Pinrang, Inspirasimakassar.com :DSC_8932

Setelah sempat diundur dari jadwal semula 9 September, pada tanggal 23 September 2018, Pekan Olahraga Daerah (PORDA)  XVI/2018 Sulawesi Selatan di Kabupaten Pinrang, akhirnya digelar.  Gubernur Sulawesi Selatan H.M.Nurdin Abdullah lebih dua minggu pasca dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, hadir sendiri membuka perhelatan olahraga empat tahunan itu di Stadion Bau Massepe yang disesaki – konon – 4.000 pasang mata.

Melihat kesemarakan pembukaan PORDA yang diikuti 3.782 orang anggota kontingen dan mempertandingkan/melombakan 28 cabang olahraga, termasuk sejumlah cabor eksebisi tersebut, Nurdin Abdullah sempat kagum.

‘’Melihat pembukaan PORDA XVI ini saya bayangkan pembukaan Asian Games 18 Agustus 2018. Sangat Meriah,’’ puji mantan Bupati Bantaeng dua periode yang kondang dengan tagline ‘’Profesor Andalan’’ tersebut.

Nurdin yang tiba dengan helikoper di ibu kota Bumi Lasinrang tersebut  disambut meriah masyarakat  yang sudah  menunggu di lokasi Stadion Utama Bau Massepe, tempat Upacara Pembukaan Porda XVI  2018 dihelat. Sejumlah pejabat, termasuk Ketua dan sejumlah anggota DPRD Sulsel, anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulsel dan Pinrang, Bupati, Ketua dan anggota DPRD Kabupaten Pinrang, sejumlah pimpinan lembaga, para rektor perguruan tinggi negeri dan swasta, dan undangan lainnya, menjadi saksi kesemarakan pembukaan PORDA XVI di Bumi Lasinrang ini.

Maha guru Unhas itu tidak dapat menyembunyikan kekagumannya terhadap Pemerintah Kabupaten Pinrang  selaku tuan rumah yang  sukses  menyelenggarakan upacara pembukaan dengan meriah.Mks-5

Di balik pujiannya itu,  Nurdin juga sedikit prihatin dengan menipisnya apresiasi terhadap para atlet yang berprestasi.

‘’Saya mengharapkan para atlet yang berprestasi sudah semestinya mendapat penghargaan, karena telah mengharumkan nama daerah,’’ pesan Nurdin Abdullah yang mengindikasikan ke depan selama memimpin Sulsel akan memberi perhatian ekstra terhadap atlet berprestasi.

Selain Nurdin Abdullah, Bupati Pinrang Aslam Patonangi dan Ketua Umum KONI Sulsel Ellong Tjandra menyampaikan sambutannya pada pembukaan PORDA XVI tersebut.

PORDA XVI di Pinrang ini sebelumnya diawali Jumat (21/9/2018) ketika panitia pelaksana menggelar upacara pengambilan dan pelepasan Kirab Api PORDA. Yang digelar di Rumah Datu Suppa (Marabombang, kelurahan Wt. Suppa) mulai pukul 07:30 wita.

Sama seperti halnya kirab Api Asian Games dan Asian Para Games beberapa waktu lalu di kota Makassar, saat  para siswa ikut menyambut kirab api obor yang kemudian berkeliling ke seluruh kecamatan di Kabupaten Pinrang. Menjelang dibawa masuk ke Stadion Bau Massepe, api PORDA tersebut disemayamkan semalam di rumah jabatan bupati Pinrang.

Sabtu (23/9) pagi di depan Masjid Agung Al Munawwir, Sekretariat Panitia, Ketua Umum Panitia Pelaksana PORDA XVI Kabupaten Pinrang Islamuddin memimpin acara pengibaran bendera kontingen yang akan berkibar selama perhelatan olahraga tersebut.

Pembukaan PORDA diawali dengan munculnya defile 24 kontingen kabupaten/kota di seluruh Sulawesi Selatan. Grup Drum Band SMA Negeri 1 Pinrang dengan gadis remaja yang cantik dan remaja putra yang gagah sejenak memainkan atraksinya di depan podium kehormatan di bawah cuaca yang cukup bersahabat saat langit tertutup awan mengawali penampilan defile kontingen yang tampil berdasarkan alfabetis, kecuali tuan rumah Pinrang yang muncul di penghujung peserta defile.

BANTAENG membuka kemunculannya di depan panggung kehormatan mengusung kontingen berkekuatan 586 orang. Kabupaten ini mengikuti 29 cabang olahrga (cabor), termasuk satu cabang eksebisi. Mantan tuan rumah PORDA XV/2014, Butta Towa ini mengandalkan cabor pencak silat, kempo, dan panahan. Dengan dana Rp 2 miliar yang digelontorkan mengikuti perhelatan ini, Bantaeng berharap memperbaiki posisi peringkatnya. Kontingen Bantaeng tak lupa mengembangkan satu spanduk besar yang berisi ucapan terima kasih kepada Prof.Dr.Ir. H.M.Nurdin Abdullah, M.Agr, yang memimpin Bantaeng selama dua periode dengan prestasi yang sangat gemilang.

BARRU yang untuk ke PORDA XVI konon menyediakan dana Rp 1,4 miliar mengirim kontingen berkekuatan 154 orang dengan 91 ofisial yang mengikuti 17 cabang olahraga. Barru hingga tulisan ini dibuat (24/9/2018) malam sudah mengantongi emas pada nomor balap sepeda putri.  Daerah ini mengaku hanya ingin menegakkan harga diri dalam mengukir prestasi olahraga.  Ketua KONI Barru, Abdul Muttalib Kadir, menargetkan  kontingen Barru manyabet  12 medali emas. “Selusin  medali emas jadi target kita. Selain itu, kita berharap peringkat kontingen Barru masuk dalam 10 besar peringkat Porda Sulsel tahun ini,” harapnya dan berujar akan memberikan bonus  Rp10 juta bagi peraih medali emas, perak Rp 5 juta, dan perunggu Rp 3 juta.

Bupati Barru, Suardi Saleh, yang melepas langsung kontingen meminta meminta kepada seluruh atlet yang terbagi dalam 17 Cabor agar menjunjung sportivitas.

BONE dengan dukungan dana terbesar kedua Rp 4 miliar setelah Kota Makassar tampil dalam defile dengan sangat memesona. Tidak heran jika dari 24 kontingen yang mengikuti defile, Bone sebagai juara I, disusul Kabupaten Luwu dan Kota Makassar pada peringkat II dan III. Ketiga pemenang ini memperoleh trofi. Bone mengikuti 25 cabor dengan nomor andalan menembak, judo,karate, dan tinju.

BULUKUMBA didukung dana Rp 1,5 miliar. Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali melepas kontingen daerahnya berkekuatan 200 orang, 22 September 2018. Dengan 18 cabor yang diikuti, Bulukumba berharap dapat masuk 10 besar peraih medali terbanyak di Pinrang.  Hingga berita ini disusun, Senin (24/9) malam, Bulukumba sudah meraih medali (perunggu) pertama atas nama Arjun Jamil pada cabor Senam.

ENREKANG hanya menargetkan memperbaiki posisi. Pada PORDA XV/2014 di Bantaeng, daerah ini berada di peringkat ke-23 dengan dua medali perunggu. Kali ini, daerah penghasil salak di Sulsel tersebut mematok target masuk 10 besar.  Didukung dana Rp 1,7 miliar, Muslimin Bando yang akan menakodai Enrekang dua periode itu berharap tiga medali dapat disumbangkan cabang karate yang diraih pada hari pertama PORDA Pinrang, yakni satu perak dan dua perunggu di cabang olahraga keras itu. Federasi Karate-do Indonesia (FORKI) Enrekang menargetkan meraih dua medali emas.

GOWA yang mengirim kontingen berkekuatan 368 orang mengiukuti 25 cabor dan kabarnya didukung dana sebesar Rp 1,5 miliar. Drs.Faharuddin, kadispora Kabupaten Gowa ketika diterima resmi Sekda Pinrang Islamuddin di Masjid Raya Al Munawir merendah dengan mengatakan, pihaknya akan menjadi tamu yang baik. ‘’Gowa hanya menyasar peringkat 5 dari urutan ke-9 ketika di Bantaeng,’’ ujarnya.

JENEPONTO meskipun dengan dana yang terbilang minim Rp 500 juta akhirnya menuju Pinrang dengan kekuatan 62 atlet plus 21 ofisial. Para atlet ini  berlaga pada 10 cabang olahraga. Tentu saja targetnya adalah memperbaiki posisi yang diperoleh ketika di Bantaeng 4 tahun silam.

KEPULAUAN SELAYAR didukung dana Rp 1,5 miliar, Bupati Basli Ali melepas kontingen daerahnya berkekuatan total 400 orang, 21 September 2018. Kepulauan Selayar akan mengikuti 15 cabang olahraga dari  28 cabor.  Selayar mengikuti satu cabang eksebisi, Anggar, sementara sepaktakraw termasuk salah satu andalan kabupaten kepulauan ini.
DSC_9006

KOTA MAKASSAR yang dari PORDA ke PORDA selalu bertengger di puncak klasemen peraih medali terbanyak, di Pinrang pun tetap dengan tekad semula. Menjadi juara umum. Dengan talangan dana – seperti yang dirilis salah satu media  Rp 19 miliar, Kota Makassar hadir di Pinrang dengan kontingen 520 orang dan mengikuti 28 cabang olahraga. Pada acara pembukaan, kota yang menyasar ‘’Kota Dunia’’ ini tidak lupa menampilkan atraksi dua barongsai yang penampilannya cukup memukau.

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘’Danny’’ Pomanto ketika melepas kontingen berharap para peserta mengasah skill dan bermain secara fair play untuk mendapatkan prestasi yang memuaskan. Ketua KONI Makassar, Agar Jaya menargetkan akan memboyong  275 perolehan Medali yang terdiri dari medali emas 125 buah, medali perak 78 buah dan medali perunggu  72 buah.

MAROS, yang dikenal dengan Butta Salewangan mengirim 20 cabang olahraga, Didukung dana Rp 1,3 miliar, daerah yang dipimpin Ir. Hatta Rahman ini tidak ingin bermuluk-muluk. Maros hanya membidik 10 terbaik dengan dukungan 190 atlet. Daerah ini mengandalkan dua olahraga keras, kempo dan tinju, sebagai tambang medali.

KOTA PALOPO yang pernah menjadi tuan rumah PORDA XI tahun 2002, kali ini mengirim 475 anggota kontingen. Dengan dana Rp 1 miliar, Palopo mengikuti 23 cabor dengan mengandalkan cabor dayung, bulutangkis sebagai ladang medali.

LUWU termasuk kontingen berbiaya rendah, Rp 350 juta, jika dibandingkan kontingen-kontingen lainnya yang rata-rata di atas Rp 1 miliar. Meski dengan dana minim, kabupaten ini mampu mengirim 300 anggota kontingen dan merapat di Pinrang 20 September 2018 malam. Kontingen yang 100 orang di antaranya adalah atlet  itu mengikuti 14 cabang olahraga.

LUWU TIMUR yang dikenal dengan nama Bumi Batara Guru, dengan dukungan dana Rp 2,5 miliar mengirim kontingen berkekuatan 130 orang Pinrang. Daerah yang dipimpin Ir. Thoriq Husler ini mengikuti 16 cabor, dengan mengandalkan cabang karate sebagai tambang medali. Hingga berita ini ditulis, Luwu Timur sudah menyabet dua medali emas di cabang olahraga keras tersebut.

LUWU UTARA yang dipimpin Indah Putri Indriani ini menyediakan dana terbesar kedua  Rp 4 miliar untuk berjuang pada 19 cabor dengan kekuatan kontingen 147 orang. Dengan motto ‘’Lutra Bisa, Lutra Maju’’, daerah ini mengandalkan cabor bola voli, atletik, dan dayung.

PANGKEP yang berjuluk ‘’Boledong’’ (bolu lemo, dan doang — udang) dengan dana Rp 2,5 miliar menyasar posisi 5 besar. Daerah yang pernah menjadi tuan rumah PORDA XIII/2010  tersebut mengirim kontingen berkekuatan 250 orang. Dari 24 cabor yang diikuti, Pangkep mengandalkan cabor judo, panjat tebing, darung, dan balap motor.

PAREPARE yang pernah menjadi tuan rumah PORDA tahun 1987, kali ini mengikuti 20 cabor dengan 165 anggota kontingen. Kota Bandar Madani ini memasang target tidak muluk-muluk. Didukung dana terbesar ketiga setelah Makassar dan Bone, Rp 2,5 miliar, kota ini  hanya menyasar 5 besar perolehan medali seluruh kontingen.

SIDRAP beberapa hari sebelum PORDA di Pinrang dimulai sempat dilanda prahara. Lantaran dana belum turun, meskipun kemudian turun juga sebesar Rp 1 miliar, daerah Nene’ Mallomo itu hampir saja tidak ikut PORDA. Namun Dollah Mando mampu mengirim 168 anggota kontingen yang berlaga pada 16 cabor.

SINJAI dengan dana Rp 2,1 miliar tidak main-main dengan PORDA kali ini.  Kabupaten ini mengirim duta olahraga berkekuatan 400 orang, termasuk atlet, ofisial, dan penggembira. Jika dirinci, duta sebanyak itu terdiri atas 180 orang atlet, 37 ofisial, dan 36 pelatih serta 21 manajer plus panitia 126 orang. Sinjai mengikuti 21 cabor. Dua cabor eksebisi diikuti Sinjai, yakni Anggar dan Pentaque. Dia   sedang mempersiapkan diri sebagai tuan rumah PORDA XVII/2022 sesuai keputusan Rapat Anggota KONI Agustus 2018. Andi Jefrianto Asapa memimpin langsung kontingennya yang diterima Sekda Pinrang Islamuddin di Masjid Agung Al Munawwir, Pinrang. Sinjai menyiapkan dana Rp 600 juta bagi peraih medali di Pinrang.

SOPPENG kali ini mengikuti 14 cabor. Jika jumlah cabor hanya sebanyak itu, memang tidak heran. Kontingen daerah kalong ini hanya didukung dana kontingen Rp 560 juta, Daerah yang dikenal dengan nama Latemmamala ini mengandalkan pencaksilat, tenis lapangan sepaktakraw, dan senam untuk mencoba merebut posisi 10 besar

TAKALAR mengirim kontingen berkekuatan kecil, 97 orang. Dengan dana Rp 1,5 miliar, daerah yang dipimpin Syamsari Kitta ini hanya mengikuti 10 cabor. Salah satu cabang andalan Takalar adalah tinju.

TANA TORAJA memang didukung dana yang minim Rp 400 juta untuk mengirim kontingen ke Pinrang, Namun, daerah wisata ini menargetkan masuk 5 besar dengan kontingen berkekuatan 145 atlet.   Kali ini Tana Toraja  mengikuti 11 cabang olahraga. Cabang-cabang yang diharapkan mendulang medali emas adalah atletik, renang, panahan dan bridge.

TORAJA UTARA  hanya menyasar 10 besar dengan dana yang minim, Rp 400 juta. Paembonan, nakoda daerah ini memimpin sendiri kontingen ini.

‘’Kami mengirim 400 anggota kontingen, tetapi 250 orang di antaranya adalah penggembira,’’ ujar pria kelahiran 18 November 1953 ini ketika diterima resmi Panitia PORDA Pinrang yang diwakili Sekda/Ketua Umum Panitia Islamuddin di Masjid Al Munawir Pinrang, Sabtu (22/9).

WAJO dengan dana sebesar Rp 900 juta mengirim kontingen berkekuatan 243 orang yang mengikuti 25 cabor. Targetnya hanya masuk 10-15 besar peraih medali terbanyak.

PINRANG selaku tuan rumah merupakan peserta defile terakhir yang tampil, meskipun secara alfabetis dia harus tampil setelah Pangkep. Selaku tuan rumah, Pinrang jelas tidak mau mengabaikan momen olahraga multi event ini dengan menorehkan prestasi.  Dengan 385 anggota kontingen yang berlaga pada semua cabor yang dipertandingkan, Pinrang memikul beban berat. Pasalnya, selain mengukir prestasi terbaik dibandingkan ketika di Bantaeng, daerah yang akan berganti nakoda ini juga harus menyukseskan penyelenggaraannya, sukses administratif, dan sukses ekonomi kerakyatan.  Bupati Pinrang Dr.Aslam Patonangi mengingatkan para atlet yang berlaga agar mengukir prestasi semaksimal mungkin.

Usai defile, 500 siswa beberapa SMP di Pinrang yang membawakan  Senam Tari Assiddingetta yang digarap oleh Sanggar Seni Lasinrang (S2L). Mereka juga membuat konfigurasi tulisan PORDA XVI dengan aneka warna bendera dan kostum. Mereka juga membawakan lagu dalam bentuk medley.

Cabang Olah Raga yang dipertandingkan pada Porda kali ini  Atletik, Balap Motor, Balap Sepeda, Biliar, Bola Basket, Volly Indoor, Volly Pasir, Bridge, Bulutangkis, Catur, Dayung, Futsal, Judo, Karate, Kempo, Menembak, Panahan, Panjat Tebing, Pencat Silat, Renang, Senam, Sepak Bola, Takraw, Softball, Tae kwon do, Tennis Lapangan, Tennis Meja dan Tinju.  Beberapa cabor lainnya bersifat eksebisi seperti anggar, petanque, gatebal, dan sebagainya.

Pemondokan 811

Pinrang menyediakan sedikitnya 811 lokasi pemondokan bagi para tamunya pada perhelatan ini yang konon kabarnya seluruh daerah merogoh koceknya sebesar Rp 56,2 miliar tersebut. Belum lagi pihak Pemerintah Provinsi Sulsel menggelontorkan dana sekitar Rp 20 miliar bagi penyelenggaraannya yang dikelola oleh KONI Sulsel dan Panitia Pelaksana Kabupaten Pinrang.

Pemondokan itu tersebar di Kecamatan Watang Sawitto, Peleteang, Tiroang, dan Mattiro Bulu. Sejumlah hotel juga sudah full booked, yakni 14 hotel dan 9 penginapan di Bumi Lasinrang tersebut. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Kadis Paspor) Pinrang Aswadi mengatakan, misalnya saja Kabupaten Wajo menempati 35 tempat di Kecamatan Watang Sawitto, Toraja Utara 30 di Kecamatan Peleteang,

“Kami siapkan penginapan yang jumlahnya sesuai dengan surat kontingen dari masing-masing kabupaten/kota,” katanya.

Kadis Kominfo Pinrang Zainal menyebutkan, lokasi penginapan yang disiapkan itu berada di rumah-rumah warga. Lokasi tepatnya pun telah di-input pada beberapa di aplikasi Porda XVI/2018 Sulsel.

Masyarakat yang membanjiri Stadion Bau Massepe tidak mau bergeser, karena ingin menyaksikan penampilan bintang Dang Dut Indonesia asal Masamba Luwu Utara, Evi Masamba yang membawakan beberapa nomor lawasnya hingga menjelang hari kian gelap. Penampilannya disambut sorakan dan teriakan gembira penonton yang sudah penasaran menanti kehadiran bintang nyanyi yang juga pemain sinetron tersebut. Sesekali Evi yang nama lengkapnya Evi Anggraini dan lahir di Desa PattimangKecamatan MalangkeKabupaten Luwu Utara7 Mei 1991 tersebut juga mengajak penonton ikut menyanyi dan bergoyang bersama dengannya. Evi membawakan sedikitnya empat buah lagu, di antaranya Terajana, Syantik, Goyang Dua, Jari, dan lagu Asian Games yang kini cukup viral.

‘’Saya merasa bangga bisa tampil di sini. Terima kasih atas kepercayaan dan sambutan meriahnya,’’ ujar Evi yang untuk penampilannya itu diberi imabalan Rp 50 juta oleh panitia.

Evi dikenal dengan vokal khasnya yang tinggi dan bening. Ketika masih berkompetisi di D Academy (musim kedua), Dia termasuk salah satu kontestan yang paling sering mendapatkan standing ovation termasuk dari D’Band yang bertindak sebagai band pengiring di acara tersebut.  Salah satu penampilah Evi  yang paling memikat adalah ketika ia membawakan lagu Bumi pun Turut Menangis milik Rita Sugiarto di babak wildcard D Academy (musim kedua).

Gadis Masamba ini memiliki suara yang berkarakter, berciri khas, bening dan bersih, fleksibelpowerfull, suara soprannya sangat baik dan tentunya suara yang merdu. Sisi lain, Evi Masamba memiliki kulit yang eksotis, terlihat seperti artis luar negeri. Bahkan dia sering dimiripkan dengan Naomi CampbellNicki MinajMichelle Obama dan Rihanna.

 Dia juga memiliki selera humoris yang tinggi. Adapun singel perdana Evi  yang bertajuk Muara Hati diciptakan oleh Nur Bayan, dan dirilis pada pertengahan tahun 2015.

Selain menggeluti dunia tarik suara, Evi juga memulai debutnya di dunia akting dengan membintangi beberapa film televisi bersama beberapa selebritas kondang. Tentu saja bergenre humor. Ha..ha.. (mda).

 

BAGIKAN
Berita sebelumyaMakassar ikuti Lomba Olahraga Unik di Porda Pinrang
Berita berikutnyaKetua DPRD Makassar Hadiri Ultah ke 11 Koran Sindo
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here