Sepuluh Bupati bersama pasangannya dilantik Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mewakili pemerintah pusat di halaman kantor gubernur, Jalan Urif Sumohardjo, Rabu 17 Pebruari 2016. “Pelantikan, diselingi guyuran hujan bertanda baik,” tutur gubernur dua periode ini. Islam menjelaskan, “Allahumma soiban naafi’an”. Dan kami turunkan dari langit air yang diberkahi (mubaraak).Qaaf:9. Begitu pula, dalam falsafah Bugis-Makassar, hujan bisa dimaknai sebagai tanda kehidupan. Salah stau bukti, saat dirinya dilantik sebagai gubernur bersama Agus Arifin Nu’mang pun disertai hujan deras. Hasilnya, tingkat penghidupan masyarakat Sulsel terus meningkat.
Mengingat hujan bertanda kebaikan, maka ke-10 pasangan bupati tetap melangkah memasuki area pelantikan dengan suka cita. Bahkan, bupati perempuan pertama di Sulsel, Indah Putri Indriani, terpaksa harus mengangkat rok yang membelitnya, agar tidak kena percikan becek. Bupati lainnya, memilih melompat, saat mendapat genangan air. Terlihat pula, sejumlah ajudan hendak memayungi bos mereka.
Selain pelantikan, juga dilakukan pemasangan tanda pangkat jabatan dan penyematan tanda pejabat, serta penyerahan Surat Keputusan dari Menteri Dalam Negeri, atas nama Presiden.Dilanjutkan, penandatanganan berita acara pelantikan, dan penandatangan pakta integritas.
Syahrul Yasin Limpo mengharapkan, pelantikan ditengah-tengah guyuran hujan bermakna sebagai momentum menghadirkan akselerasi lebih baik dalam banyak hal. Karena itu, dipundak ke-10 pemimpin daerah yang baru memenangkan Pemilukada serentak, 9 Desember 2015 silam, diharapkan membawa tingkat penghidupan yang lebih baik.
“Semoga besok rakyat lebih sejahtera, dan selalu damai. Semoga nilai-nilai budaya dan adat Bugis – Makassar menghadirkan stabilitas politik, sosial kemasyarakat yang lebih baik. Masyarakat sejahtera dan damai. Dan, yang lebih penting, berkat nilai-nilai keadatan dapat menghadirkan stabilitas politik dan keamanan yang lebih baik pula,” demikian mantan bupati Gowa dua periode ini.
Saat dilantik sebagai bupati dan wakil bupati, maka pengalihan tanggungjawab negara berada ditangan mereka. Disaat itulah, masyarakat mengharapkan lahir kejutan-kejutan besar, demi kemasalahatan dan kepentingan seluruh masyarakat. Bukan, untuk kelompok tertentu. Bukan pula bagi pendukung, tim pemenangan, atau relawan, hingga keluarga. Melainkan menjadi tonggak dan sejarah awal menjalankan roda pemerintahan.
Sekaitan dengan itu, Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini meminta kepada tim sukses agar tidak terlalu berharap kepada bupati-wakil bupati yang baru dilantik. Dia bahkan mengingatkan agar tim sukses siap-siap untuk kecewa. Pasalnya, setelah pelantikan, biasanya para tim sukses memiliki banyak keinginan.
Karenanya, setelah pelantikan, maka sudah tidak perlu ada lagi tim-tim pemenangan. Sudah tidak ada lagi relawan-relawan, atau sejenisnya. Termasuk, sudah tidak ada lagi kubu-kubuan. Pasalnya, pesta demokrasi lokal lima tahunan itu telah membuahkan hasil. Pesta itu telah selesai. Makanya, mendukung maupun tidak, sejatinya sudah harus bersatu mendukung bupati.
Penegasan Syahrul cukup beralasan. Mengingat, salah satu butir larangan bupati, yakni membuat keputusan yang secara khusus memberikan keuntungan bagi diri, anggota keluarga, kroni, golongan tertentu, atau kelompok politiknya yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, merugikan kepentingan umum, meresahkan sekolompok masyarakat, dan atau mendiskriminasikan warga dan atau golongan masyarakat lain. Larangan bupati lainnya adalah melakukan Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN), serta menyalahgunakan wewenang dan melanggar sumpah/janji jabatan.
Sedangkan kewajiban bupati diantaranya, meningkatkan kesejahteraan rakyat, memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat, melaksanakan kehidupan demokrasi. Mengajukan dan mengembangkan daya saing daerah, melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik, melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah, dan lain-lain kewajiban.
Setelah pelantikan, ke-10 bupati dan pasangannya, akan diundang ke Jakarta, bersama bupati, walikota, gubernur baru lainnya di seluruh Indonesia untuk mendengar arahan Presiden, Menko terkait, KPK, BIN, dan lembaga terkait lainnya. Setelah itu mengikuti Diklat di Lemhanas. Tentunya, agar pola pikirnya komprehensif.
Ke-10 pasangan bupati yang dilantik masing-masing Andi Sukri Sappewali-Tomy Satria (Bulukumba), Adnan Purichta Ichsan-Abd Rauf Kr Kio (Gowa), Hatta Rahman-A Harmil Matotorang (Maros). Basli Ali –Zainuddin (Selayar), Syamsuddin Hamid-Syahban Sammana (Pangkep), Niko Bringkanae-Victor Datuan Batara (Tana Toraja), Indah Putri Indriani-Thahar Rum (Luwu Utara), Muh Thorieq Husler-Irwan Bahri Sya (Luwu Timur). Andi Idris Syukur-Suardi Saleh (Barru), dan Andi Kaswadi Razak-Supriansa Mannahau (Soppeng). Sedangkan pasangan bupati dan wakil bupati terpilih Kabupaten Toraja Utara Kalatiku Paembonan-Yosia Rinto Kadang belum dilantik karena masa jabatan pejabat lama berakhir pada Maret 2016. (din)