Makassar, Inspirasimakassar.id: Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota  Makassar benar benar menjadi rujukan BAZNAS lainnya di tanah air. Mengapa? Ya, lantaran, lembaga pemerintah nonstruktural  beralamat di Jalan Teduh Bersinar Nomor 5 Makassar ini, tidak sekadar menjadi tempat belajar  bagi BAZNAS di Sulawesi Selatan semata, melainkan di sejumlah provinsi.

BAZNAS lain yang berlajar ber-BAZNAS di Makassar, di antaranya BAZNAS Provinsi Sulawesi Barat—yang berguru penggunaan aplikasi Sistem Informasi Manajemen BAZNAS, atau SIMBA, Senin 15 Mei 2023, BAZNAS Metro Bandar Lampung, BAZNAS Kabupaten Tanggamus di Provinsi Lampung, BAZNAS  Provinsi Gorontalo– Senin, 28 Maret 2022, BAZNAS Kota Bontang–Kalimantan Timur– (Kamis, 3 Maret 2022, dan lainnya.

Senin, 22 April hari ini misalnya, lembaga Amil terpercaya yang dipimpin lima komisioner  andal, yakni HM.Ashar Tamanggong (ketua), Ahmad Taslim, H.Jurlan Em Saho’as, H.Waspada Santing, H.Syahruddin Mayang—masing masing wakil ketua I,II,III, dan IV, di sela sela menerima pimpinan BAZNAS Kota Palopo. Turut mendampingi Kabag I (Astin Setiawan), Kabag III (Badal Awan), dan Kabag IV (Andi Fifi Nurinda Ragani).

Pertemuan yang berlangsung penuh keakraban itu juga dihadiri dua pembina Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid, yakni UPZ Masjid Darul Muttaqin Minasaupa, dan UPZ Masjid Nurul Jihad kompleks IDI Makassar. Hadir pula Wakil Ketua II BAZNAS Kepulauan Selayar, Leonardo M Siregar,S.Pi.M.Si.

Ketua BAZNAS Kota Palopo, As’ad Syam didampingi Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan – Sumarsono, SE dan Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan– Drs. H. Muslimin,  M.Si, mengakui, BAZNAS Makassar memiliki keunggulan sangat luar biasa. Makanya, dirinya bersama pimpinan BAZNAS di daerah kesultanan Luwu itu menyatukan tekad untuk menggali potensi  penerimaan zakat, khususnya mal–atau zakat yang wajib dikeluarkan setiap muslim yang memiliki harta melebihi nisab (batas minimal) dan telah mencapai haul–masa kepemilikan selama satu tahun.

As’ad Syam mengemukakan, tujuan belajar ke BAZNAS Makassar,  untuk menggali bagaimana hubungan BAZNAS Makassar dengan UPZ  yang berpangkalan di masjid. Pasalnya, pencapaian maksimal atas pengumpulan zakat maal oleh UPZ di setiap masjid di Kota Daeng ini begitu besar.

Di sisi lain, kedatangannya ke BAZNAS Makassar, lantaran berbagai programnya telah “merangsang” mereka agar setelah kembali, bisa diaplikasikan, utamanya dalam menggali berbagai potensi zakat di Palopo.

Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Madah (UGM-1997) dan Magister  Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar 2018 ini juga penasaran akan kiat kiat BAZNAS Makassar merangkul UPZ masjid di kota yang dipimpin Moh.Ramdhan Pomanto ini.

Di bagian lain As’ad Syam menyebutkan, di kota yang kini dipimpin Penjabat Walikota Asrul Sani, SH., M.Si itu hanya terdapat 204 masjid. Sebanyak 150 di antaranya, baru memiliki UPZ masjid.  Dan penerimaan di UPZ UPZ tersebut masih didominasi zakat fitra.

“Sesuai target dari RKT tahun ini, sekitar Rp1 miliar. Tetapi baru Rp559 juta. Dan penerimaan paling tertinggi hanya Rp16 juta zakat maal,” ujarnya, seraya mengharapkan, BAZNAS Makassar dapat menularkan strategi, dan kiat kiat sukses merangkul UPZ masjid.

Di hadapan tamunya, baik ketua, maupun empat wakil ketua BAZNAS Makassar sama sama mengemukakan, pihaknya  sendiri tidak tahu, mengapa BAZNAS kabupaten, dan kota lainnya di tanah air selalu menjatuhkan pilihan ke BAZNAS Makassar.  Sekalipun demikian, pihaknya tetap bersyukur bisa berbagi pengalaman, bisa berbagi kiat sukses ber-BAZNAS. Utamanya, membangun komitmen yang kuat dengan para  muzakki, termasuk UPZ Masjid.

Selain UPZ Masjid, BAZNAS Makassar bukan saja memiliki kemampuan mengelola, melainkan dapat menjalin kerjasama yang baik lintas sektoral, utamanya dengan pemerintah kota, hingga aparat keamanan—salah satunya dengan Polres Pelabuhan Makassar. Dan, saat ini sedang membangun komunikasi intensif dengan Polwiltabes Makassar.

Di hadapan rombongan, kelima komisioner BAZNAS Makassar juga menjelaskan, keberhasilan badan yang dilantik Walikota Makassar, Moh.Ramdhan Pomanto, pada April 2021 lalu, bukan kerja orang perorang semata, melainkan kerja tim yang maksimal. Yakni, melibatkan seluruh komponen, utamanya pemerintah Kota Makassar, berbagai lembaga pemerintah, termasuk  masyarakat, dan para muzakki. Tentunya melalui sosialisasi yang intensif

Di sisi lain, berbagai program unggulan yang lahir dari rahim BAZNAS Makassar punya dampak begitu besar.  Sebut saja,  Saudagar Tangguh Baznas yang dikemas dalam bentuk Bantuan Operasional Dhuafa Produktif, atau BOS’DP.

 Bantuan Operasional Dhuafa Produktif ini, setidaknya karena  kebanyakan pelaku UMKM, kurang memiliki kemampuan atau kecakapan meningkatkan produktivitas. Malah, masih ada pelaku ekonomi kecil ini menjatuhkan pilihan kepada rentenir. Akibatnya, keuntungan mereka dihabiskan untuk membayar utang.

Program lainnya adalah, memberikan bantuan pendidikan bagi anak anak kaum dhuafa mulai SD, SMP, MIN, MTsN, MAN, hingga S1. Sunatan massal. Dan, pembagian makanan di kantong kantong kemiskinan, perkampungan kumuh, hingga di emperan emperan jalan dan emperen toko. Program ini dikemas dalam program SeJuTa.

 “Dalam menjalankan semua program tersebut, BAZNAS Makassar juga melibatkan seluruh komponen, utamanya pemerintah Kota Makassar, berbagai lembaga pemerintah, organisasi kemasyarakatan  hingga para muzakki, dan tentunya para pengurus UPZ masjid. Dengan demikian, mereka bisa melihat secara langsung program BAZNAS Makassar. Dari sinilah, baik UPZ masjid, dan lainnya tergugah, lantaran bantuan yang disalurkan tepat sasaran,” tutur Ashar Tamanggong.

Selain itu, BAZNAS Makassar juga  memiliki sederet program, utamanya di bidang kesehatan, kemanusiaan, dakwah dan advokasi, serta ekonomi. Kelima program ini, tidak boleh keluar dari delapan golongan penerima. Yakni, fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharimin, fisabilillah dan ibnu sabil. Dan tentunya, dalam menjalankan program kerja tahunan, wajib hukumnya  BAZNAS berpegang teguh pada tiga aman. Yakni, Aman Syar’i, Aman Regulasi dan Aman NKRI.  (din pattisahusiwa-tim media baznas makassar)

BAGIKAN
Berita sebelumyaPemkab Maros Gelar Peringatan Hari Bumi Sedunia
Berita berikutnyaPemkab Maros Gelar Upacara Peringatan Hari Otoda Ke-28
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here