Mamuju, Inspirasimakassar.com:

Hearing dialog adalah merupakan salah satu bentuk kegiatan eksternal anggota DPRD Sulbar yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Kegiatan ini diarahkan bagaimana anggota DPRD selaku keterwakilan Rakyat di lembaga Legislatif dalam menciptakan  pengabdian kepada masyarakat.

Hearing dialog bertujuan menjalin silaturahmi, komunikasi, mendapatkan masukan, bagaiman memperoleh gambaran umum pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor  sekaligus untuk mendapatkan gambaran terkait pembangunan Desa. Hearing dialog juga sekaligus sebagai bentuk sosialisasi kegiatan DPRD Sulawesi Barat.

Pemerintah pun dalam hal ini harus lebih terbuka, akuntabilitas, transparan dalam mengahapi iklim yang berkembang di masyarakat. Rencana pembangunan mestinya melibatkan partisipatif serta peran serta masyarakat. Tanpa dukungan dan peran serta berbagai lapisan masyarakat maka pembangunan yang akan dilaksakan menjadi kurang efektif dan dapat menumbuhkan bias-bias negatif dari masyarakat itu sendiri tentunya.

Kegiatan hearing/dialog Muhammad Hatta Kainang, politisi partai Nasdem ini di helat di Desa Tammajarra, Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju (28 s/d 30/10-2020), dihadiri sejumlah masyakat dari berbagai perwakilan, tokoh Agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan serta dari berbagai elemen masyarakat lainnya.

Hearing/Dialog digelar legislator Sulbar yang juga adalah mantan Advokad handal ini dilaksanakan pada tahap ke III masa sidang I tahun 2020 dengan mengusung tema ” MEMBANGUN DESA”.

Dalam pemaparannya terkait pembangunan Desa, Muhammad Hatta Kainang menjelaskan, bahwa pembangunan pedesaan merupakan bagian penting dalam pembangunan Nasional, sebuah mata rantai yang tak bisa dipisahkan, mengingat sebahagian penduduk negeri ini mendiami kawasan pedesaan. Pembangunan pedesaan bersifat multi dimensional dan multisektor. Oleh karenanya dibutuhkan keterpaduan dan keterkaitan dalam pelaksanaan  secara administratif.

Hatta Kainang lebih lanjut, berbagai upaya terus digencarkan pemerintah secara bertahap  dalam memacu pembangunan pedesaan di berbagai sektor, seperti; peningkatan sektor ekonomi produktif, peningkatan sumber daya alam dan teknologi tepat guna, prasarana jalan, irigasi, listrik, air minum, fasilitas pendidikan, kesehatan, peningkatan ketahanan pangan, telematika dan berbagai sektor lainnya.

Dalam hubungannya dengan percepatan dan pemerataan pembangunan Desa, pemerintah secara sungguh-sungguh serta berkesinambungan telah menggolontorkan dana desa, yang tiada lain peruntukannya guna meningkatkan, memajukan ekonomi pedesaan.

“Tujuan pembangunan pedesaan secara spasial adalah terciptanya kawasan pedesaan yang mandiri, berwawasan lingkungan, selaras, serasi, dan bersinergi dengan kawasan-kawasan lain melalui pembangunan holistik dan berkelanjutan untuk menciptakan masyarakat yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera” papar Hatta Kainang di hadapan peserta hearing/dialog.

Dari hasil kegiatan ini, langkah-langkah kebijakan yang telah dicapai secara umum untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat adalah; Meningkatkan efektivitas pengentasan kemiskinan di pedesaan melalui program PNPM Mandiri pedesaan, mewujudkan pemerintahan Desa dan Kelurahan yang demokratis dan partisipatif, mewujudkan produktivitas dan usaha ekonomi produktif masyarakat yang maju, mandiri dan berorientasi pasar didukukung lembaga keuangan mikro pedesaan dan meningkatkan sumber daya alam dan teknologi tepat guna berwawasan lingkungan. (sabar)

BAGIKAN
Berita sebelumyaPersonil Polres Pasangkayu Operasi Zebra di Jalan Trans Sulawesi Pedanda
Berita berikutnyaBKMT Sulbar Launching Program Jum’at Berkah
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here