuan tersebut guna meringankan beban korban gempa yang menimpa dua kabupaten di provinsi pecahan Sulawesi Selatan itu. Gempa berkekuatan 6,2 skala richter, tepat pukul 02.28.17 WITA, Jumat dinihari, 15 Januari 2021.

Saat memberikan bantuan, orang nomor satu di kampus beken di kawasan timur Indonesia, yang juga tokoh masyarakat Sulbar, kelahiran Desa Kanang, Polewali Mandar, 7 Juli 1966 itu didampingi Wakil Rektor II (Prof.Dr.Karta Jayadi), Wakil Rektor IV (Prof.Dr.Ir.M.Ichsan Ali,M.T) dan jajaran UNM lainnya, termasuk Sekretaris dan Bendahara Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nadhlatul Ulama (PW-ISNU) Sulsel (Dr.Mulyadi,M.Pd dan Muh Yasin AR,SH).
Prof Husain Syam mengawali bantuan kepada pengungsi di seputaran Stadion Rangas, Kecamatan Rangas Majene. Bupati Majene, H.Lukman,S.Pd,M.Pd menerima secara simbolis bantuan yang termuat dalam satu bus.
Dari Rangas, tim menuju Kecamatan Malunda. Di kecamatan ini, bantuan diterima Kepala Dinas Sosial Majene, Muh.Jafar. Turut mendampingi Kadis, petugas keamanan TNI dan Polri, serta mantan anggota DPRD Majene, Ir.Basri Ibrahim.



Setelah itu, rombongan menuju Kota Mamuju. Bertempat posko di relawan The Professor Husain Syam, ratusan warga sudah menunggu, tentunya dengan protokol kesehatan. Dua buah truk yang memuat berbagai keperluan pun dibagikan.
Sementara dua bus lainnya menuju posko induk bencana gempa yang berlokasi di kantor gubernur Sulbar. Di posko Pemprov tersebut, Prof Husain Syam menyerahkan bantuan diterima Asisten I, M Nasir.


Di sela-sela penyerahan bantuan, Prof.Husain Syam mengakui, kehadirannya di tengah tengah korban bencana, bukan kali pertama ini saja, melainkan di berbagai daerah. Sebut saja, di Palu (Sulawesi Tengah), Bantaeng, Jeneponto, Luwu Utara, dan lainnya.
“Saya selalu hadir di setiap bencana di berbagai daerah. Dan kali ini, saya dan jajaran UNM membawa bantuan kepada saudara saudara saya, orang orang tua saya, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, dan lainnya di sini. Kami membawa kebutuhan pokok, misalnya beras, mie instant, minyak goreng, makanan bayi, susu anak, sabun mandi, minyak kayu putih, mukena, air mineral botol, gula, sabun cuci piring, snak/biskuit, sarung, teh, tisu basah, dan terpal,” ujarnya pada Rabu, 20 Januari 2020, seraya menambahkan, bantuan dalam enam truk dan bis tersebut, dengan nilai total sekitar setengah miliar rupiah.
Di sisi lain, penerima tanda kehormatan Satyatlencana Karya Satya 20 tahun dari Presiden (2013) ini telah menandatangani SK Rektor UNM No 118UN36/HK/2021 tentang pemberian bantuan bagi mahasiswa UNM korban bencana alam Sulbar, berupa pembebasan uang kuliah tunggal (UKT) Semester Genap TA 2020/2021. Jumlahnya ratusan orang.


Bukan hanya itu, Doktor Teknologi Industri Pertanian IPB tahun 2005 itu mengaku, gempa bukan saja dirasakan saat peristiwa alam itu terjadi saja. Di antaranya, menyebabkan kerugian materil dan korban jiwa, juga dapat menimbulkan kekhawatiran, serta trauma bagi masyarakat terdampak. Karenannya, dirinya juga telah menyiapkan tenaga Psikologi UNM.
“Nantinya, tim ini akan turun untuk mempelajari perilaku dan mental pasca gempa, sehingga membutuhkan penanganan psikologis. Selain akan turun ke lokasi, penanganan psikologis juga bisa melalui virtual,” ujarnya.
Mengomentari pemberian bantuan itu, Sekretaris ISNU Sulsel, Dr.Mulyadi,M.Pd kepada Inspirasimakassar mengaku, Prof.Husain Syam yang juga adalah Ketua ISNU Sulsel, adalah tokoh yang peduli dengan manusia dan kemanusiaan. Apalagi, musibah yang terjadi di kampung halamannya sendiri di Sulbar.
“Lihat saja, beliau hadir di tengah tengah masyarakat korban gempa. Beliau adalah sosok pemimpin yang terpanggil untuk bertindak cepat dalam memberikan bantuan kemanusiaan,” tutur Mulyadi. (din pattisahusiwa)