Namlea, Inspirasimakassar.com :

Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Provinsi Maluku XXVIII resmi dibuka Gubernur Maluku, Murad Ismail. Ditandai dengan pemukulan beduq di lapangan Bupolo Kota Namlea, Kabupaten Buru, Jumat, 14 Juni 2019.

Gubernur didampingi Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno, Bupati Buru Ramly Umasugi, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku, Fesal Musaad, Ketua LPTQ Maluku, Ismail Usemahu, Ketua MUI Maluku, Abdullah Latuapo.

Sejumlah kepala daerah, di antaranya Bupati Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon, Bupati Maluku Tenggara, M.Taher Hanubun, Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), M. Yasin Payapo, Bupati Seram Bagian Timur (SBT) Abdul Mukti Keliobas pun hadir.

Dalam sambutannya, Gubernur bukan saja kecewa, tetapi bahkan tidak kuasa menahan sedih, hingga meneteskan air mata. Tidak lain karena, dirinya melihat defile di panggung kehormatan MTQ, peserta MTQ dari Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) jumlahnya sedikit.

“Jumlah peserta yang mengikuti MTQ dari Kabupaten Maluku Tengah sangat sedikit. Padahal jumlah masyarakat muslim Kabupaten Malteng terbanyak dari 11 kabupaten kota se Maluku,” ujar Muradnya Ismail, dengan suara serak.

Bahkan dirinya menyebutkan, jumlah peserta MTQ dari Kabupaten Malteng tidak jauh beda dengan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang penduduk muslimnya sedikit.

“Jumlah peserta MTQ dari Malteng tidak beda jauh dengan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang penduduk muslimnya sangat sedikit. Saya memberikan apresiasi kepada Bupati MBD, Benyamin Thomas Noach karena mengirimkan peserta kafilah MTQ,” puji Gubernur di sambut riuh tepukan tangan peserta.

“Saya sangat kecewa dengan kafilah dari Kabupaten Maluku Tengah. Saya tidak bisa menyimpan perasaan saya, tadi ketika peserta dari Maluku Tengah lewat,” tegasnya

Bupati Kabupaten Maluku Tengah, Tuasikal Abua dan Wakil Bupati Malteng, Marlatu Leleury, juga kalangan anggota DPRD Malteng tidak terlihat batang hidungnya pada kegiatan tersebut.

“Kabupaten Maluku Tengah ini luar biasa penduduknya. Bupatinya juga tidak mendukung kafilah dari Maluku Tengah. Ini membuat saya agak kecewa melihat kontingen dari Maluku Tengah. Saya apa adanya, tadi saya
duduk air mata saya keluar ketika kamah dari Maluku Tengah,” ungkapnya

“Saya tidak bisa menyimpan apa yang menjadi perasaan saya. Dan saya tidak tutup-tutupi, karena nanti bisa menjadi penyakit buat diri saya,” tambah mantan Komandan Brimob ini.

Gubernur menghimbau kepada Pemerintah Daerah di Kabupaten/Kota serta Kanwil Kemenag dan jajarannya sebagai ujung tombak, agar memberikan porsi anggaran pembinaan yang pantas untuk meningkatkan kualitas pembinaan yang lebih profesional dan bermutu. (*)

BAGIKAN
Berita sebelumyaSambut Asesor BAN-PT Komunikasi Unismuh Evaluasi Borang Prodi
Berita berikutnyaMenakar Calon 01 Dari Luar di Pilkada 2020
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here