Makassar, Inspirasimakassar.com:

Federasi Olahraga Kabaddi Seluruh Indonesia (FOSKI) Sulawesi Selatan akan menggelar Musyawarah Provinsi (Musprov). Kegiatan yang diikuti perwakilan masing-masing Pengurus Kabupaten /Kota FOKSI se Sulsel itu direncanakan dibuka Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel, Andi Arwin Azis, di Hotel Grand Asia, sekitar pukul 14.00 Wita, Selasa, 24 Desember, hari ini.

Sekretaris Umum FOKSI Sulsel, Dr. H. Herman H, M.Pd, mengemukakan, Musprov kali ini merupakan bagian penting dalam menentukan pilihan, utamanya memilih sosok ketua yang visioner. Tujaannya, untuk lebih memajukan FOKSI Sulsel ke depan yang lebih baik, sehingga mampu sejajar dangan cabang olahraga lainnya.

“Insya Allah calon Ketua itu sudah mulai mengarah ke satu sosok yang memang kita lihat track recordnya sudah tidak diragukan lagi. Calon ketua juga memang memiliki keinginan yang kuat untuk membawa FOKSI Sulsel menjadi lebih baik ke depan. Apalagi, beliau sudah sangat berpengalaman dalam organisasi, serta familiar dalam bergaul dan tentu memiliki link yang luas hingga ke pusat. Hanya, saja saya masih harus merahasiakan siapa sosok tersebut,” ungkap Dr. Herman   H.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Musprov, Dr. Wahyudin, M.Pd, kepada Inspirasimakassar.com mengakui, pelaksanaan musyawarah, sekaitan berakhirnya kepengurusan FOKSI Sulsel tahun 2019. “Panitia sudah 100 siap melaksanakan Musprov,” urai dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) yang juga mantan wartawan harian Pedoman Rakyat ini.

  Seperti diketahui, Kabaddi adalah permainan asal India yang telah dimainkan ribuan tahun silam. Dalam sejarahnya sendiri, Kabaddi diyakini sudah ada sejak jaman prasejarah. Pemain akan meneriakkan kata-kata Kabaddi saat mereka bermain. Manfaat bermain Kabaddi sendiri sebagai latihan fisik.

Sekalipun demikian, Kabaddi belum biasa terdengar ditelinga. Namun cabang olahraga ini  telah diikutkan dalam pesta olahraga se-antero Asia yaitu Asian Games 2018.

Pada dasarnya, olahraga Kabaddi terlihat seperti permainan anak-anak. Namun, saat orang dewasa bermain, unsur-unsur seperti gulat dan ketahanan fisik akan nampak terasa. Dalam bermain permainan ini, terdiri dari 14 orang yang dibagi menjadi 2 tim. Kemudian, setiap satu tim mengirim atau menyerang lawan dengan 1 orang dan tim lawan menyerbu mereka secara bersamaan.

Satu orang yang menjadi penyerang harus menyentuh lawan sambil berteriak “Kabaddi, Kabaddi” lalu menahan nafasnya dan kembali ke timnya. Tim lawan bisa melumpuhkannya bersama-sama dengan menahan atau menjatuhkan lawannya yang ingin beranjak kembali ke timnya. Di sinilah peran kekuatan fisik sangat dibutuhkan dalam cabang olahraga Kabaddi. (wahyu)

BAGIKAN
Berita sebelumyaPeringatan Hari Ibu ke-91 di LLDIKTI IX Sulawesi Diwarnai Haru dan Air Mata
Berita berikutnyaMalam Tahun Baru, Swiss-Belhotel Losari Suguhkan Sail to 2020
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here