
Makassar, Inspirasimakassar.com;
Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Sulawesi Selatan, Dr. H. Abubakar Wasahua mengharapkan Sulawesi Selatan mendapatkan porsi kuota jemaah haji yang lebih besar karena panjangnya jumlah antrian mencapai 33 tahun.
“Kuota yang 100.051 diharapkan Sulawesi Selatan mendapat porsi yang cukup besar karena antrian yang sangat panjang hingga 33 tahun. Untuk itu diharapkan pemerintah dalam penentuan kuota berdasarkan pendekatan jumlah daftar antrian,” katanya kepada inspirasimakassar.com via ponselnya, Senin malam (25/4).
Terkait jumlah kuota jemaah haji Indonesia yang diberikan oleh Kerajaan Arab Saudi sebanyak 100.051, H. Abubakar menanggapi positif. Menurutnya jumlah kuota yang diberikan harus disyukuri karena penurunan jumlah kuota bukan hanya dialami Indonesia tetapi seluruh negara.
“Kita harus bersyukur karena Arab Saudi sudah membuka kesempatan ibadah haji dan ini merupakan langkah maju. Jadi dibutuhkan kesabaran khususnya calon jemaah karena secara prinsip pemerintah Indonesia mau kuota ditambah tapi keputusan ada di tangan pemerintah Arab Saudi,” terang Ketua Parmusi Sulawesi Selatan itu.
Untuk penentuan kuota di tingkat kabupaten dan kota, Abubakar mengusulkan ditetapkan oleh Kementerian Agama Pusat bukan tingkat wilayah untuk menghindari keputusan like and dislike. “Ini juga untuk menghindari munculnya prasangka, tapi kalau keputusan pusat, wilayah tinggal eksekusi ” tandasnya.
Sementara itu Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Dr. H. Ali Yafid, saat ditemui di kantornya di Jl. Nuri, Senin (25/4), mengharapkan semua pihak membantu mensosialisasikan terkait kuota jemaah haji tahun ini.
“Kami minta kepada seluruh kepala seksi Kakan Kemenag, KBIHU, maupun travel-travel untuk mensosialisasikan pemberangkatan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini ada pembatasan dan itu adalah kebijakan Arab Saudi,” jelasnya. ( Syahril)