Makassar, Inspirasimakassar.com

Kebijakan ketahanan pangan (food security) menjadi kata kunci menghadapi pandemic covid -19 yang kini melanda dunia, termasuk Indonesia. Pasalnya, akibat virus mematikan asal Wuhan itu, seluruh sendi kehidupan berada pada masa sulit.

Menghadapi kondisi itu, Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) di seluruh tingkatan, diharapkan mengambil peran aktif, utamanya dalam hal ketahanan pangan. Demikian Sekretaris Umum Pengurus Pusat (PP-ISNU), H.M.Kholid Syeirazi,M.Si saat Halal bi Halal Pengurus Cabang ISNU Kota Makassar, Senin, 1 Juni 2020, siang tadi.

Dalam uraian Halal bi Halal, setidaknya Kholid Syeirazi menyinggung dua hal penting yang perlu dimainkan ISNU dan komponen bangsa lainnya. Pertama, soal ketahanan pangan. Artinya,  jajaran ISNU diharapkan berkolaborasi dengan pemilik lahan pertanian di daerahnya masing-masing.

Langkah ini menjadi jawaban, atas peringatan Food and Agriculture Organization (FAO) bahwa, dunia akan mengalami krisis pangan di akhir Agustus 2020 sebagai dampak penyebaran civid-19 yang belum dapat dipastikan kapan berakhir.

 “Jadi, saat ini dan ke depan, bangsa ini tidak hanya berpaku pada pangan pokok nasional, seperti beras saja, melainkan dapat menyandingkan dengan bahan pokok lokal lainnya,” tuturnya pada Halal bi Halal virtual yang juga diikuti sejumlah Profesor dari berbagai perguruan tinggi negeri dan Swasta di antaranya, Prof. Hamdan Juhannis (Rektor UIN Alauddin), Prof. Dr.Jasruddin,MSi (Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah IX Sulawesi, Prof. Karta Jayadi (PR II UNM), Prof.Dr.Muhammad Jufri, S.Psi.M.Si (Dekan Fakultas Psikologi UNM), serta Prof. Asnawi. Hadir pula Sekretaris PW ISNU Sulsel, Dr.Mulyadi dan pengurus ISNU Makassar dan cabang lainnya. Pandangan para Profesor dalam Halal bi Halal akan dimuat pada berita lain.

Menurutnya, ketahanan pangan terjadi ketika semua orang, setiap saat, memiliki akses fisik, sosial, dan ekonomi terhadap pangan yang cukup aman dan bergizi, sekaligus memenuhi kebutuhan sehari-hari dan preferensi makanan untuk kehidupan yang aktif dan sehat.

Setidaknya ada empat dimensi yang harus diperhatikan keberlanjutannya untuk mencapai ketahanan pangan. Yakni, ketersediaan makanan, akses yang terjangkau, penggunaan dan pemanfaatan makanan, dan stabilitas pasokan dan akses.

Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan jajaran ISNU, demikian Kholid Syeirazi, adalah, era penormalan baru. Di era itu, akan terjadi banyak perubahan. “Di era ini, saya kira sangat luar biasa. Kalau kita mengacu hanya kepada pemerintah saja, mungkin kemampuan keuangan negara hanya untuk beberapa bulan saja, sehingga perlu kegotongroyongan menghadapinya,” tambahnya.

Di bagian lain Kholid Syeirazi mengakui, Indonesia terbukti telah teruji berkali kali menghadapi bantingan sejarah. Bangsa ini terbukti ulet dan tahan banting. Bahkan bangsa ini, selalu menemukan cara untuk beradaptasi terhadap kondisi sesulit apapun.

“Ini modal kita. Karena apa, sekali lagi, kita mempunyai modal ukhuwah. Kita punya modal persaudaraan. Punya modal kegotongrongan. Dan, kita punya modal kearifan lokal, dimana setiap masyarakat punya empati menghadapi kondisi yang sulit,” urainya.

Dia mencontohkan, akibat  mewabahnya covid-19 ini, di berbagai negara, banyak orang kehilangan pekerjaan. Terjadi pengangguran tinggi. Belakangan ini, terjadi pembunuhan salah seorang warga Amerika, menyebabkan timbulnya rasisme. Padahal, Amerika yang dikenal sebagai kampiumnya demokrasi, malah terjadi huru hara.

Sementara itu, pada Halal bi Halal virtual yang dipandu Mardiana Rusli,SE,M.I.Kom itu, Ketua ISNU Kota Makassar, Dr. Ir.Hj.Musdalifah Mahmud,M,Si mengemukakan, Halal bi Halal menjadi ajang silaturrahim antarsesama, utamanya warga Nahdihin yang tergabung di ISNU. Menurutnya, sekalipun kepengurusan yang dipimpinnya belum dilantik, namun sejumlah kegiatan telah dilaksanakan, utamanya saat pendemi covid-19.

Seperti diketahui, ISNU dideklarasikan, 19 November 1999 di Surabaya, dan resmi dikukuhkan sebagai Badan Otonom (Banom) NU tahun 2010 pada Muktamar NU ke- 32 di Makassar. Kepengurusan tingkat Pusat dipimpin Dr.Ali Maskur Musa, Di Sulawesi Setatan dipimpin Prof.Dr.H.Husain Syam,M.TP. Khusus Kepengurusan INSU Cabang Makassar diketuai Dr.Ir.Musdalifa  Mahmud,M.Si. Akademisi  Universitas Islam Makassar (UIM) ini dibantu 14 wakil ketua.

Sekretaris– Dr.Jamaluddin Iskandar,M.Pd bersama lima wakil sekretaris, Bendahara– H.Nasran Mone,S.Ag,M.Si bersama tiga wakil bendahara. ISNU Makassar juga dilengkapi seksi organisasi dan studi pendidikan, seksi media dan humas, seksi ekonomi, seksi hukum, serta kesekretariatan data dan informasi. (din pattisahusiwa-humas ISNU Makassar)

BAGIKAN
Berita sebelumyaAli Baal Ingin TPI Mamuju Peduli Covid-19
Berita berikutnyaBiadab….Suami Mutilasi Isteri, di Dusun Rawah Indah Mateng
Wartawan kriminal dan politik harian Pedoman Rakyat Ujungpandang dan sejumlah harian di Kota Daeng Makassar, seperti Ujungpandang Ekspres (grup Fajar) dan Tempo. Saat ini menjadi pemimpin umum, pemimpin perusahaan, dan penanggungjawab majalah Inspirasi dan Website Inspirasimakassar.com. Sarjana pertanian yang juga Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali--kini Universitas Islam Makassar ini menyelesaikan pendidikan SD di tanah kelahirannya Siri Sori Islam Saparua, SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon. Aktif di sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus. Di organisasi kedaerahan, bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuhepaly ini beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa. Pernah diamanahkan sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar. Kini, Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar.

TINGGALKAN PESAN

Please enter your comment!
Please enter your name here