
Kepulauan Selayar, Inspirasimakassar.id:
Setelah vakum beberapa tahun, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Kepulauan Selayar menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan umat dan menyebarkan syiar Islam melalui program intensif pembinaan muallaf. Ade Yufita Sari, di Kampung Tana Bau Tiju’, Dusun Polebunging Timur, Desa Polebunging, Kecamatan Bonto Manai, salah satunya.
Pembinaan mualaf, utamanya penguatan spiritual dan sosial kepada Yufita Sari yang baru memeluk Islam ini, merupakan salah satu dari delapan asnaf (golongan penerima zakat) yang menjadi fokus lembaga pemerintah nonstruktural di kabupaten kepulauan di selatan Sulawesi Selatan tersebut.
Pasalnya, selama ini, setelah yang bersangkutan “diislamkan” tak ada lagi komunikasi yang dilakukan dengan para penggiat agama, baik Kemenag, MUI, Forsam (Forum Silaturrahim Antar Muballigh).
Karena itu, Saiful Arif, Wakil Bupati Kep. Selayar periode 2010 – 2015 dan Periode 2021 – 2024, yang baru direkrut Baznas, tiga bulan belakangan ini, berinisiatif untuk memulai pembinaan dengan memanfaatkan Semangat Proklamasi Kemerdekaan RI.
Didampingi Waka 3 Andi Baso, Waka 2 Leonardo M. Siregar, dan Bendahara Chairil Nurdin, Rabu, 30 Juli 2025 pagi, Saiful Arif berkunjung ke kediaman Muallaf Ade Yufita Sari, untuk bersilaturrahim, sekaligus membawa paket berupa uang tunai, beras, serta telur dan minyak goreng.
Keberhasilan program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas keagamaan dan ekonomi mualaf asal Provinsi Jambi itu, tetapi juga memperkuat jalinan persaudaraan dan keharmonisan di tengah masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar. Pertemuan itu berjalan santai, dalam metode dialogis.
Didampingi suaminya, Andi Ahmad, dan mertuanya, dan Kepala Dusun setempat, Ade Yufita Sari, berkisah, dia berasal dari Jambi, merantau ke Papua, lalu keduanya bertemu dan berkenalan. Seiring berjalannya waktu, Ade Yufita menemukan hidayah dan memutuskan untuk memeluk Islam di tanah rantau.
“Setelah kami berdua sepakat menikah, maka kami kembali ke Selayar. Awalnya, saya titip Fita di rumah Kepala Dusun,” tutur Andi Ahmad, mengenang awal kehidupannya menyongsong pembentukan rumah tangganya.
Tahun 2024 Ahmad kemudian membawa Fita ke Benteng, dan diislamkan di Masjid Agung Al Umarain oleh Ketua MUI, H. Arfang Arief disaksikan Imam Desa Polebunging, Asmunawir Arif. Setelah itu, baru kami nikah. Kini keduanya memiliki seorang anak yang berusia lebih setahun.
Pada malam hari sebelum mengunjungi Fita, Saiful Arif didampingi Leonardo M. Siregar meluangkan waktu, berkunjung ke Denta Larra yang diislamkan di Masjid Babussaadah, tahun 2022 yang lalu, di Dusun Boneapara Desa Parak, untuk bersilaturrahim, mengantar pket dan melakukan pembinaan.
Kepada pewarta, Saiful Arif menambahkan, setelah para muallaf dikunjungi, diantarkan paket dan diberi bimbingan singktaat di alamatnya masing masing, dalam rangka memperingati Maulid Nabi mendatang, para muallaf akan diundang ke Kantor BAZNAS di kompleks Masjid Agung untuk bersilaturrahim dan tatap muka.
Pertemuan tersebut nantinya juga dihadiri MUI dan Kemenag sebagai pembimbing, dilanjutkan dengan pembentukan Muallaf Centre, sebagaimana yang disarankan para Pimpinan BAZNAS Kepulauan Selayar yang diketuai oleh H. Odding Karim, SH.
Tujuan utama pertemuan itu nantinya, guna memastikan agar para mualaf tidak hanya kokoh imannya, melainkan juga mandiri secara ekonomi, dan mampu beradaptasi secara harmonis dalam tatanan sosial masyarakat Selayar. Dengan demikian, mereka diharapkan dapat menjadi bagian produktif yang turut berkontribusi bagi kemajuan daerah.
Pertemuan itu juga dapat menjadi jembatan bagi para mualaf untuk menemukan kenyamanan dan kekuatan dalam keislaman mereka, serta menjadi warga negara yang baik dan bermanfaat bagi lingkungannya. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat luas, sangat kami harapkan untuk menginginkan program mulia ini. (leo)