
Indonesia bagai setitik surga yang diturunkan tuhan di muka bumi. Buktinya, negeri nan elok dan permai ini, memiliki pesona alam begitu eksotik. Bukan hanya itu, bumi nusantara ini juga memiliki beraneka ragam budaya. Salah satu keindahan alam itu ada di Mamuju, Sulawesi Barat!!
Mamuju. Ya, Mamuju. Ibukota Provinsi Sulawesi Barat ini, selain menjadi salah satu jembatan ekonomi atau pun budaya Kota Palu dan Makassar, juga memiliki berbagai destinasi wisata cukup menarik untuk dikunjungi. Mulai dari wisata alam, wisata pantai, wisata budaya hingga wisata kuliner. Semuanya memiliki daya tarik dan keunikan masing-masing, sehingga layak dikunjungi.
Topografi wilayahnya di tepi barat pulau Sulawesi ini, disuguhi pesisir pantai yang indah. Sementara di sisi timur, terlihat pegunungan yang berbatasan dengan Gunung Adang Batambalo. Baik pesisir pantai, maupun pegunungan menjadi daya tarik sebagai obyek wisata mempesona.
Keindahan alam di kabupaten yang dipimpin H. Irwan Satya dan Putra Pababari, S.H., M.T.P ini, ditambah keberagaman tradisi, dipadu penduduknya yang heterogen, dan beragam agama.
Sekalipun dominan etnik Mandar dengan sub-etnik Bugis, Makassar, Jawa, Toraja, dan daerah lain, namun mereka hidup rukun dan damai. Disinilah menjadikan daerah ini tidak pernah sepi dikunjungi.
Misalnya saja, jika Kota Makassar memiliki pantai tak berpasir, Losari, maka Mamuju pun tak mau kalah. Kota ini memiliki Pantai Manakarra. Pantai ini menjadi public space bagi warga, baik untuk sekadar nongkrong, berolahraga, maupun menikmati keindahan pantai, sembari berwisata kuliner–enak dan mengundang selera makan.
Berada di pantai Manakarra– hasil gagasan Bupati Suhardi Duka dan diresmikan pada, 2 September 2015 itu, terasa damai. Pengunjung kepingin berlama-lama memanfaatkan berbagai spot untuk berfoto ria. Terlihat tulisan besar Pantai Manakarra. Ada pula gong perdamaian, hingga payung-payung hidrolik—seakan pengunjung berada di pelataran Masjid Nabawi, Madinah.

Di pantai ini, berjejer warung-warung di sepanjang bibir pantai. Para pedagang menawarkan hangatnya kopi atau segarnya buah kelapa. Pantaiini ramai mulai pukul 16.00 Wita hingga malam hari. Seperti masyarakat di sekitar pantai, di pantai ini menjadi tempat berkumpulnya anak muda, pria dan wanita. Tetapi sebenarnya, tidak hanya para anak muda saja yang berkunjung ke pantai ini, tetapi banyak juga para orang tua yang datang ke sini.
Selain Pantai Manakarra, ada pula Pantai Lombang Lombang. Berada di pantai ini, pengunjung memanfaatkan waktu senja untuk menyaksikan dengan mata kepala sendiri, betapa keindahan matahari yang perlahan-lahan memasuki perut bumi. Mengagumkan.
Bedanya pantai ini dibandingkan lainnya, karena ada hampir di sepanjang pantai terlihat hamparan pasir hitam yang halus. Di pantai ini pula, pengunjung dapat memanfaatkan kesempatan melakuan diving, hingga voli pantai. Bahkan, ada juga yang menggelar konser.

Terdapat pula Pulau Karampuang. Luasnya sekitar 6 ha. Pulau ini menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara. Di pulau ini, tersimpan kekayaan biota laut alami yang begitu banyak. Untuk memanjakan pengunjung, pulau ini dilengkapi berbagai permainan. Diantaranya, diving, dan snorkeling. Ada pula sumur jodoh, dan Goa Lidah dengan mulut goa agak kecil.
Tak jauh dari pulau Karampuang, terlihat kemolekan pantai Rangas. Di sini, ada hamparan pohon kelapa dan palem. Gazebo – gazebo tertata demikian rapi.
Begitu pula pantai Dato. Pantai ini tidak sekadar memiliki air laut yang jernih, serta tebing karang setinggi 25 meter yang indah, melainkan memiliki pasir putih yang bersih.
Pemandangan bawah laut di pantai bernuansa tropis ini demikian indah. Di dalamnya terlihat terumbu karang dan biota laut yang terjaga ekosistemnya. Di pantai ini pengunjung terasa terhipnotis, lantaran melihat kemahakuasaan sang pencipta. Sunset yang terlihat jelas di atas puncak tebing.
Jika pengunjung selesai mengunjungi obyek wisata pulau, bisa mampir untuk melihat keunikan air terjun Indo Ranuang. Tidak jarang para pengunjung mancanegara ke sini sekadar menyaksikan keunikan air terjun ini. Selain jernih, juga suasana sejuk. Keasrian alamnya tetap teraga. Makanya, di sini, pengunjung bisa memanfaatkan waktu berenang di dekat air terjun atau sekitar sungai.
Sebaliknya, salah satu tempat yang boleh dibilang tidak nampak seperti tempat wisata, namun disini tidak kalah hitsnya dengan wisata lainnya di Mamuju. Namanya, Anjoro Pitu– Kelapa Tujuh. Tempat ini berupa perbukitan.

Di puncak pas di sisi timur Anjoro Pitu terpajang tulisan besar “Mamuju City”. Landmark ini terlihat jelas dari kota Mamuju dan Anjungan Pantai Manakarra, serta menjadi daya tarik tersendiri. Di malam hari, pengunjung sengaja datang hanya sekadar melihat keindahan keseluruhan Kota Mamuju yang bersilau lampu. Sungguh indah! (din pattisahusiwa-bs)