Makassar, Inspirasimakassar.com:

Aksi premanisme pendukung paslon nomor urut satu, Danny Pomanto-Fatmawati, kembali terjadi. Setelah menjadi dalang menikam pendukung paslon nomor urut dua, APPI-Rahman, pendukung paket dengan jargon ADAMA itu kini dilaporkan menganiaya seorang ibu rumah tangga (IRT). Korban disinyalir merupakan pendukung paslon nomor urut tiga, DILAN.

Insiden penganiayaan itu terjadi di sekitar lokasi pertemuan Ketua RT di villa milik DP-sapaan akrab Danny Pomanto, yang terletak di Dusun Tokka, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Sabtu petang (14/11). Pelaku sempat menyeret korban hingga 15 meter ke depan toilet hanya untuk menginterogasi sang IRT gegara mengambil rekaman video di sekitar lokasi kejadian.

Korban bernama Sitti Roslina bercerita, dirinya datang ke lokasi bersama anaknya untuk mengantar sang ibu, Raja Lawang, yang merupakan Ketua RT BTN Manggatiga, Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar. Adapun video rekaman yang dibuatnya di lokasi untuk dikirim ke suami yang berada di Palu, Sulteng.

Ia mengaku tidak habis pikir mengapa pendukung DP sekejam itu terhadap dirinya. Di depan buah hatinya, Sitti Roslina diperlakukan seperti orang yang sudah melakukan kejahatan. Padahal, dirinya sebatas mengambil video untuk melaporkan lokasi keberadaanya kepada sang suami yang bekerja di Palu.

Tindakan pendukung DP itu terkesan mencurigakan. Terlebih, ia mengumpulkan Ketua RT lantas melarang barang-barang tertentu, seperti ponsel, kacamata dan jam tangan. Sitti Roslina yang berada di area parkir pun diperlakukan sebagai penjahat hanya karena mengambil rekaman video.

“Gara-gara rekaman video itu, beberapa orang, ada yang pakai baju oranye bertuliskan ADAMA memegang tangan saya, lalu menarik hingga ke depan toilet. Di situ, ada orang yang langsung mengambil HP dan KTP saya. Ada juga yang memfoto dan bertanya-tanya. Salah satunya bilang kamu tim paslon lain, kamu busuk tetap busuk,” ujarnya, Minggu (15/11).

Atas perlakuan pendukung DP itu, Sitti Roslina mengaku hingga kini masih trauma. Kedua lengannya pun masih sakit akibat cengkeraman dari pendukung paslon nomor urut satu yang sempat menyeretnya sejauh kurang lebih 15 meter 

Sitti Roslinah menyampaikan demi keadilan, pihaknya sudah melaporkan kejadian itu ke Polres Maros dan berharap bisa diproses. Apa yang dilakukan pendukung DP dinilainya sangat keterlaluan. Mereka tidak punya hak menghakiminya hanya karena mengambil rekaman video.

“Sampai sekarang pergelangan tangan kanan dan tangan kiri saya masih sakit, pun saya masih trauma dan takut atas kejadian kemarin. Makanya saya sudah melaporkan ke kepolisian untuk mendapat perlindungan dan agar kejadian itu bisa diproses hukum,” tutupnya. (hadi)

BAGIKAN
Berita sebelumyaPatroli Malam, Polda Sulbar Sasar Pelanggar Prokes
Berita berikutnyaCamat Polsel Apresiasi Workshop Administrasi Perkantoran KKP Fisip Unismuh Makassar
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here